Pukulan telak harus diterima Deandre Ayton dan Phoenix Suns, Kamis malam, 24 Oktober 2019, waktu setempat. Ayton dinyatakan melanggar aturan asupan terlarang (Anti-Drug policy) setelah hasil tes menunjukkan bahwa ia positif menggunakan zat diuretic. Fakta ini membuat NBA melalui surat resminya memberikan skors 25 gim untuk Ayton.
Dilansir oleh Healthline, diuretic adalah obat yang dirancang untuk meningkatkan kadar air dan garam dalam tubuh yang nantinya dikeluarkan melalui urine. Seringnya, obat ini digunakan untuk orang-orang yang mengidap penyakit tekanan darah tinggi.
Kepada ESPN, Ayton mendaku bahwa ia tidak dengan sengaja menggunakan zat ini. “Saya ingin minta maaf kepada keluarga saya, seluruh bagian dari organisasi Suns, rekan setim, para penggemar, dan warga Phoenix, buka Ayton.
“Ini adalah kesalah yang tidak saya sengaja saat saya memasukkan sebuah zat ke dalam tubuh saya yang sama sekali saya tidak cermati. Saya mengerti kesalahan saya ini berimbas kepada banyak hal dan untuk hal itu sekali lagi saya minta maaf. Saya benar-benar sedih telah membuat tim saya kecewa. Saya akan terus berkonsultasi dengan NBPA untuk melewati semua ini dan mencari solusi terbaik,” lanjutnya.
Kejadian ini memang mengecewakan apalagi setelah melihat hasil yang diraih Suns di gim pembuka melawan Sacramento Kings. Tak hanya menang besar (124-95), Ayton juga tampil nyetel dengan sistem baru Suns terbukti dengan catatan dobel-dobel 18 poin dan 11 rebound. Kemungkinan besar, peran Ayton akan digantikan oleh Aron Baynes.
Kasus Ayton ini merupakan kasus ke-12 dalam satu dekader terkahir. Sejak aturan asupan terlarang diperkenalkan pada 1980 lalu, total ada 33 pemain yang pernah mendapatkan skors dari liga. Skorsnya pun beragam. Ada yang hanaya tiga gim, ada pula yang seumur hidup. Dalam satu dekade terakhir, skors terberat diterima oleh O.J. Mayo dan Tyreke Evans. Keduanya sama-sama mendapatkan skors dua tahun. (DRMK)
Foto: NBA