Merek olahraga asal Cina, Li-Ning, harus memutar otak untuk memaksimalkan promosi produknya setelah Dwyane Wade pensiun. Maka, dimulailah proyek kolaborasi dengan pihak-pihak potensial seperti musisi dan seniman. Sosok pertama yang ditunjuk adalah rapper kawakan Amerika Serikat bernama Rick Ross. Ia memodifikasi dua sepatu Way of Wade dengan detail khusus.
Relasi Wade dan Ross berawal dari Miami di mana rumah mereka hanya berjarak beberapa blok. Setelah saling bertegur sapa, Ross beberapa kali menonton pertandingan Wade kala masih membela Heat. Mereka sejak itu saling memberi apresiasi atas karya yang dihasilkan. Persahabatan berbasis sikap respek itu lalu bertransformasi menjadi urusan bisnis. Maka, wajar bila kemudian rapper yang pernah berduet dengan Skrillex itu jadi musisi pertama yang bertugas membuat detail khusus untuk sepatu Dwyane Wade.
Sepatu pertama adalah Way of Wade 7. Sepatu ini merupakan edisi terakhir yang dipakai Sang pemain sebelum memutuskan pensiun. Warna hitam dipilih sebagai warna utama. Detail berwarna emas tersemat di beberapa bagian sebagai penggambaran panggilan Ross dikancah hip hop dengan “Biggest Boss”. Ia bahkan membuat sebuah panel tambahan berwarna emas yang dapat dilekatkan di bagian tumit hingga medial tengah sepatu.
Ross juga menuliskan kata “Self Made” pada bagian tumit sebagai penghias. Motifnya adalah untuk mengingat kembali album solonya bertajuk “Rather You Rather Me” yang dirilis dua tahun lalu. Solnya dibuat berpendar dalam gelap (Glow in the Dark). Rick Ross x Li-Ning Way of Wade 7 diproduksi hanya 500 pasang. Setiap sepatu menyertakan penomoran dari satu hingga 500.
Siluet kedua pada seri ini menggunakan Way of Wade Essence 2 Ace. Sepatu ini adalah seri kasual dari Li-Ning Way of Wade. Gabungan bahan suede dan nilon rajut (mesh) jadi poin untuk menyajikan kenyamanan. Berbeda dengan Way of Wade 7 yang merupakan sepatu basket modern. Ross memilih warna merah menyala dengan detail medali berwarna emas pada ujung depan, sisi tengah, dan tumit. Identitas ketiga pihak berada pada sisi luar sol samping (midsole). Sepatu ini juga diproduksi 500 pasang saja dengan penomoran pada setiap pasang.
Baca Juga: Dwyane Wade dan Li-Ning Tanda Tangani Kontrak Seumur Hidup
Strategi ini merupakan bentuk usaha Li-Ning dalam bertahan di kancah persepatuan internasional. Bloomberg dalam artikelnya pada 14 Oktober 2019 menyebut bahwa perusahaan asal Cina itu sudah mampu menyaingi raksasa dunia seperti adidas dan Nike di bidang peningkatan stok produksi. Popularitas mereka memang mayoritas berada di Asia Timur seperti Hong Kong dan Cina. Meski begitu, jumlah transaksi terbilang besar. Mereka pernah sampai ke level tinggi ini pada 2007 dan 2010.
Sejak didirikan oleh seorang atlet gimnastik bernama Li Ning pada 2004, merek olahraga Li-Ning jadi satu dari beberapa merek Negeri Tirai Bambu yang punya kapasitas yang besar dalam memproduksi kebutuhan olahraga. Pemberian kontrak seumur hidup untuk Dwyane Wade jadi strategi efektif dalam mempertahankan status. Legenda Miami Heat itu sangat popular di Cina sehingga mampu mendongkrak angka penjualan pernak-pernik berbau Wade. Kolaborasi Rick Ross akan jadi pembuka bagi mereka untuk merilis edisi-edisi lain yang tidak kalah mentereng guna mengguncang dominasi merek besar dunia sekaliber Nike, adidas, Puma, dan lain sebagainya.
Walau begitu, untuk urusan perekrutan pebasket potensial di NBA, Li-Ning masih kalah beberapa langkah dari Anta. Mereka masih belum menemukan prospek potensial lain setelah gagal mendapatkan Zion Williamson. Layak dinanti siapa lagi yang akan merapat ke pabrikan Cina itu meneruskan Dwyane Wade.
Rick Ross x Li-Ning Way of Wade 7
Rick Ross x Li-Ning Way of Wade Essence 2 Ace
Foto: Li-Ning