Shaquille O’Neal boleh jadi adalah salah satu pemain berpostur besar paling fenomenal di NBA. Ia sukses merengkuh berbagai piala, termasuk empat kali juara dan sebagian gelar pribadi. Di kancah persepatuan, ia mengikat diri dengan perusahaan olahraga asal Inggris, Reebok. Meski tak lagi menelurkan sepatu basket kekinian, Reebok adalah merek yang tenar karena prestasi dutanya tersebut.
Reebok dan Shaq pernah masuk jajaran papan atas sepatu basket. Salah satu siluet yang menandai momen itu adalah Shaqnosis. Sepatu ini pertama kali dirilis pada 1995, saat Sang pemain masih bermain di Orlando Magic. Reebok layak mendapat apresiasi karena sanggup membuat sepatu untuk Shaq yang berukuran US 22. Abraham Damar Grahita saja kakinya berukuran US 11. Besar kaki pemain timnas basket putra Indonesia tersebut merupakan ukuran normal masyarakat Negeri Paman Sam.
Secara tampilan, sepatu ini mengikuti tren sepatu basket gemuk yang populer di masanya. Bagian atas memiliki ornamen oval yang menarik mata. Pabrikan asal Inggris itu menggunakan bantalan Hexalite yang masih diproduksi sampai sekarang untuk menambah kenyamanan. Logo pribadi Shaq tersemat di bagian tumit dan panel ujung dekat lubang pertama tali sepatu. Warna hitam-putih dipilih agar cocok dengan seragam tanding tim.
Complex pada Juli 2013 mempublikasikan sebuah artikel mengenai Shaqnosis. Data yang ditampilkan disuntikkan Jonathan Morris selaku desainer lini basket Reebok era 1990-an. Shaq merupakan duta Reebok pertama di kancah basket dan direkrut sejak ruki pada 1992. Waktu itu, Reebok sedang dalam masa keemasan lewat kepopuleran Reebok Pump.
Awalnya, Shaqnosis adalah sepatu yang akan dijual secara umum. Bentuknya dibuat sedemikian rupa guna kepentingan promosi dan penarik perhatian semata. Oleh karenanya, bentuk Shaqnosis benar-benar berbeda dengan sepatu-sepatu Shaq sebelumnya. Di sisi lain, Shaq sedang jengah dengan karirnya di Orlando. Ia butuh sepatu mentereng guna menarik atensi tim lain. Setahun setelah dirilis Shaqnosis, pemain kelahiran 1972 itu lalu dipinang Los Angeles Lakers dan menjalani masa karir terbaiknya.
Iklan Reebok Shaqnosis tahun 2013 karya Foot Locker.
Jonathan Morris duduk dengan Nick DePaula untuk sebuah wawancara yang diterbitkan pada edisi 17 Majalah Sole Collector yang terbit pada Bulan April 2013. “Saya masuk Reebok pada 1989 sebagai desainer produk alas kaki kegiatan lintas alam. Membuat produk tangguh adalah tugas utamanya. Lalu pada 1994, saya ditugaskan untuk membantu lini basket dan dihubungkan ke Shaq. Menurut saya, tidak ada salahnya menggabungkan ketangguhan sepatu gunung untuk sepatu basket. Apalagi pemain yang memakainya sekelas Shaq,” kata Morris dalam wawancara tersebut.
Khusus untuk Shaqnosis, bagian tumitnya ia buat sedemikian rupa terinspirasi dari sepatu gunung dengan penerapan yang mirip dengan sepatu tenis Reebok. Di sana, ia menyiapkan sebuah cangkang yang membantu memberikan kuncian terhadap kaki. “Sepatu di era 1990-an dibuat layak untuk mengikuti pola permainan pemain berpostur besar. Shaq butuh sepatu yang kuat untuk membantunya menerobos barisan pertahanan lawan. Dari sanalah asal muasal penempatan cangkang di tumit itu,” lanjut Morris.
Fakta menyebut bahwa versi orisinal Shaqnosis hanya dibuat dalam satu warna. Lalu, pada kesempatan berikutnya, Reebok membuat dengan padanan warna lain namun sebagai sepatu kasual berakar pada basket. “Wacana membuat warna lain sudah muncul pada 1995. Namun, saya tak begitu ingat mengapa tidak direalisasikan. Meski hanya satu warna, Shaqnosis sudah cukup jadi bukti bahwa Reebok punya komitmen di sini,” imbuhnya.
Pria dengan tiga anak itu mendaku merasakan kebahagiaan saat sepatu karyanya dipakai Shaq dan masyarakat luas. “Shaq pernah tampil dalam MTV Cribs. Acara itu menyorot hampir seluruh sudut rumahnya. Lalu, pada satu adegan, ia menunjukkan ke kamera sepatu-sepatu yang pernah ia pakai. Diambil pula Shaqnosis sembari berkelakar bahwa ini adalah sepatu yang paling ia sukai seumur hidupnya. Bulu kuduk saya berdiri. Sebuah perasaan bahagia yang tak bisa digambarkan,” cerita Morris.
Kebahagiaan itu akan dirasakan kembali. Reebok telah mengumumkan untuk merilis ulang versi orisinal Shaqnosis dengan warna sama persis dengan apa yang dibuat Morris pada 1995. Perubahan hanya pada bagian kerah di mana versi umum tidak dibuat dengan tinggi yang sama dengan yang dipakai Shaq bertanding. Walau begitu, belum ada informasi lebih lanjut mengenai harga dan tanggal penjualannya. Dikabarkan Reebok Shaqnosis versi terbaru akan dijual secara terbatas di gerai-gerai tertentu di dunia.
Foto: Lisa Lake/Getty Images untuk Reebok, NBAE via Getty Images, Reebok