Musim baru Indonesia Basketball League (IBL) rencananya dimulai 10 Januari 2020 mendatang. Ada beberapa hal baru untuk IBL musim depan, mulai dari masuknya Timnas Basket Putra Indonesia menjadi peserta, hingga penggunaan tiga pemain asing.

Akhir bulan Agustus Stapac menyatakan mundur dari IBL. Ini merupakan keputusan yang diambil Stapac setelah pertemuan dengan IBL, BTN, dan pihak-pihak terkait mengenai program Timnas Basket Putra Indonesia. Sebab, IBL musim depan akan berkaitan erat dengan program pemusatan latihan jangka panjang timnas putra.

Keputusan mundur Stapac memang disayangkan semua pihak, bahkan dari IBL. Junas Miradiarsyah selaku Direktur IBL menyatakan bahwa pihaknya sudah berupaya untuk mencegah hal tersebut terjadi. Caranya dengan menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi masalah kekurangan pemain Stapac.

"Ada beberapa opsi yang kami tawarkan untuk klub-klub IBL musim depan. Seperti memberi batasan anggaran lebih tinggi untuk belanja pemain, termasuk membolehkan klub memasukkan satu pemain binaan," kata Junas.

Selain dua opsi tersebut, IBL juga akan membuat aturan baru soal pemain asing. Setiap tim dibolehkan mengambil tiga pemain asing, namun hanya dua pemain yang boleh turun lapangan. Artinya ada tiga pemain asing dalam roster tim. Tetapi hanya dua pemain yang tampil bersama, satu pemain asing duduk di bangku cadangan.

"Opsi penambahan pemain asing itu untuk menambal kekurangan jumlah pemain di tim. Selain itu bertujuan untuk tetap memberi keseimbangan pada tim saat bertanding. Karena pemain asingnya punya pengganti. Tujuannya agar tim tetap stabil hingga akhir laga," imbuh Junas.

Sementara itu, pemain-pemain yang dipanggil timnas masih dalam proses seleksi. Saat ini ada 32 pemain yang masuk seleksi. Selanjutnya akan dipilih 13 pemain untuk mengikuti turnamen di Taiwan pada 23 September 2019. Kemudian pada bulan Oktober 2019, timnas akan kembali memanggil 14 pemain ditambah satu pemain naturalisasi yang akan mengikuti pelatihan di Serbia. Untuk pemanggilan pemain SEA Games 2019 akan dilakukan pada 22 November 2019.

"Pemain yang tidak terpanggil akan dikembalikan ke klub masing-masing. Mereka juga boleh main di liga bersama klubnya," kata Fareza Tamrella, manajer timnas putra.

Saat ini peserta yang sudah pasti ikut IBL ada sembilan tim, termasuk Timnas Basket Putra Indonesia. Di IBL nanti timnas putra tidak memakai pemain asing dari Draft IBL. Tetapi bila pemain naturalisasi yang jadi incaran bisa hadir, maka dia akan tampil bersama timnas.

"Setelah tidak ada Siliwangi dan Stapac, maka jumlahnya jadi delapan. Lalu Timnas Indonesia masuk, sehingga peserta IBL musim depan jadi sembilan tim. Jumlah ini memang belum kami kunci, karena kami masih membuka peluang untuk tim baru yang akan bergabung. Tentunya harus memenuhi syarat-syarat yang kami ajukan," jelas Junas Mardiansyah.

Seperti dikutip dari rilis berita IBL, Rajko Toroman selaku kepala pelatih timnas putra berpendapat bahwa keikutsertaan timnas di liga juga membantu peningkatan level kompetisi liga nasional Indonesia. (tor)

Foto: IBL Indonesia

Komentar