Atlanta Hawks kembali menambah koleksi kemenangan mereka setelah mengalahkan tamunya, San Antonio Spurs. Tim asuhan Lloyd Pierce itu menang dengan skor 108-100. Padahal mereka hanya unggul satu faktor kemenangan, yaitu dalam hal efektivitas tembakan (eFG%).

Satu faktor kemenangan Hawks itu baru terlihat di paruh kedua. Mereka memiliki rata-rata eFG% 66,7 persen. Meningkat 24 persen dibanding paruh pertama.

Efektivitas tembakan dua angka menjadi faktor tingginya eFG% di kuarter tiga. Hawks memiliki 9 tembakan dari 13 upaya dengan efektivitas 69 persen.

Tembakan tiga angka Hawks setelah itu juga membuahkan hasil. Bahkan, area tiga angka menjadi faktor besar yang membuat eFG% impresif di kuarter empat. Tim asal Atlanta itu memiliki 6 tembakan dari 12 upaya dengan efektivitas tembakan 50 persen.

Performa Pemain

De’Andre Hunter

De’Andre Hunter (16 poin, 8 rebound, dan 1 asis) menjadi pemain inti dengan selisih efisiensi bersih tertinggi. Ia berperan dalam hal serangan dengan efisiensi serangan 1,2 angka pada setiap penguasaan dengan menggunakan 16,5 persen USG%. Area yang mulai dilupakan seperti perimeter dan semi lingkaran menghasilkan efektivitas tertinggi.

Trae Young

Trae Young (29 poin dan 13 rebound) menjadi satu-satunya pemain Hawks yang mencetak doble-doble. Ia juga berperan besar dalam hal serangan. Young menjadi kontributor utama produktivitas angka dan berperan sebagai fasilitator tim. Area tiga angka memiliki sumbangan tertinggi terhadap produktivitas angka. Dari area tersebut, Young mencetak 15 poin dengan efektivitas tembakan 50 persen. Peran fasilitator semakin ditunjukkan dengan ratio asis yang sangat impresif, yaitu 4,3.

Jabari Parker

Jabari Parker (19 poin, 8 reboun, dan 3 turnover) menjadi kontributor produktivitas angka tertinggi kedua, di bawah Trae Young. Efektivitas tembakannya menunjukkan performa yang impresif terutama di area dua angka, yaitu 82 persen dari 11 upaya. Namun, efisiensi serangan Parker belum maksimal karena tiga kesalahan yang berujung serangan balik (turnover). Ratio asis juga di bawah satu.

Cameron Redish

Cameron Redish (12 poin, 3 rebound, dan 1 asis) menjadi kontributor utama tingginya eFG% yang Hawks dengan 91,7 persen. Efektivitas tembakan tiga angkanya sangat impresif yaitu 100 persen darii tiga upaya tembakan. Namun, satu turnover membuat efisiensi serangannya menjadi belum maksimal. Sebab, rendahnya USG% membuat setiap penguasaan yang dicatat akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi serangan.

DeAndre’ Bembry

Sebelum melawan Hawks, Spurs merupakan tim peringkat ke-6 dalam hal efektivitas tembakan di area cat. Namun, performa tersebut tidak terlihat ketika melawan Hawks. Tim asal San Antonio itu memiliki efektivitas tembakan di bawah rata-rata lima laga sebelumnya.

DeAndre Bembry (7 poin, 5 rebound, dan 3 steal) menjadi kontributor utama rendahnya efektivitas tembakan Spurs di area cat. Para pemain Spurs hanya memiliki efektivitas tembakan 36 persen dari 14 upaya. Selain itu, Bembry juga berkontribusi terhadap defensive rebound dan menjadi kontributor utama steal. Sayangnya, performa efisiensi pemain berusia 25 tahun itu kurang maksimal karena terdapat lima penguasaan yang berujung serangan balik.

Kevin Huerter

Kevin Huerter (7 poin, 6 rebound, dan 1 asis) turun dari bangku cadangan. Namun, ia berperan mendukung kesuksesan tim. Huerter menjadi pemain yang merebut momentum Spurs melalui tembakan tiga angka di kuarter empat. Menariknya, tembakan tiga angka tersebut menjadi satu-satunya tembakan masuk dari total tiga upaya selama pertandingan.

Selain itu, Hurter juga punya kontribusi saat bertahan. Ia hanya kemasukan 0,83 angka pada setiap penguasaan lawan.

Vince Carter

Vince Carter (7 poin, 2 rebound, dan 1 steal), pemain veteran, memiliki selisih efisiensi bersih tertinggi dibandingkan pemain cadangan lainnya, yaitu 18,9. Kontribusinya dalam hal bertahan menjadi faktor tingginya selisih efisiensi bersih. Ia memiliki kemasukkan 0,81 angka pada setiap penguasaan lawan.

Selama pertandingan, Carter berhasil memaksimalkan setiap kesempatan bertahan untuk menurunkan efektivitas tembakan lawan. Secara keluruhan, dia hanya membiarkan lawan memiliki efektivitas tembakan 32 persen dari 22 upaya tembakan.

Bruno Fernando dan Damian Jones

Meski hanya mencetak masing-masing empat poin, Bruno Fernando dan Damian Jones punya kontribusi sendiri. Fernando bermain sangat efisien. Ia berhasil memaksimalkan setiap kesempatan serangan yang dimilikinya. Fernando memiliki 1,25 angka pada setiap penguasaan dengan 13,5 persen USG.

Sebaliknya, Jones bermain efisien dalam hal bertahan. Jones kemasukkan 0,9 angka pada setiap penguasaan. Kedua pemain tersebut mempunyai persamaan dalam hal rendahnya kesempatan yang dimiliki, tetapi hal itu berhasil ditutup dengan bermain efisien.

Alex Len dan Tyrone Wallace

Alex Len dan Tyrone Wallace menjadi beban bagi Hawks di laga ini. Len, yang bermain sebagai pemain inti, memiliki selisih efisiensi bersih -12,9. Tidak terdapat efisiensi serangan atau bertahan yang menghasilkan angka di atas rata-rata tim. Sedangkan Tyrone Wallace bermain selama 6 menit 18 detik, berkontribusi dalam hal bertahan, tetapi memiliki efisiensi serangan yang tidak mendukung kesuksesan tim.

Untungnya, pemain-pemain lain tampil bagus. Hawks pun bisa memenangkan pertandingan dengan hanya satu faktor kemenangan.

Foto: NBA

Komentar