Managing Partner BTN CLS Knights Indonesia Christopher Tanuwidjaja memutuskan mundur. Akibatnya, CLS Knights bubar. Mereka tidak melanjutkan perjalanannya di ABL. Para pemainnya kini berpencar ke segala penjuru mata angin.
Beberapa pemain memutuskan kembali bermain di IBL. Bima Riski Ardiansyah salah satunya. Ia bergabung dengan Satria Muda Pertamina Jakarta.
Bima ikut mengantarkan Satria Muda saat menjadi juara Piala Presiden Bola Basket 2019 pada Minggu, 24 November 2019 lalu. Meski tidak tampil di partai final, ia menjadi salah satu sosok vital yang mendorong klub barunya ke podium juara, terutama di fase grup. Bima selalu menjadi starter sebelum kakinya cedera di tengah perjalanan.
Selain Bima, Anak Agung Ngurah Wisnu Budhidarma Saputra juga merapat ke Satria Muda. Menurut Bima, sebelum bergabung, Wisnu sering berkonsultasi kepadanya. Apalagi mereka dulu satu tim di CLS Knights.
“Sebelum ke sini, Wisnu juga teleponan sama saya. Tanya-tanya soal Satria Muda. Akhirnya, ya dia memutuskan untuk gabung,” kata Bima.
Wisnu sendiri senang bisa bergabung dengan klub elit seperti Satria Muda. Ia merasa mendapat kesempatan untuk melanjutkan karier sebagai profesional. Wisnu juga senang karena bisa satu tim lagi dengan Bima.
Sementara itu, pemain CLS Knights lainnya bergabung dengan beberapa klub. Arif Hidayat dan Firman Dwi Nugroho sekarang berada di Prawira Bandung. Jan Misael Panagan bersama NSH Jakarta. Katon Adjie di Pelita Jaya Basketball Club. Brandon Jawato direkrut Louvre Surabaya meski belum tentu tampil.
Sisanya ada yang masih berstatus pemain bebas. Rachmad Febri Utomo dan Moh Saroni terakhir kali bermain dengan klub amatir. Mereka belum bergabung dengan klub pro mana pun. Sementara Sandy Febiansyakh dan Eko Agung Prabowo masih di bawah radar.
Bima kemudian berpesan kepada teman-temannya di CLS Knights, termasuk manajemen yang telah mengurusnya dengan baik selama ini. Ia menyampaikan bahwa dirinya senang bisa melihat mereka bisa melanjutkan karier di mana pun. Entah sebagai pemain atau bukan.
“Untuk teman-teman, kita memang tidak lagi setim, tidak perlu disesali,” kata Bima memulai pesannya. “Sekarang kita sudah berpisah. Ada yang bergabung dengan klub ini, klub itu, tapi bagaimana pun tetap keluarga. Kita begitu dari dulu. Kita ini tetap saudara meski pun sekarang berbeda jalan.”
Bima juga meminta teman-temannya untuk tetap solid. Ia tahu mereka punya jiwa pejuang. Itu sudah ditempa sejak bersama CLS Knights dulu. Bima ingin jiwa seperti itu tetap ada bersama teman-temannya setelah mereka bubar. Ke mana pun nantinya nasib membawa orang per orang.
Setelah ini, Bima sendiri akan bersiap untuk melanjutkan karier. Ia sudah memulainya dengan baik. Salah satunya karena gelar juara Presiden Bola Basket. Musim depan, Bima hendak mengejar gelar juara IBL 2020. (put)
Foto: Dika Kawengian