Laman ESPN mengabarkan bahwa penggawa Miami Heat, Jimmy Butler, memutuskan mengakhiri kerja samanya dengan Jordan yang sudah mensponsorinya sejak 2014. Ia tak mau menunggu menghabiskan masa kontrak yang seharusnya berakhir 30 September 2020. Gelaran NBA All-Star Weekend 2020 diprediksi akan jadi tenggat waktu di merek mana ia akan berlabuh selanjutnya.

Nick DePaula memprediksi Butler jadi buruan terpanas di awal 2020. Bermain di NBA sejak 2011, Butler dianggap punya kharisma dan determinasi di lapangan. Kepemimpinannya di Heat membuatnya jadi pantuan. Usianya memasuki 30 tahun ini. Namun, Butler masih dianggap punya potensi jadi muka pemasaran produk untuk level internasional.

Koleksi Jordan "Jimmy Buckets" yang dirilis tahun 2016, termasuk sepatu Air Jordan 29 Low PE.

Adidas adalah sponsor pertamanya kala masih berstatus ruki. Tiga tahun bersama Tiga Garis, pemain bernomor 22 itu hijrah ke Jordan hingga kini. Ia bertugas sebagai pemain yang memasarkan sepatu-sepatu besutan perusahaan milik Michael Jordan itu. Juga beberapa edisi khusus (PE) dan mengenalkan nama kampanye “Jimmy Buckets”.

Puma dan New Balance mendekatinya sejak mereka kembali di kancah basket. Keduanya membutuhkan pemain dengan prestasi selevel NBA All-Star juga pemilik gelar-gelar pribadi. Dwyane Wade bersama Li-Ning juga siap menampung Butler. ESPN bahkan menyebut bahwa mereka siap membuatkannya sepatu khusus andai bergabung ke merek olahraga asal Negeri Tirai Bambu itu.

Penawaran Wade tidak hanya tentang pundi-pundi endorsemen. Namun juga skena sepatu basket yang cukup potensial. “Dia (Wade) bilang bahwa saya bisa jadi bagian dari Li-Ning dan turut serta dalam membesarkan kultur sneaker basket,” ujar Butler kepada Rachel Nichols pewarta ESPN. Setelah itu, belum ada kabar lagi apakah ia mengiyakan ajakan mantan rekan setimnya tersebut.

Kehadiran Luca Doncic dan Zion Williamson dianggap cukup bagi Jordan sebagai pengganti Jimmy Butler yang kian berumur. Kedua pemain muda itu memang tengah jadi pembicaraan beberapa waktu belakangan. Tinggal bagaimana Jordan memanfaatkan mereka guna meningkatkan penjualan juga citra produk ke depannya.

Sedangkan bagi Sang pemain, hengkang boleh jadi adalah keputusan tepat. Bermain di Bulls punya tekanan besar mengingat Michael Jordan adalah sosok legendaris di sana. Sementara itu, selayaknya Butler punya sepatu khusus dengan durasi kerja sama yang cukup lama. Sebut saja Chris Paul dan Russell Westbrook yang sudah punya sepatu khusus dengan durasi kerja sama nyaris sama. Itulah yang jadi senjata penggoda Wade agar Butler mau bergabung dengan Li-Ning. (ajb)

Foto: Will Newton/Contributor/Getty Images, Jordan

Populer

Charles Barkley Tak Setuju Jika Pemain NBA Dikirim ke Olimpiade
Orlando Magic Jadi Salah Satu Tim dengan Kondisi Finansial Terbaik Musim Depan
Puma Speedcat, Sepatu Balap Retro yang Kembali Tenar
Derek Fisher: NBA Modern Sama dengan WWE
Nike Lakukan Tes Pasar untuk Jordan Poole dengan Nike GT Cut 3 PE
Sasha Vezenko Kembali ke Olympiacos Karena Tak Nyaman di NBA
Ekspansi NBA Ditunda Sampai Boston Celtics Terjual
ESPN Incar Shams Charania atau Chris Haynes untuk Ganti Adrian Wojnarowski
Kisah JoJo dan RiRi yang Kandas Karena Bukan Pemain All-Star
Adrian Wojnarowski Pensiun Jadi Jurnalis