Mainbasket 3x3 Indonesia Competition sudah berlangsung di berbagai kota. Salah satunya Palembang. Saya bertemu dengan dua pemain terbaiknya di sana pada Sabtu, 26 November 2019. Mereka adalah Bela Amelia (putri) dan Muhammad Dwi Aditya Permana (putra).

Bela dan Adit keluar sebagai Most Valuable Player (MVP) setelah mengantarkan tim sekolahnya menjadi juara. Bela menjadi nomor satu bersama SMAN 5 Sekayu, sementara Adit bersama SMAN 9 Palembang. Mereka mengaku senang bisa menjadi juara.

Bela mengaku bahwa timnya bisa juara karena latihan keras. Mereka punya motivasi tinggi untuk mengalahkan lawan setelah mengingat semua itu. Apalagi Bela ingin masuk ke tim lima-lawan-lima yang berlaga di ajang Honda DBL tahun depan. Ia mesti membuktikan kualitasnya di Mainbasket 3x3 agar bisa ke sana.

“Saya belum pernah main di (Honda) DBL,” kata Bela. “Tahun depan ingin main. Ini ajang pembuktian. Tahun depan latihan lebih keras lagi. Harus disiplin.”

Bela mengatakan bahwa Honda DBL adalah mimpinya. Ia ingin merasakan atmosfer kompetisi antarpelajar SMA itu sejak lama. Namun, belum diberi kesempatan untuk masuk ke tim. Menurutnya, dengan pencapaian tahun ini, jalannya bisa jadi terbuka.

“Motivasi saya ikut DBL supaya bisa jadi pemain hebat,” kata Bela lagi. “Ingin masuk First Team. Pergi ke Surabaya. Belajar banyak hal di DBL Camp.”

Di sisi lain, Adit mengaku bahwa dirinya puas dengan pencapaiannya tahun ini. Gelar juara dan MVP Mainbasket 3x3 membuatnya bangga. Ia ingin merasakannya lagi tahun depan.

Adit sebenarnya ingin tampil di Honda DBL 2020. Namun, ia kadung menyukai 3x3. Pertandingan berformat tiga-lawan-tiga itu menyenangkan. Padahal itu pertama kalinya ia mencoba 3x3.

Pemain SMAN 9 Palembang tersebut bahkan tidak mengalami kesulitan dengan perbedaan regulasi. Ia yang terbiasa bermain bola basket lima-lawan-lima mudah menyesuaikan diri dengan 3x3. Sebab, semua informasi kini tersedia di mana-mana. Anak-anak SMAN 9 Palembang bisa belajar lewat internet dan menonton langsung pertandingan agar memahami regulasi.

“Bagus, sih, 3x3 Indonesia,” ucap Adit. “Saya sudah pernah menonton beberapa kali. Saya rasa bagus. Kulturnya mulai tumbuh di sini.”  

Adit mempersiapkan diri selama lebih dari dua bulan untuk menjadi juara di Mainbasket 3x3. Ia tahu lawannya di sana berat. Jadi, tidak ingin meremehkan. Ia berusaha untuk benar-benar siap.

“Lawan berat-berat,” kata Adit. “Lawan dari daerah berat sekali. Cukup keras. Untung kami kompak. Prosesnya juga panjang. Kami latihan fisik terus. Belum lagi fundamental. Yang awalnya tidak percaya diri, sekarang percaya diri.”   

Meski ingin mengikuti Mainbasket 3x3 tahun depan, Adit juga tidak menutup kemungkinan masuk tim lima-lawan-lima dalam Honda DBL. Ia menyerahkan segalanya kepada sekolah dan pelatih. Namun, tetapi berusaha untuk berlatih lebih giat lagi agar bisa menjadi yang terbaik.

Bela pun begitu. Ia berencana untuk mengikuti Honda DBL. Namun, tidak akan melupakan pengalamannya menjadi juara di 3x3. Ia ingin menggunakan itu sebagai batu loncatan. Para pemain terbaik dari Palembang siap untuk cerita berikutnya. (put)

Foto: DBL Indonesia

Komentar