Stapac Jakarta resmi mundur dari Indonesia Basketball League (IBL). Alasannya karena mendukung program pemusatan latihan jangka panjang Timnas Basket Putra Indonesia. Stapac tidak siap dengan sisa pemain yang ada untuk mengarungi liga musim depan. Tetapi manajemen Stapac tetap akan mengawal "mantan" pemainnya. Memastikan hak-hak pemain terpenuhi selama membela timnas Indonesia.
Stapac awalnya mengumumkan mundur melalui surat resmi yang ditujukan pada IBL. Selanjutnya, mereka menyerahkan sepenuhnya pada IBL.
Oleh karena merasa tetap tidak ada jalan keluar yang memuaskan dari liga, Stapac akhirnya memutuskan untuk mundur dari liga secara resmi.
"Kasus kami ini berbeda. Kami benar-benar tidak punya pemain. Dari IBL pun juga sulit untuk mencari solusinya," kata Irawan Haryono atau Kim Hong, pemilik Stapac. "IBL sempat menawarkan untuk mengembalikan dua pemain. Tapi saya bilang, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab, timnas butuh pemain itu."
Mengembalikan dua pemain Stapac, menurut Kim Hong, sama saja mengurangi kualitas timnas. Selain itu juga mengganggu program timnas.
"Jangan dikembalikan hanya karena kepentingan klub. Pemain itu punya kebanggaan ketika membela timnas Indonesia. Jangan hanya karena mencegah kami mundur, lalu mengorbankan kebanggaan pemain. Itu juga bukan solusi yang baik," kata Kim Hong.
Kim Hong menyatakan saat ini Stapac benar-benar tidak punya pemain. Bukan hanya diambil timnas saja, namun durasi kontrak pemain juga tinggal menghitung bulan.
"Meski mundur dari liga, tapi kami (manajemen Stapac) siap mengawal pemain kami di timnas Indonesia. Memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Memastikan tidak ada yang dirugikan dari keputusan kami mundur dari liga," jelas Kim Hong.
Selebihnya, Kim Hong mengatakan bahwa Stapac akan beristirahat dulu dari basket nasional. Mereka juga tidak ada rencana untuk bermain kompetisi atau liga lainnya. (tor)
Baca juga: Kim Hong: Stapac Mundur Demi Timnas Indonesia (dan Alasan-Alasan Lainnya)
Foto: Hariyanto