Kobe Bryant terkenal dengan “Mamba Mentality”-nya. Ia seorang pekerja keras yang tidak akan membiarkan dirinya kendur barang sehari pun. Bryant sampai menyindir load management (pengaturan beban kerja) yang belakangan sedang tren.
Load management setidaknya memungkinkan pemain untuk mengambil jeda. Mereka diperbolehkan untuk istirahat agar bisa fit sepanjang musim. Trik seperti itu menjadi tren semenjak Toronto Raptors berusaha mengatur beban kerja Kawhi Leonard yang habis cedera pada 2018-2019.
Raptors dan Leonard berhasil melakukan load management. Mereka bahkan menjadi juara NBA musim lalu karena Leonard akhirnya bisa fit di playoff. Tim-tim NBA lantas berusaha mengikuti jejak mereka. Houston Rockets, misalnya, berencana untuk melakukan hal yang sama kepada James Harden dan Russell Westbrook.
Kendati begitu, Bryant tidak setuju seandainya sebuah tim melakukan itu. Menurutnya, seorang pemain berkewajiban untuk tetap fit setiap hari. Mereka juga harus mampu tampil kapan pun. Tidak ada kata menghindar.
“Anda membuat orang membayar uang untuk menonton Anda tampil,” kata Bryant per ClutchPoints. “Sudah tugas Anda untuk tetap fit. Sudah tugas Anda tampil di level itu setiap malam. Dan sebagai kompetitor, saya tidak akan menghindar.”
Bryant sendiri memang tidak suka menghindar di sepanjang kariernya. Meski terluka, ia seringkali berusaha untuk tetap tampil. Namun, tidak semua orang, terutama di zaman modern ini, sepemikiran dengannya. Belakangan ini permainan bola basket semakin kompleks. Kompetisi juga semakin ketat dan panjang.
Oleh karena itu, istirahat menjadi bagian dari permainan. Load management merupakan salah satu jalan yang masuk akal agar pemain bisa fit sampai akhir musim. Bryant boleh saja berkomentar, tetapi tim-tim itu punya visi dan misi. Mereka akan bergerak sesuai perkembangan zaman. (put)
Foto: NBA