Dua nama pemain muda Amerika Serikat, LaMelo Ball dan R.J. Hampton telah mengisi halaman depan media-media basket dunia dalam kurun beberapa bulan terakhir. Keputusan keduanya untuk langsung pergi keluar Amerika Serikat selepas bangku SMA dan melanjutkan karier sebagai pebasket profesional di Australia mengundang banyak reaksi.
Sebagai salah dua nama yang digadang-gadang akan memiliki masa depan cerah di NBA, keduanya juga menjalani masa bagus di National Basketball League (NBL) Australia. Bersama Illawara Hawks, Melo (sapaan LaMelo Ball) mengemas 13,38 poin, 6,7 rebound, dan 5,7 asis per gim. Sementara Hampton yang membela New Zealand Breakers menorehkan 11,3 poin, 5,0 rebound, dan 2,3 asis per gim.
Melihat performa kedua pemain itu, bintang Australia yang juga satu kali juara NBA, Andrew Bogut, angkat bicara. Bogut yang membela Sidney Kings mengungkapkan beberapa pendapat dan hasil pengamatannya tentang kedua pemain tersebut kepada The Athletic. Sebuah pendapat yang mungkin akan membantu para pencari bakat dari tim-tim NBA untuk menghadapi NBA Draft 2020.
“Sebenarnya, cukup sulit untuk langsung memberikan penilaian kepada dua anak muda ini. Pasalnya, saya tahu bahwa loncat dari bangku SMA ke level profesional bukanlah hal mudah. Lalu, liga kami juga berbeda, cara wasit memimpin gim berbeda, sangat mengandalkan fisik, dan sistem bertahan zona masih bisa dilakukan,” buka Bogut.
“Untuk Hampton, saya rasa ia sudah melakukan pekerjaan bagus. Saya suka gaya bermainnya yang atletis, ia juga memiliki postur yang lebih tinggi dari pemain yang bermain di point guard. Saya rasa ia menyerupai karakter permainan Shai Gilegous-Alexander. Akurasi tripoinnya memang belum cukup bagus, tapi hal itu tertutupi dengan penetrasinyayang bagus.”
Bogut sendiri memang sudah bermain melawan Hampton. Pada 18 Oktober lalu, Kings berhasil menang 96-91 atas Breakers. Sementara pendapatnya atas Melo, ia buat berdasar pengamatan melihat adik Lonzo Ball tersebut bermain. Kings baru akan menghadapi Hawks 17 November nanti.
“Melo jelas pemain yang sangat pandai membaca permainan. Saat ia menerobos ke area kunci, ia tahu apa yang harus ia lakukan. Pengumpan dan pengatur permainan yang luar biasa. Saya rasa sesekali ia berupaya terlalu bergaya dalam memberikan umpan, tapi hal itu bisa berdampak positif kadang-kadang. Di sisi lain, meski akurasi tripoinnya hanya sekitar 20 persen, ia tak ragu dalam menembak jarak jauh. Sebuah kepercayaan diri yang luar biasa untuk anak berusia 18 tahun. Namun, menurut saya, aspek terpenting dari Melo adalah kemampuannya penetrasi ke area kunci dengan kecepatan tinggi dan lantas membuat keputusan terbaik setelah di sana,” tutupnya.
Dua pemain ini harus terus tampil konsisten di gim-gim NBL demi memastikan mereka terpilih di urutan atas NBA Draft 2020. Dengan jarak mereka yang jauh, penampilan spektakuler akan membuat media-media terus mengangkat cerita mereka. Jika tampil biasa-bisa saja, para pemain di NCAA bisa mengambil sorotan dan merubah jaan cerita. (DRMK)
Foto: NBL, NBA