Mundur dari ASEAN Basketball League (ABL) setelah juara kompetisi musim 2018-2019 adalah pilihan yang dibuat tim BTN CLS Knights Indonesia. Pihak ABL sangat menyayangkan keputusan tersebut. Namun mereka juga berterima kasih karena CLS Knights sudah mewarnai persaingan liga selama dua musim terakhir.
CLS Knights keluar dari Indonesian Basketball League (IBL) jelang musim 2017-2018 bergulir. Saat itu polemik bentuk PT dan Yayasan mencuat. Karena tidak ada titik temu antara pihak CLS Knights dengan pengelola liga, maka klub ini memilih mundur dari liga.
Keputusan tersebut mengecewakan banyak pihak. Terutama penggemar CLS Knights yang biasa disebut Knights Society. Tapi kekecewaan tersebut berubah jadi antusiasme luar biasa ketika diumumkan bahwa CLS Knights bergabung dengan ABL.
Saat itu, ABL memasukkan beberapa tim baru di musim 2017-2018. Salah satu syaratnya adalah bersedia bertanding di ABL selama dua musim kompetisi. CLS Knights menyetujui syarat tersebut.
Di musim perdana, CLS Knights tampil kurang baik. Meskipun pada akhirnya mereka tidak jadi penghuni dasar klasemen. Tim paling buruk saat itu adalah Formosa Dreamers dari Taiwan. CLS Knights masih bisa menduduki peringkat ketujuh dari sembilan kontestan.
Berlanjut ke musim kedua. CLS Knights melakukan perubahan besar-besaran. Mulai dari masuknya sponsor baru, pemain-pemain baru, bahkan mendatangkan pelatih asing. Upaya tersebut membuahkan hasil maksimal. CLS Knights keluar sebagai juara ABL 2018-2019 setelah mengalahkan Singapore Slingers dengan keunggulan 3-2 di partai final.
Berita mengejutkan justru terjadi di bulan September 2019. ABL merilis tim-tim yang akan menjadi peserta musim 2019-2020. Ternyata tidak ada nama tim BTN CLS Knights Indonesia.
"Sangat disayangkan BTN CLS Knights Indonesia tidak bergabung dengan ABL di musim mendatang. Kami berterima kasih kepada tim ini, atas kontribusinya bagi liga, saat kami terus tumbuh di kawasan ini. Kami berharap yang terbaik bagi CLs Knights untuk masa depannya," kata Jericho Ilagan, Chief Operating Officer (COO) ABL.
Jericho menjelaskan tanda-tanda keluarnya CLS Knights sudah diketahui sejak lama. Pada bulan Januari 2019, pihak ABL sudah berusaha menanyakan hal tersebut.
"Mereka (CLS Knights) menyetujui kontrak dua tahun. Lalu pada Januari (2019) lalu, saya bertanya apakah mereka akan memperpanjang keikutsertaan di ABL. Mereka akan memberi jawaban setelah musim berakhir," kata Jericho.
Euforia CLS Knights juara ABL membuat ABL sedikit memberi waktu mereka untuk berpikir. Bahkan ketika pertanyaan tersebut dilontarkan oleh Jericho, pihak CLS Knights menjawab akan memberi keputusan hingga akhir Ramadhan 2019.
"Saya sempat mengirimkan email beberapa kali. Tapi tidak pernah ada balasan," ucapnya. "Jadi saya akhirnya mengirimkan pesan (SMS/Whatsapp) pada Christopher (Tanuwidjaja), (tentang status kelanjutan CLS Knights di ABL) dan dia membalas dengan jawaban 'tidak'."
Situs resmi ASEAN Basketball League sudah merilis tim-tim peserta untuk musim kompetisi 2019-2020. Mereka adalah Hong Kong Eastern, Macau Black Bears, Mono Vampire, Saigon Heat, San Miguel Alab Pilipinas, Singapore Slingers, Westports Malaysia Dragons, Wolf Warriors, Formosa Dreamers, dan Fubon Braves yang menggantikan BTN CLS Knights Indonesia. (tor)
Foto: ASEAN Basketball League