Shaun Livingston mengakhiri kariernya di NBA. Ia memutuskan pensiun setelah bermain selama 15 musim. Livingston mengumumkan itu lewat unggahan foto di Instagram. Ia pamit kepada semua orang.

Livingston mengaku perasaannya campur aduk ketika pensiun. Ia bersemangat, bersedih, beruntung, dan bersyukur dalam satu tarikan nafas. Garda cadangan Golden State Warriors itu bahkan kesulitan menuangkan emosinya ke dalam keterangan foto pada unggahannya.

“Saya seharusnya tidak berada di sini,” kata Livingston. “Siapa pun yang telah mengatasi rintangan memahami ketegangan mental dan emosional yang diperlukan untuk menginspirasi diri Anda sendiri dalam perang yang berat, apalagi mengilhami orang lain. "Cedera" memberi saya kesempatan untuk menemukan dan membuktikan kepada diri saya (dan dunia) bahwa saya tidak akan ditentukan oleh keadaan saya.”

Livingston sendiri memiliki riwayat karier yang ajaib. Ia sempat mengalami cedera lutut parah sampai hampir diamputasi pada 2007. Saat itu, setidaknya ia mengalami kerusakan pada anterior cruciate ligament (ACL), posterios cruciate ligament (PCL), medial collateral ligament (MCL), meniscus lateral, patella, dan tibio-fibular joint. Namun, Livingston berhasil sembuh dan bangkit.

Selama kariernya, garda yang kini berusia 34 tahun itu sempat membela 11 tim berbeda. Ia memulai karier bersama Los Angeles Clippers, lalu pindah dari satu tim ke satu tim lainnya karena cedera. Sampai akhirnya mendarat di Bay Area untuk membela Warriors. Di sanalah ia mendapat peran konsisten sebagai garda pengganti Stephen Curry.

Bersama Warriors, Livingston menjelma pemain penting. Ia bahkan berhasil mengantarkan timnya ke Final NBA sebanyak lima kali (2015—2019). Tiga di antaranya berujung juara (2015, 2017, dan 2018).

Pada periode itu, Livingston tampil sebanyak 367 kali. Ia mencetak rata-rata 5,4 poin, 2 rebound, dan 2,4 asis. Persentase tembakan keseluruhannya mencapai 52 persen. Efektivitas tembakan keseluruhan 52,1 persen. True shooting percentage 55,3 persen.

“Kisah Shaun Livingston adalah salah satu yang paling inspirasional dalam sejarah olahraga profesional,” ujar Manajer Umum Warriors Bob Myers dalam pernyataan resminya. “Apa yang dia capai setelah mengalami begitu banyak cobaan dan kesengsaraan di awal kariernya adalah bukti nyata tentang siapa dia sebagai idinvidu, yang selalu ditandai dengan kelas yang luar biasa, keanggunan, dan profesionalisme.”

Myers kemudian menambahkan, Warriors menghargai apa yang Livingston lakukan untuk tim dan organisasi selama lima tahun terakhir. Ia mengakui bahwa sang garda adalah tokoh kunci dalam salah satu tim terbaik sepanjang sejarah NBA. Myers juga mendoakan yang terbaik untuk kehidupan Livingston selanjutnya.

Kabar pensiun Livingston sebenarnya sudah mulai terdengar musim lalu. Ia berencana untuk berhenti setelah Final NBA 2019. Namun, pada musim panas ini, Livingston juga punya opsi melanjutkan kariernya. Ia bahkan digadang-gadang akan kembali ke Clippers, tempat di mana ia memulai kariernya. Hanya saja, ujungnya, ia pensiun juga.

Setelah pensiun, Livingston belum memutuskan untuk melakukan apa. Namun, Kepala Pelatih Warriors Steve Kerr akan sangat terbuka menerimanya. Ia sempat mengaku ingin Livingston berada di sisinya sebagai bagian dari jajaran pelatih Warriors. (put)

Foto: NBA

Komentar