Salah satu poin terpenting yang mempengaruhi kenyamanan sepatu adalah sol dalam atau insole. Bagian ini secara langsung akan mempengaruhi kenyamanan, empuk, kerapatan, hingga sirkulasi udara di area kaki. Meski terkesan sederhana, sol dalam punya pengaruh besar terhadap sensasi kita saat memakai sepatu.

Sebagian sepatu yang saat ini beredar memasang sol dalam yang bertuliskan “Ortholite”. Tidak hanya di satu merek, namun hampir di beberapa pabrikan besar. Ortholite memang bukan sol dalam hasil pengembangan satu merek saja. Ia adalah vendor penyedia sol dalam untuk sepatu yang sudah berkecimpung di bidangnya selama puluhan tahun.

Ortholite adalah sebuah perusahaan penyedia sol dalam berbasis di Amherst, Massachusetts. Berdiri pada 1997, mereka kini bertanggung jawab terhadap permintaan sekitar 500 juta pasang sol dalam setiap tahunnya. Glenn Barrett adalah pendiri sekaligus CEO-nya. Ia dibantu rekan bisnisnya bernama Pamela Gelsomini. Produk yang mereka jual pertama kali adalah sol dalam yang terbuat dari plastik Polyurethane yang bertekstur empuk seperti busa dapur dengan pori-pori terbuka. Konsep itu kemudian dikembangkan guna mendapatkan sol dalam yang sesuai dengan kebutuhan seiring berjalannya waktu.

Kurang lebih itulah cara kerja sol dalam. Bagian ini menopang beban tubuh secara langsung sebelum energy mengalir ke sol tengah, bantalan, sol karet, kemudian tanah. Tenaga itu akan dikembalikan ke atas yang dihasilkan dari empuk bantalan dan sol dalam. Energi tersebut bisa jadi pendorong untuk berlari di langkah selanjutnya sehingga terjadi efektivitas gerakan.

Sol dalam Converse Jack Purcell yang memakai produk Ortholite.

Seiring berjalannya waktu, Ortholite meningkatkan performa produknya dengan menambahkan potongan kecil ban karet. Glenn Barrett dalam sebuah video wawancara menjelaskan visi penggunaan ban yang ternyata adalah ban karet bekas. “karet adalah komponen paling mendasar yang dimiliki manusia untuk menghasilkan sensasi empuk. Maka, kami mencoba memasukkannya dalam produk kami dengan persentase yang sudah dihitung,” katanya. Memilih ban bekas juga sebagai cara untuk mengurangi limbah bekas pemakaian manusia sehingga dapat meminimalisasi jumlahnya. Kini, setiap sol buatan Ortholite memuat 5% potongan kecil ban karet.

Ortholite kini terdaftar sebagai pihak ketiga, yaitu perusahaan penyedia sol dalam bagi pabrikan besar. Dalam dunia manufaktur biasa disebut sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM). Kerja sama semacam ini terbilang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pabrikan sepatu bisa fokus dalam pengembangan produknya sementara Ortholite akan jadi pihak yang menyediakan sol dalam sesuai dengan kriteria sepatu.

Kini, Ortholite memproduksi 13 jenis sol dalam yang dipakai di berbagai jenis sepatu mulai sepatu lari, basket, pantofel, sepatu gunung, dan lain sebagainya. Pabriknya kini sudah tersebar di Vietnam, Indonesia, Tiongkok, dan Amerika Serikat untuk edisi-edisi terbatas. Nike sudah bekerja sama dengan Ortholite sejak 1997. Sementara adidas meminta mereka menyediakan sol dalam untuk siluet-siluet klasik guna meningkatkan kenyamanan. Begitu pula dengan New Balance yang mengikat kerja sama untuk membuat sol dalam pada sepatu-sepatu lari mereka.

Foto: Ortholite

Komentar