National Geographic dalam sebuah video dokumenternya yang terbit pada 22 Oktober 2019 mengumumkan bahwa sepatu, termasuk sneaker, telah masuk ke dalam penyumbang limbah tekstil terbesar. Maka, merek sepatu besar dunia telah mulai membuat program untuk menanggulanginya. Adidas pun demikian. Dalam sebuah rilis pers, pabrikan asal Jerman itu memperkenalkan sepatu olahraga daur ulang generasi kedua.

Kesulitan utama penguraian sebuah sampah sepatu adalah karena memuat beberapa jenis bahan yang kebanyakan adalah plastik. Setidaknya ada 11 jenis plastik yang dipakai dalam pembuatan sepatu modern. Ditambah bahan-bahan lain seperti nilon, kulit, dan suede yang juga butuh penanganan lebih lanjut untuk mengurainya. Masalah muncul ketika satu mesin pengolahan limbah hanya dapat memproses satu bahan saja.

Baca juga: National Geographic Sebut Sneaker Salah Satu Penyumbang Sampah Plastik Terbesar

Edisi daur ulang ini dinamai Futurecraft.Loop. Generasi pertama telah dirilis pada April 2019. Adidas membuat sebuah inovasi berupa sepatu yang terbuat dari satu bahan baik di bagian atas dan solnya. Dengan begitu, sampah sepatu Futurecraft.Loop bisa dengan mudah didaur ulang hanya menggunakan sebuah mesin saja. Hasilnya kemudian bisa dijadikan bahan dasar pembuatan Futurecraft.Loop selanjutnya.

Dalam rilis pers yang diumumkan Highsnobiety, adidas menjabarkan bahwa sebagian bahannya terbuat dari Futurecraft.Loop generasi pertama yang diolah. Mereka juga menambahkan beberapa bahan lain yang bisa diolah untuk membuat sepatu-sepatu Futurecraft.Loop lain di masa yang akan datang.

Dharan Kirupanantham, Manajer Senior Teknologi di adidas, mendaku bahwa segala teknologi di proyek ini harus punya visi berkelanjutan. “Kami akan mulai mengolah bahan yang ada untuk kemudian membuat bahan baru yang bisa diolah lagi. Solusi itu setidaknya bisa menanggulangi masalah limbah sneaker yang sudah membuncah beberapa waktu belakangan,” katanya dalam rilis pers.

Meski sudah membuat dua generasi, Kirupanantham tetap merasa bahwa hasil dari proyek ini masih butuh banyak pengembangan. Baginya, langkah pertama adalah hal utama untuk memulai segalanya. “Seri sebelumnya benar-benar polos. Kami tidak menambahkan warna, ornamen, material, dan lain sebagainya. Warna putih itu berasal dari bahan yang kami olah lalu kemudian disajikan begitu saja,” tuturnya. Visi dari keputusan itu adalah untuk menampilkan desainnya secara gamblang agar konsumen bisa meresapi tampilan yang ada.

“Keseriusan proyek ini bisa dilihat dari bagaimana kami berkomitmen untuk membuat sepatu dari sampah plastik laut. Langkah pertama itu akan jadi penyemangat untuk membuatnya jadi lebih besar,” jelasnya.

Adidas masih belum bisa membeberkan berapa total biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan Futurecraft.Loop. Walau begitu, direncanakan bahwa produksi masal akan dilakukan tahun depan dan sepatu daur ulang ini diharapkan akan tiba di gerai adidas di seluruh dunia per musim panas 2021.

Baca juga: Sepatu adidas dari Sampah Plastik Daur Ulang

Foto: adidas

Komentar