Pamor SMA St. Louis 1 Surabaya sebagai sekolah dengan tradisi prestasi basket di Surabaya dan Jawa Timur tak perlu diragukan lagi, khususnya di gelaran Honda DBL. Di kategori putra, sekolah yang lebih akrab disebut Sinlui ini sudah meraih tiga kali gelar juara Honda DBL sejak liga basket pelajar terbesar di Indonesia ini digelar pada 2004 lalu. Jumlah tersebut membuat Sinlui sejajar dengan SMA Frateran Surabaya yang juga meraih tiga gelar juara sepanjang sejarah.
Di gelaran Honda DBL East Java Series 2019, Sinlui juga berhasil melaju ke partai puncak. Mereka akan berhadapan dengan SMAN 2 Surabaya di DBL Arena, Surabaya, Jumat sore, 27 September 2019. Bagi Sinlui, ini adalah final kedua mereka secara beruntun dan membuka peluang bagi mereka untuk mempertahankan gelar juara.
Upaya mempertahankan gelar juara Sinlui ini akan dipimpin oleh kapten mereka, “Si Bocah Ajaib,” Andreas Marcellino Bonfilio. Julukan tersebut disematkan oleh publik Jawa Timur atas penampilan superior pemain yang akrab disapa Marcell ini. Tak hanya musim ini, Marcell sudah tampil istimewa sejak gelaran musim lalu.
Selain berhasil membawa Sinlui meraih gelar juara, Marcell juga terpilih sebagai Most Valuable Player East Java Series. Raihan pribadi yang otomatis membawanya mengikuti DBL Camp 2018. Di hadapan pelatih-pelatih asal Australia, Marcell kembali tampil memukau dan membawa pulang gelar MVP DBL Camp 2018 yang langsung membawanya terbang ke Amerika Serikat sebagai bagian dari DBL All-Star 2018.
Usai pertandingan di babak Fantastic Four melawan SMAN 16 Surabaya, kami mencoba berbincang dengan pemain asal Blitar ini. Masih dengan balutan es batu di kedua kakinya, Marcell menjawab pertanyaan kami dengan gayanya yang ramah dan penuh canda.
Woi Marcell, ngobrol-ngobrol lah!
Woi Mas, ayo-ayo.
Sehat Cell? Semua aman terkendali?
Sehat Mas, aman-aman hehe.
Pendapatmu tentang pertandingan lawan SMAN 16 Surabaya tadi gimana?
Bisa dibilang kita sebenarnya kurang panas di awal. Tapi, di kuarter dua, kita bisa tampil lebih nyetel dan akhirnya leading jauh.
Sinlui ini bisa dibilang dominan sekali di basket Surabaya dan Jawa Timur, perjalanannya juga kelihatan enteng banget. Menurut Marcell, apa yang membuat perjalan Sinlui seperti itu?
Yang membuat perjalanan Sinlui seperti itu adalah latihannya yang cukup berat. Sehingga di pertandingan, semua terlihat gampang. Ya, yang orang lihat kan di pertandingan aja, di belakang, latihan kami mati-matian.
Seperti apa mati-matiannya?
Waktu libur sekolah, kita malah latihan dua kali sehari. Sebelum DBL, latihan juga semakin sering, jadi memang banyak yang kita lakukan di latihan sebelum turun berlaga di Honda DBL 2019.
Cell, banyak orang yang mulai nyebut namamu sebagai pemain SMA terbaik, di Jawa Timur atau bahkan Indonesia. Kamu menanggapi hal itu seperti apa?
Ya gimana ya, saya susah juga jelasinnya. Kalau ada yang bilang seperti itu ya saya bilang terima kasih. Tapi, jujur saya merasa masih banyak yang kurang di permainan saya. Akurasi saya juga belum bagus-bagus banget, masih banyak yang bisa saya tingkatkan di masa depan.
Siapa orang yang paling berjasa di karier basket kamu?
Pertama jelas orang tua yang selalu mendukung saya basket.
Orang tua main basket?
Papa main basket, cuma ga sampai tingkat yang serius. Seneng-seneng aja, tapi full support ke saya.
Terus siapa lagi?
Tim pelatih Sinlui jelas juga penting di basket saya. Sama satu lagi pelatih di Blitar, namanya Ko Hian.
Bisa dijelaskan lagi tentang Ko Hian?
Ya, beliau yang melatih saya sejak kelas tiga SD sampai sekarang. Saya belajar banyak banget tentang basket dari Ko Hian.
Bicara target, apa target kamu sekarang?
Kalau untuk Honda DBL 2019 ya targetnya juara. Siapapun lawan di depan, target kami selalu juara. Full power lawan semua musuh di depan.
Kalau target pribadi apa? Kan habis ini juga sudah lulu SMA, udah kepikiran mau kuliah di mana?
Saya mengalir aja sih, ikutin rencana Tuhan. Mau kuliah di mana saya juga belum kepikiran sampai sekarang.
Misalnya ada beberapa kampus yang menawarkan beasiswa, kamu milihnya bagaimana?
Saya percaya sih Mas nanti ada jalan sesuai waktunya hehe. Pasti Tuhan kasih jawaban nanti, untuk sekarang belum bisa jawab saya.
Terakhir, cita-cita kamu apa?
Mungkin jadi pengusaha. Ya, rasanya jadi pengusaha saja.
Oke, terima kasih atas waktunya Marcell, Good luck!
Yoi Masbro, sama-sama!
Foto: Ivan Dwi Kurnia Putra, Achmad Rohman Ramadhan