Gelaran Mainbasket 3X3 Indonesia Competition telah menjadi salah satu ajang yang dinanti oleh para pebasket di tingkat SMA. Apalagi bagi mereka yang tidak mmenuhi syarat untuk berlaga di Honda DBL 2019, Mainbasket 3X3 menjadi turnamen utama yang mereka hadapi.

Dalam prosesnya, memang ada beberapa pemain yang tidak bisa berlaga di Honda DBL 2019. Alasannya beragam, yang jelas mereka tidak bisa memenuhi regulasi yang sudah dibuat panitia pelaksana dan telah disepakati oleh semua peserta.

Salah satu pemain yang mengalami hal seperti ini adalah Stella Valency Hartanto. Stella gagal bermain di Honda DBL 2019 karena statusnya yang merupakan pemain pindahan. Di Mainbasket 3X3 Indonesia Competition 2019 ini, Stella bermain untuk SMAN 3 Surakarta.

Melihat kesempatan ini, Stella tak ambil pusing dan tetap memberikan permainan seriusnya. Hal tersebut berujung pada gelar juara untuk tim putri SMAN 3 Surakarta. Tak sampai di situ, Stella bahkan berhasil membawa pulang gelar MVP.

Kami mendapatkan kesempatan berbincang dengan dara yang akrab disapa Stella ini setelah pertandingan. Dengan raut wajah yang sumringah dan logat jawa nan kental, Stella menceritakan perjalanannya dalam meraih gelar MVP serta mimpi-mimpinya.

Halo MVP! Apa kabar?

Halo Mas, baik-baik.

Tadi bagaimana pertandingan finalnya? Sepertinya ga terlalu susah ya?

Ya lumayan sih mas sebenernya. Di awal emang kita bisa unggul jauh. Tapi, di akhir-akhir tadi lawan sempat ngejar. Beruntungnya bisa bertahan dan menang, Puji Tuhan.

Kalau sepanjang turnamen ini sebenarnya ada lawan yang lebih sulit ga selain di final?

Engga sepertinya, ini di final udah paling ketat dan sulit buat kami.

Kenapa SMAN 3 Surakarta kok bisa dominan seperti itu? Apa bedanya dari tim-tim lain?

Latihannya banyak mas. Kita bertiga ini latihan terus di sekolah dan di luar sekolah. Untungnya, di luar sekolah, kita juga gabung di klub yang sama. Ya jadi udah nyambung mainnya.

Kamu mulai main basket kapan?

Kelas enam, aku ikut klub Bhinneka sampai sekarang.

Berarti sampai sekarang masih cinta basket? Ga mau nyoba olahraga atau hal lain?

Iya, udah cinta sama basket. Engga, di basket ini enak Mas, mainnya harus pintar terus juga banyak body contact. Kalo di luar olahraga, rasanya masih bisa jalan bareng sama basket.

Kamu ini kan siswi pindahan, ceritanya seperti apa kok bisa pindah ke SMAN 3 Surakarta?

Iya, aku pindahan dari Sekolah Kristen Kalam Kudus. Di sana, aku masuk kelas internasional, itu programnya Cuma empat tahun buat SMP dan SMA, dan aku udah lulus.

Loh, berarti kamu ini udah lulus SMA dong?

Ya harusnya begitu, tapi karena pindah ke SMAN 3 Surakarta, aku ngulang di kelas satu.

 

Umur kamu berapa sekarang?

September ini 16 tahun.

Bisa ya bagi waktu dengan sekolah yang dipadatkan seperti itu?

Ya capek juga Mas. Tapi balik lagi pinter-pinternya kita aja bagi waktu. Aku juga belajar seriusnya baru kalau mau ujian aja. Puji Tuhan semuanya lancar sampai sekarang.

Berarti kamu bakal ngulang SMA tiga tahun di sini?

Belum tahu, ada rencana untuk kuliah di luar negeri juga sebetulnya. Kemarin aku batal langsung ke sana (luar negeri) karena masalah umur. Soalnya, kalau di luar kan harus homestay akunya.

Oh, mau kuliah di mana? Ambil jurusan apa?

Belum tahu juga di mana, tapi inginnya kuliah desain. Saya suka gambar dan punya ide-ide untuk desain gitu Mas. Biasanya kalau mau bikin jersey buat tim, saya juga ikut bantu saran-saran. Dari kecil saya suka hal itu.

Berarti cita-citanya jadi desainer?

Engga juga hehe. Cita-citaku jadi pengusaha sukses aja Mas.

Jadi pebasket profesional  ga mau?

Mau juga sih, nanti barengan aja, basket profesional sama usaha.

Kalau main buat tim nasional mau juga?

Mau lah, kalau dikasih kesempatan ya pasti saya mau. Sekarang saya udah pernah main buat Jawa Tengah di Kejuaraan Nasional U-14. Selama masih di sini dan masih bisa main, aku mau main basket terus Mas.

Keren, semoga lancar semua urusan ya Stella. Terima kasih waktunya, sampai ketemu lagi!

Sama-sama Mas, terima kasih juga.

Foto: Siwi Danawarih

 

Komentar