Timnas Putri Indonesia menyapu bersih empat gim uji coba melawan Taiwan Power. Kepastian tersebut didapat usai kemenangan di gim keempat, Minggu, 17 November 2019, waktu setempat, dengan skor telak 85-65. Sebelumnya, di gim ketiga, putri Indonesia yang turun tanpa pemain naturalisasi, Kimberley Pirre Louis, juga berhasil menang dengan skor akhir 55-52.

Hal menarik yang terlihat sepanjang empat gim ini adalah bongkar pasang skuat yang dilakukan oleh tim pelatih Indonesia. Tim pelatih terus mencoba beberapa kombinasi sepanjang uji coba ini untuk mempersiapkan beberapa kondisi terburuk yang mungkin terjadi.

“Saya memang sengaja menarik keluar Dita (Agustin Gradita Retong) dan Kim (Kimberley Pierre Louis) di kuarter kedua untuk melihat kesiapan barisan cadangan,” ujar Lori Chizik, Kepala Pelatih Indonesia kepada kami selepas gim pertama.

Kedua pemain ini memang terlihat memiliki peran vital di tubuh timnas Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, pemain-pemain yang dipersiapkan untuk mengisi posisi keduanya jika tidak bermain terlihat semakin baik.

Adelaide Wongsohardjo, Visca Dewi Syamsuri, Annisa Widyarni, hingga Wulan Ayuningrum mampu menjadi pelapis yang baik untuk Dita. Sementara di posisi Kim, Gabriel Sophia, Husna Aulia, Yuni Anggraeni, dan Dora Lovita bergantian mengisi.

“Dari empat gim ini, saya bisa bilang skuat sudah cukup memenuhi ekspektasi atau target yang kami sudah tetapkan. Saya rasa, kami sudah siap untuk berangkat ke SEA Games,” ujar Koko Heru Setyo Nugroho, asisten pelatih Indonesia usai gim keempat.

“Sekarang, tantangannya adalah bagaimana nantinya kita melakukan adjustment saat hal terburuk datang. Sejauh ini sepertinya persentase hal buruk itu cukup besar bahwa Kim mungkin tidak bisa bermain di SEA Games.”

“Kemarin (gim ketiga) kami sudah mencoba mereka bermain sama sekali tanpa Kim dan ternyata mereka survive, tapi, ya levelnya memang jauh dengan jika Kim bermain. Namun, jika harus bersaing dengan lawan-lawan kita di SEA Games, saya rasa kita bisa bertarung untuk merebut target emas yang sudah kita tetapkan di awal,” lanjutnya.

Status naturalisasi Kim memang masih dalam proses sejauh ini. Sebenarnya, tidak hanya Kim, semua pemain yang dipersiapkan untuk naturalisasi baik tim putra dan tim 3X3 sampai sekarang belum ada yang resmi mendapatkan paspor Indonesia.

Di sisi lain, Koko mendaku bahwa tim pelatih cukup mengalami kesulitan untuk mengeliminasi pemain lagi. Kondisi pemain yang seluruhnya cukup prima hingga penerapan proses permainan yang sudah cukup oke sejauh ini membuat tim pelatih berpikir cukup keras untuk mengurangi pemain yang ada. (DRMK)

Foto: Yoga Prakasita

 

Komentar