Fahmi Ibrahim tidak menyangka dirinya menjadi Most Valuable Player (MVP) Mainbasket 3x3 Indonesia Competition di Bogor. Gelar pemain terbaik itu bahkan melengkapi gelar juaranya. Ibim—sapaan akrabnya—pun senang karena bisa menutup kariernya di SMA dengan prestasi.

Ibim saat ini memang sudah kelas 12. Ia tidak akan bisa mengikuti kejuaraan tingkat SMA lagi tahun depan. Fokusnya akan berubah dari mengejar prestasi kejuaraan SMA menjadi mengejar pendidikan yang lebih tinggi.

Selepas pertandingan final pada Rabu, 28 Agustus 2019, saya menghampiri Ibim untuk berbincang-bincang. Kami membicarakan banyak hal, termasuk motivasi di balik permainan kerasnya di Mainbasket 3x3. Ibim pun menjelaskan semuanya.

Bim, ceritakan perjuangan tampil di 3x3 tahun ini seperti apa?

3x3 tahun sekarang sangat luar biasa. Musuhnya juga bisa dibilang gak gampang. Semua susah, sebenarnya. Kami tidak ingin merendahkan, tetapi juga tidak ingin terlalu menganggap lawan sulit.

Kami sebenarnya punya struggle sendiri. Struggle itu justru datang dari tim kami sendiri.

Apa saja, tuh?

Kadang kami mengikuti ego masing-masing. Masih ada yang main sendiri-sendiri. Begitu deh pokoknya. Kalau sudah main sendiri-sendiri susah kompak. Untungnya kami sering juga saling mengingatkan.

Sejak kapan main 3x3?

Sejak kelas 10 SMA.

Sekarang sudah kelas…

Kelas 12. Event terakhir ini.

Paling berkesan?

Iya, jelas. Bisa juara lagi. Jadi penutup yang baguslah istilahnya.

Yang lain kelas 12 juga?

Ada yang kelas 12, ada yang kelas 10 kebetulan—satu orang.

Kamu pasti mulai main basket dari 5-on5, bukan 3x3. Benar gak?

Iya, betul. Awalnya memang dari 5-on-5.  

Ada kesulitan gak waktu main 3x3? Regulasinya beda, loh.

Memang sulit, ya. Segala berbeda. Dari segi court, segi waktu, segi aturan. Break-nya juga beda. Kami cuma punya satu timeout. Jadi bikin capek. Gak ada berhenti.

Apa, sih, serunya bermain 3x3?

Serunya kami terus fight.

Fight, fight, fight—tidak ada berhenti. Terus figh, fight, fight.

Kamu sudah sering ikut 3x3?

Sudah sering. Dari kelas 10 itu sudah beberapa kali main basket 3x3. Waktu kelas 10 saya ikut dua kali. Kelas 11 sekali. Kelas 12 sekali. Totalnya jadi empat kali.

Selama ikut DBL, saya sering tidak masuk tim. Maksudnya, saya tidak ikut tim, tetapi ikut 3x3. Dulu juga saya sekolah di SMAN 9 Bandung, tidak masuk tim, terus pindah ke Smansa.

Oh ya? Merasakan perbedaan basket Bandung-Cianjur, dong! Ada bedanya tidak?

Beda, ya. Beda dari segi game dan sistem permainan. SDM-nya juga berbeda.

Sekarang bisa jadi MVP, sebenarnya apa yang membuat kamu bisa mendapat gelar ini?

Karena saya termotivasi untuk lebih baik. Ada dukungan dari orang tua, pelatih, dan teammate. Mereka mendukung sehingga saya termotivasi. Alhamdulilah sekarang bisa jadi MVP.

Tadi main 3x3 sudah dari kelas 10, kalau main basketnya?

Sejak kelas 7 SMP. Sudah enam tahunan.

Apa yang bikin kamu tertarik sama basket?

Pertamanya saya justru gak tahu basket. Pas kelas 7 saya baru melihat orang main basket. Saya coba, deh. Ternyata menarik. Alhamdulilah sampai sekarang masih main basket. Keterusan.

Kamu nonton liga basket?

Saya sering nonton IBL.

Nah, kamu mau main ke sana? Jadi profesional mungkin?

Untuk ke jenjang profesional belum kepikiran. Masih ada yang saya pikirkan. Kuliah, misalnya. Mungkin saya berpikir ke sana dulu.

Tapi, kamu bakal terus main basket?

Iya, pasti. Basket itu harus terus. Sudah tertarik.

Memang seberapa penting arti basket saat ini?

Basket ini dapat memompa semangat saya. Misalnya hari Senin, saya bangun tidur langsung semangat karena tahu mau latihan basket. Itu terbawa sampai ke pelajaran. Saya belajar jadi semangat karena tahu mau main basket. Pagi-pagi itu saya jadi semangat.

Oh ya, kamu sudah beberapa kali ikut Mainbasket 3x3. Apa pendapatmu soal kejuaraan ini?

Dari tahun ke tahun semakin baik. Panitianya juga semakin siap. Persaingannya ketat, tidak kalah seru dengan DBL. Buktinya tadi kami bermain ketat. Susah juga lawannya karena mereka punya defense yang ketat.

Harapannya buat Mainbasket 3x3?

Makin sukses, makin “pecah” lagi. Sekarang sudah seru, nih, inginnya nanti tambah seru.

Ada pesan buat regenerasi SMAN 1 Cianjur?

Buat kelas 10, terutama, semakin rajin latihan lagi. Inginnya kompak lagi biar bisa juara tahun depan. Tahun ini juara, tahun depan juara lagi. Biar SMAN 1 Cianjur tambah harum namanya. Insha Allah, hehe.

Foto: Akhmad Rizal/DBL Indonesia

Komentar