Semakin berat tantangan untuk basket Indonesia ke depan. Oleh sebab itu, semua pihak harus bekerja sama demi meningkatkan kualitas pemain basket tanah air. IBL dan DBL sebagai liga basket siap mendukung hal tersebut terwujud. Tentu tujuan utamanya adalah tim nasional basket Indonesia.
Beberapa agenda besar basket internasional sudah di depan mata. SEA Games 2019 Manila yang terdekat, kemudian ada Kualifikasi FIBA Asia 2021, serta yang paling besar adalah Piala Dunia Basket (FIBA World Cup) tahun 2023 mendatang. Semua pihak yang terlibat di basket Indonesia harus bahu membahu agar agenda tersebut sukses.
Setelah melakukan peninjauan arena pertandingan di Kediri, Jawa Timur, rombongan IBL (Indonesia Basketball League) berkunjung ke kantor DBL Indonesia, di Surabaya. Junas Miradiarsyah selaku Direktur IBL dan timnya, bertemu langsung dengan Masany Audri sebagai Direktur PT DBL Indonesia. Dua penyelenggara liga basket di Indonesia tersebut terlibat perbincangan hangat mengenai perkembangan liga.
IBL menjadi liga profesional tertinggi di tanah air saat ini. Mereka akan memutar musim 2020 pada 10 Januari mendatang. Pesertanya ada 9 klub profesional Indonesia, ditambah dengan satu tim nasional basket Indonesia. Sementara itu, Honda DBL adalah liga basket pelajar terbesar di tanah air. Mencakup 30 kota dan 22 provinsi di Indonesia.
Kedua liga ini sedang mendukung percepatan peningkatan kualitas basket Indonesia. IBL memasukkan timnas Indonesia ke dalam liga. Ini memungkinkan agar pemain-pemain terbaik Indonesia mendapatkan jam terbang yang cukup, sebelum mereka berlaga di turnamen internasional. Sedangkan DBL kini menjadi pemasok atlet-atlet muda berbakat untuk timnas muda. Sebagai contohnya, banyak pemain serta pelatih yang pernah menjadi anggota Honda DBL All-Star kini masuk di timnas U16 dan 17 di gelaran Invitasi Basket Junior Internasional 2019.
Kedua penyelenggara liga ini membuka peluang untuk bekerjasama, demi memajukan basket di Indonesia. (tor)
Foto: Vino