ASEAN Basketball League (ABL) musim 2019-2020 telah dipastikan tak akan diikuti oleh CLS Knights Indonesia. CLS Knights tak melanjutkan kontrak mereka dan sebagai gantinya, tim asal Cina Taipei, Furbon Braves masuk ke jajaran 10 tim yang akan berlaga di musim depan. Di sisi lain, pergantian tim seperti ini bukanlah hal baru bagi ABL. Sejak pertama kali digelar pada 2009, hanya a Westports Malaysia Dragons dan Singapore Slingers yang konsisten bermain di liga ini.

Tim yang disebut terakhir rasanya juga sedang dalam rasa penasaran tertinggi mereka. Ya, sejak 2009, Slingers telah melaju tiga kali ke final. Bahkan, tiga perjalanan tersebut terjadi hanya dalam empat musim terakhir. Sayangnya, tak satupun yang berujung pada trofi juara. Slingers selalu kalah di final dan tentu mereka ingin memutus tren buruk tersebut.

Jelang musim baru ABL yang rencananya akan digelar November mendatang, Slingers tampak serius membangun tim. Terbaru, melalui akun instagram resmi mereka, Slingers baru saja mengumumkan rekrutan terbaru mereka. Lebih tepatnya, dua rekrutan baru yang akan mengisi slot tiga pemain asing. Dua rekrutan tersebut akan mendampingi pemain asing yang terus setia bersama Slingers sekaligus MVP musim lalu, Xavier Alexander.

Pemain baru pertama yang diumumkan adalah mantan pemain Hong Kong Eastern, Marcus Elliott. Menariknya, Marcus juga pernah menyabet gelar MVP untuk pemain asing. Hal itu ia capai saat Eastern meraih gelar juara pada musim 2016-2017.

Sebagai garda, Marcus terkenal dengan gaya bermainnya yang atletis dan eksplosif. Ia juga fasilitator yang baik untuk Eastern di musim-musim sebelumnya.  Hal ini bisa dibilang berbeda jauh dengan pemain asing musim lalu Slingers, Jerran Young yang lebih flamboyan dan bukan seorang fasilitator untuk tim.

Seperti kebanyakan tim ABL, jika sudah ada dua pemain asing dengan tipikal pembawa bola, maka satu pemain asing sisanya akan bertipe pemain besar “pekerja kotor.” Rekrutan anyar Slingers pun demikian, Anthony McClain adalah pemain berposisi senter dengan tinggi badan mencapai tujuh kaki (214 sentimeter).

Bagi pemain berusia 30 tahun ini, ABL sebenarnya bukanlah liga yang baru. Ia tercatat pernah bermain di ABL untuk Mono Vampire Thailand di musim 2015-2016. Sebelum bersama Slingers, ia tercatat bermain di Super Basketball League (SBL) Taiwan. Meski memiliki perawakan gempal, Anthony mampu menjadi penguasa di bawah ring dengan ketangkasan kakinya (footwork) yang luar biasa. (DRMK)

Foto: ASEAN Basketball League

 

Komentar