Saya berkunjung ke beberapa tempat untuk meliput Mainbasket 3x3 Competition sekaligus Honda DBL 2019. Dari sekian banyak tempat yang saya kunjungi pada 2019 ini, saya bertemu salah seorang anak yang cukup ambisius di Malang. Namanya Sri Wahyuningsih.

Sri Wahyu—panggilannya—sukses mengantarkan SMAN 1 Gondanglegi menjadi juara Mainbasket 3x3. Ia juga menyabet gelar Most Valuable Player (MVP) setelah mengalahkan SMA Kolese St. Yusup. Sri Wahyu senang bukan main karena mendapat dua gelar sekaligus.

Saya dan Sri Wahyu kemudian berbincang-bincang sebentar. Kami menyinggung soal pertandingan final dan kiprahnya selama mengikuti Mainbasket 3x3. Sri Wahyu mengaku bahwa itu merupakan pengalaman pertamanya bermain di 3x3.

Meski baru pertama kali, Sri Wahyu tidak kesulitan bermain 3x3. Sebab, ia selalu berusaha untuk beradaptasi dengan segala tantangan. Apalagi dara kelas 10 itu berencana untuk bisa membela tim nasional Indonesia di masa depan.  

Apa pendapatmu soal pertandingan final?

Komentarnya, pertandingan final sangat bagus. Keren.

Apa yang bikin kalian menang?

Kuncinya dukungan orang tua, doa juga, dan tim. Tim yang sangat bagus. Main tadi kompak. Makanya, mungkin, itu yang bikin kami menang. Tetap kompak sampai akhir. Berusaha kompak sampai akhir.

Kamu sudah menyangka bakal begini?

Gak banget. Gak banget pokoknya.

Saya tidak pernah berekspektasi seperti itu. Kalau jadi juara, saya selalu positive thinking. Berusaha untuk jadi yang terbaik. Kalau MVP, gak banget. Saya kira ada yang lebih hebat dari saya. Semestinya begitu.

Kamu kelas berapa, sih?

Masih kelas 10. Baru masuk.

Oh, baru masuk. Cuma sudah sering main basket 3x3?

Ini baru pertama kali. Baru banget. Baru coba-coba.

Susah gak? Baru pertama, nih.

Ndak, ndak susah-susah amat.

Oh, bisa mengikuti regulasi juga meski pun baru pertama kali? Kan, beda regulasinya.

Iya, ndak susah. Cuma sempat tidak terbiasa. Lapangan 5-on-5 itu besar. Capeknya luar biasa. Kalau 3x3 ini lumayan tidak capek. Biasa saja. Lapangannya setengah. Paling harus fokus saja sama waktunya. Soalnya waktu itu berjalan terus.

Tahun ini kamu ikut 3x3, tahun depan ikut lagi?

Ndak, mau ikut DBL yang 5-on-5. Saya akan berusaha ikut latihan. Latihannya ditambah biar fisiknya—semuanya—jadi lebih baik.

Kamu sendiri sudah berapa lama main basket?

Sudah empat tahun. Dari SMP kelas tujuh.

Apa yang bikin kamu main basket?

Seru banget. Timnya itu yang bikin seru. Kekompakannya itu juga. Saya senang kalau main basket.

Selama ini sudah ikut kejuaraan apa saja?

Sudah ikut Porprov, terus event-event di kota dan kabupaten. Sudah pernah juara juara.

Kamu orang asli mana?

Bantur, di pantai selatan. Di situ.

Di sana seperti apa basketnya?

Di sana sama saja. Kayak biasa. Cuma di sana lebih seru menurutku. Soalnya—apa ya? Susah jelaskan. Menurut saya, sih, lebih seru saja. Nanti main ke sana, hehehe.

Oke, kalau ada waktu. Ajak jalan-jalan, haha. Omong-omong, kamu mau terus main basket?

Sampai jadi timnas. Insha Allah.

Timnas Indonesia, kan? Bukan timnas lain, kan? Hahaha.

Iya, dong.

Apa yang bikin kamu ingin bela timnas?

Tentunya ingin membanggakan semua orang, terutama orang tua. Supaya pada tahu kalau saya main basket bisa berprestasi.

Selama ini selalu dapat dukungan orang tua?

Dukung, sih, tapi pernah juga dilarang. Pas ujian atau apa, tidak boleh main basket. Cuma saya suka tetap main saja. Lanjut saja. Meski teman-teman tidak basket, saya tetap main.

Oh ya, kamu itu pelajar-atlet, harus bagi waktu antara belajar dan bermain. Sempat kesulitan tidak bagi waktu?

Susah, sih, sebenarnya, tapi saya harus bisa. Sejauh ini tidak terlalu bermasalah. Soalnya saya harus bisa mengimbangi keduanya. Sama-sama penting buat saya.

Selanjutnya ngapain lagi, nih? Mumpung masih kelas 10.

Latihan, sih. Terus latihan, latihan, dan latihan. Latihan fisik. Karena itu harus. Latihan di sekolah, di klub, di semua. Sampai tahun depan ikut DBL. Saya ingin banget main di DBL. Tahun ini coba 3x3 dulu. Tahun depan pasti saya main di DBL. Itu mimpi saya.

Oke, semoga sukses. Mudah-mudahan bisa main di DBL, terus main di tingkat internasional, bela timnas.

Oke, Mas, terima kasih.

Foto: Ahmad Nur Aziz/DBL Indonesia

Komentar