Tim putri SMA Gloria 1 Surabaya tampil istimewa selama gelaran Honda DBL East Java Series 2019 – North Region. Permainan apik secara tim yang nyaris tanpa cela membawa mereka melaju hingga babak Championship Honda DBL East Java Series 2019. Mereka akan menghadapi SMA Santo Albertus Malang (perwakilan dari South Region) di babak big four.
Salah satu performa terbaik mereka terjadi di babak delapan besar (big eight). Dalam tajuk partai besar (big match) dengan salah satu tim yang memiliki tradisi juara di Surabaya, SMA St. Louis 1 Surabaya, SMA Gloria 1 Surabaya berhasil menunjukkan kapasitas mereka. Mendikte permainan sejak awal, SMA Gloria 1 Surabaya menutup gim dengan kemenangan 34-13.
Di balik permainan cemerlang SMA Gloria 1 Surabaya, terdapat duo pemain kembar yang menjadi andalan. Menariknya lagi, keduanya masih berstatus kelas 10 atau baru terjun di gelaran Honda DBL untuk pertama kalinya tahun ini. Keduanya adalah Erlita dan Erlina Christiana.
Usai gim melawan SMA St. Louis 1 Surabaya, kami berkesempatan berbincang dengan dua dara asal Blitar ini. Masih dengan sisa-sisa keringat sehabis bertanding ditambah logat jawa yang kental, keduanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kami lontarkan.
Halo guys, keren banget mainnya hari ini!
Erlita & Erlina: Halo Mas, makasih ya mas!
Ini kembar dari lahir ga?
Erlita & Erlina: Iya dong Mas, masa kembar ga dari lahir haha.
Saya ada ragu soalnya satu rambutnya berponi satunya engga
Erlina: Iya, saya memang lebih suka pakai poni.
Erlina Christiana, Foto: Achman Rohman Ramadhan
Saya tadi lihat permainan kalian keren sih, menurut kalian bagaimana?
Erlita: Awal sempat grogi ya, soale (soalnya) dari tahun sebelume (sebelumnya), Sinlui (julukan SMA St. Louis 1 Surabaya) selalu jadi musuh terberat kita. Di Honda DBL 2019 ini, kami belajar dari kesalahan di tahun sebelumnya, nonton video pertandingan sebelum-sebelumnya untuk tahu kelemahan mereka.
Erlina: Gimnya seru sih. Kami senang dengan permainan kami apalagi kami bisa nahan Sinlui cuma bikin delapan poin di kuarter dua. Di pertemuan-pertemuan sebelumnya, skor pasti saling tempel. Tetapi di gim ini kita berhasil memaksa mereka sampai kena respect the game.
Menurut kalian apa yang kelebihan SMA Gloria 1 Surabaya yang membuat kalian melaju sejauh ini?
Erlina: Setiap pemain punya motivasi yang kuat tahun ini. Kami semua ingin juara, ingin finish strong di tahun ini.
Erlita: Kami punya fokus yang baik. Itu isa (bisa) membuat lawan sulit mencetak poin. Intinya, defense kami adalah kunci.
Erlita Christiana, Foto: Achman Rohman Ramadhan
Kalian asal Blitar kan? Di sini tinggal di mana?
Erlita: Iya, kami dari Blitar. Kalau di sini, kami tinggal di kos.
Main basket dari umur berapa kalian?
Erlita: Dari kelas 1 SD.
Ini keluarga main basket semua?
Erlita: Anak-anaknya sih main, orang tua kita engga. Kami sekeluarga empat bersaudara, kami yang paling kecil.
Erlina: Yang pertama main itu koko (kakak laki-laki). Terus, dia ajakin kita main juga sama temen-temennya. Akhirnya kecantol suka basket sampai sekarang.
Kalian ini posisi bermainnya kan beda. Apa karena postur badan?
Erlita: Iya, bisa dibilang begitu. Saya lebih kecil, saya main jadi point guard.
Erlina: Saya lebih tinggi jadi main di forward atau center.
Kalian punya tokoh idola di basket?
Erlina: Siapa ya? Engga ada kayaknya. Kita ga ngikutin NBA gitu sih Mas.
Erlita: Ya mungkin koko sama cece (kakak perempuan) kita aja yang selama ini jadi panutan.
Balik bicara tentang SMA Gloria 1 Surabaya. Siapa tokoh yang menurut kalian berjasa membuat kalian dan tim semakin bagus di Honda DBL 2019 ini?
Erlita: Yang pertama jelas pelatih. Pelatih selalu kasih motivasi dan masukan yang bagus buat kami. Dari situ kami terus semangat berlatih dan ingin menang setiap saat.
Erlina: Pelatih jelas, tapi ada juga senior yang namanya Erika (Mellisa Erika). Dia juga punya kemampuan untuk memimpin tim ini dengan baik. Selalu berhasil membangun semangat di ruang ganti, latihan, dan pas pertandingan.
Erlita & Erlina Christiana, Foto: Dokumentasi JRBL
Kalian mau main basket sampai kapan?
Erlina: Aku belum tahu sih Mas mau sampai mana. Tapi, kalau misalnya nanti kuliah bisa dapat beasiswa dari basket, ya saya pasti lanjut. Buat setelah kuliah, saya belum tahu.
Erlita: Kurang lebih sama, kalau kuliah dapat beasiswa dari basket ya pasti lanjut. Setelah kuliah saya rasa saya sudah tidak main basket. Rasae (rasanya) kembali ke kodrat awal saja, ibu rumah tangga.
Wah keren banget! Terima kasih atas waktunya ya guys. Semoga beruntung!
Sama-sama Mas, sampai ketemu lagi!
Foto: Achman Rohman Ramadhan