Piala Dunia 2019 telah usai. Spanyol keluar sebagai juara. Mereka berhasil mengalahkan Argentina di final. Spanyol menang dengan skor 95-75 di Wukesong Sports Center, Beijing, Cina, Minggu 15 September 2019.
Setelah pertandingan, FIBA menobatkan lima pemain dari empat negara sebagai All-Star Five (All-Tournament Team). Kelima pemain itu tampil mengesankan selama Piala Dunia. Sehingga mereka berhak masuk ke jajaran elit itu. Mereka adalah Marc Gasol (Spanyol), Ricky Rubio (Spanyol), Luis Scola (Argentina), Bogdan Bogdanovic (Serbia), dan Evan Fournier (Prancis).
Ricky Rubio
Rubio merupakan pemain Spanyol yang konsisten sepanjang kejuaraan. FIBA mengetahui itu sehingga tidak hanya menobatkannya sebagai All-Star Five, tetapi juga Most Valuable Player (MVP). Rubio menjadi salah satu alasan besar Spanyol dapat menjuarai Piala Dunia.
Pada pertandingan final saja, garda anyar Phoenix Suns itu mampu tampil atraktif. Ia mencetak 20 poin, 7 rebound, dan 3 asis. Rubio merupakan ancaman, baik ketika menyerang maupun bertahan.
Rubio juga tampil dalam delapan pertandingan di Piala Dunia. Rubio mencetak 16,4 poin, 4,6 rebound, 6 asis, dan 1,5 steal per pertandingan. Persentase tembakannya mencapai 43,6 persen. Sementara tembakan gratisnya 84,1 persen.
Marc Gasol
Gasol merupakan senter senior Spanyol. Ia sedang dalam motivasi yang besar di Piala Dunia ini. Apalagi mengingat ia baru juara NBA bersama Toronto Raptors pada 2018-2019 lalu.
Gasol tampil dalam semua pertandingan Spanyol sejak babak penyisihan pertama. Secara total, ia tampil sebanyak delapan kali, termasuk pertandingan final melawan Argentina. Selama itu, Gasol mencetak rata-rata 14,4 poin, 5,5 rebound, 4,1 asis, 1,1 steal, dan 1,1 blok. Persentase tembakannya mencapai 42,5 persen dengan tembakan gratis sekitar 75,6 persen.
Senter berusia 34 tahun itu juga gemilang di final. Ia mencetak 14 poin, 7 rebound, 7 asis, 2 steal, dan 3 blok. Saat itu, ia banyak mendapat poin dari tembakan gratis. Sekiranya ia mampu memasukkan 9 tembakan gratis dari 12 percobaan.
Pada pertandingan semifinal melawan Australia, Gasol sama gemilangnya. Ia memanfaatkan tembakan gratis sebaik mungkin (8/8). Tembakan-tembakan gratis itu cukup krusial menentukan kemenangan Spanyol atas Australia. Gasol sendiri pada akhirnya mampu mencetak total 33 poin di pertandingan itu.
Luis Scola
Scola adalah forwarda veteran. Ia merupakan anggota dari generasi emas Argentina. Scola pernah mengantarkan timnya menyabet medali emas Olimpiade 2004 di Athena.
Tahun ini, Scola berpeluang menyabet gelar juara Piala Dunia. Namun, harapannya kandas di hadapan Spanyol. Argentina tumbang 75-95 di final. Scola saat itu bahkan tampil di bawah performa. Ia hanya mencetak 8 poin, 8 rebound, 2 asis, dan 1 steal. Persentase tembakannya buruk di angka 10 persen (1/10).
Meski begitu, Scola tampil gemilang di pertandingan-pertandingan sebelumnya. Argentina bisa mencapai final karenanya. Scola, misalnya, mampu membuat Prancis tidak berdaya di semifinal.
Pada pertandingan semifinal itu, Scola mencetak dobel-dobel 28 poin dan 13 rebound. Ia juga memasukkan 3 dari 4 tripoinnya. Scola tampil kuat sehingga Prancis tidak bisa mengatasi perlawanannya.
Pemain Shanghai Sharks itu secara total telah bermain sebanyak delapan kali. Ia mengoleksi rata-rata 17,9 poin, 8,1 rebound, dan 1,8 asis. Persentase tembakannya 43,5 persen. Performa itulah yang mengantarkannya ke jajaran elit All-Star Five.
Bogdan Bogdanovic
Bogdanovic merupakan pencetak angka terbaik Serbia. Ia bahkan berada di peringkat satu dalam total poin dan peringkat dua dalam rata-rata poin. Bogdanovic mengoleksi total 183 poin dengan rata-rata 22,9 poin per pertandingan.
Sayangnya, Bogdanovic gagal mengantarkan Serbia menjadi juara. Mereka kalah di perempatfinal. Namun, mampu finis di peringkat lima setelah mengalahkan Republik Ceko 90-81.
Penembak jitu Sacramento Kings itu tampil dalam delapan pertandingan membela Serbia. Selain piawai mencetak poin, ia juga mengoleksi rata-rata 4,1 rebound, 4,4 asis, dan 1,3 steal. Persentase tembakannya mencapai 55,6 persen. Tembakan gratis 80 persen.
Evan Fournier
Seperti halnya Bogdanovic, Fournier juga merupakan pencetak angka terbaik Piala Dunia. Ia berada di peringkat tiga dalam total poin dan peringkat tujuh dalam rata-rata poin. Fournier mencetak 158 poin dengan rata-rata 19,8 poin per pertandingan.
Karena Fournier, Prancis bisa mendapat medali perunggu (peringkat tiga) di Piala Dunia tahun ini. Mereka berhasil mengalahkan Australia di perebutan peringkat itu. Fournier sendiri mencetak 16 poin dan 5 rebound.
Selama kejuaraan, Fournier tampil sebanyak delapan kali. Ia mencetak rata-rata 19,8 poin, 3,8 rebound, dan 3 asis. Persentase tembakannya 42 persen. Tembakan gratis 72,2 persen. Dengan statistik itu, garda tembak Orlando Magic tersebut menembus jajaran All-Star Five. (put)
Foto: FIBA