Prawira Bandung mempersiapkan tim dengan serius menjelang IBL 2020. Selain mendatangkan pelatih baru dari Lithuania, mereka merekrut beberapa tambahan amunisi pada jeda musim 2019 ini. Salah duanya adalah Muhammad Dhiya Ul’haq dan Arif Hidayat.

Prawira resmi mengumumkan Yayak—sapaan Dhiya Ul’Haq—sebagai pemain baru pada Kamis, 31 Oktober 2019. Sementara Arif lebih dulu tiba di Bandung pada pertengahan bulan lalu. Keduanya sudah aktif berlatih bersama tim. Mereka dikontrak dua musim.

“Yang pasti pertimbangan kebutuhan tim,” jelas Manajer Prawira Syarel Hasan ketika ditanya soal perekrutan Yayak dan Arif. “PG (point guard) cuma ada Januar (Kuntara). Real bigman, Prawira belum pernah punya yang betul-betul big seperti Yayak sekarang.”

Prawira saat ini memang membutuhkan pemain. Apalagi mereka ditinggal beberapa penggawanya. Luke Martinus pensiun, sementara Luthfianes Gunawan merapat ke tim baru Louvre Surabaya.

Yayak akan bermain menggantikan Luke dan Luthfianes. Ia sendiri sebenarnya pernah membela Prawira ketika namanya masih Garuda Bandung. Namun, pindah ke Satria Muda Pertamina Jakarta pada 2017. Ia bermain selama dua musim di sana sampai akhirnya kembali ke pangkuan tim asal Bandung. Yayak mengaku senang bisa kembali bergabung.

“Saya senang bisa bergabung kembali dengan teman-teman lama,” kata senter yang pernah membantu Jawa Barat meraih medali emas di PON XVIII Riau (2012), seperti dikutip situs resmi IBL. “Saya ingin cepat beradaptasi dan solid dengan tim. Membantu mereka hingga ke final musim IBL 2020.”

Arif, di sisi lain, sudah menjadi incaran Prawira sejak lama. Namun, baru bergabung setelah kontraknya bersama CLS Knights Indonesia habis. Kebetulan tim asal Surabaya itu juga membubarkan diri. Padahal mereka baru saja keluar sebagai juara ABL 2018-2019.

“Di awal, Prawira menawarkan saya buat gabung, mereka butuh tenaga tambahan di posisi playmaker,” ungkap Arif ketika Mainbasket menghubunginya. “Beberapa minggu di sini, saya bisa merasakan kalau suasana tim kondusif, manajemen rapi, semuanya tertata, bukan yang asal-asalan. Saya berharap semuanya terus seperti ini, supaya kami (pemain) juga merasa nyaman kerja di sini.”

Arif sendiri sudah absen dari IBL sejak 2017. Ia mengikuti CLS Knights tampil di ABL selama dua musim kompetisi. Arif sempat merasakan betapa ketatnya persaingan di kancah bola basket Asia Tenggara dan sekitarnya. Dengan pengalaman itu, ia akan mempersiapkan diri sebaik mungkin agar momen kembalinya ke IBL tidak buruk.

Yayak dan Arif kini berada di bawah asuhan Giedriuz Zibenas. Pelatih asal Lithuania itu direkrut untuk membimbing Prawira pada 2020. Ghibby punya pengalaman mengantarkan Stapac Jakarta menjadi juara musim lalu.

Yayak dan Arif juga antusias berlatih bersama Ghibby. Mereka datang ke Bandung untuk bekerja sama dengan Sang Pelatih.

“Tawarannya menarik, dengan mendatangkan Ghibby, saya melihat kalau tim ini serius buat berbenah. Suasana tim baru dan butuh tantangan yang baru juga,” ujar Arif.

Sementara itu, Syarel berharap Yayak dan Arif bisa menjawab ekspektasi. Ia ingin melihat keduanya bermain sesuai kebutuhan. Prawira serius membangun tim dengan level yang diidamkan pecintanya. Oleh karena itu, mereka merekrut Yayak dan Arif. (put)

Foto: Hariyanto

Komentar