Sorotan media yang deras membuat pemain NBA layak jadi bintang iklan yang bisa membantu meningkatkan penjualan juga promosi. Mereka bahkan bisa mengantong pundi-pundi jutaan Dollar AS dari sini. Nick DePaula dari ESPN telah mencatat lima pemain paling potensial yang akan berstatus bebas sponsor musim dan depan yang ada kemungkinan diperebutkan merek besar dunia. Ia mengungkapkannya ketika hadi di program bincang bertajuk “The Jump”.
Kelima pemain tersebut adalah Devin Booker, Luka Doncic, Kyle Kuzma, D’Angelo Russell, dan Sang Raja Sepatu NBA P.J Tucker. Musim lalu, Nike adalah pihak yang mensponsori mereka. Akan tetapi, kontrak kerja sama mereka habis menjelang mula kompetisi berjalan dan ada kemungkinan tidak akan dilanjutkan.
Mereka dianggap potensial karena punya pangsa pasar masing-masing. Momen ini seakan mengingat kembali musim 2012-2013. Kala itu, ada empat nama beken dari Nike yang habis masa bakti. Mereka adalah Russell Westbrook, Blake Griffin, Dwyane Wade, dan James Harden. Westbrook dan Griffin lalu bergabung dengan Jordan. Sementara Wade berlabuh ke Li-Ning dengan kontrak fantastis. Hanya Mas Brewok yang menandatangani kontrak lanjutan dengan Nike. Selang dua tahun, motor poin Houston Rockets itu bergabung dengan adidas dengan kontrak 13 tahun dan nilai upah kedua terbesar setelah LeBron James.
Devin Booker merupakan pebasket Phoenix Suns yang sukses mencuri perhatian. Ia telah jadi penembak jitu bagi timnya. Musim 2018-2019, ia diberi tanggung jawab untuk mempopulerkan lini Kobe Bryant, terutama Nike Kobe 1 dan Kobe 4 Protro. Di sisi lain, gaya berbusana pragim yang ia tunjukan terbilang mumpuni. Namanya masuk dalam jajaran yang terbaik versi GQ meski gagal mengantongi gelar pemain paling modis. Mendekati akhir kontrak, Booker beberapa kali mengutarakan keinginan untuk mengikuti Jayson Tatum; keluar dari Nike lalu bergabung dengan Jordan.
Luka Doncic punya modal berharga jadi bintang produk. Ia adalah pemain Eropa yang masuk daftar calon pemain muda terbaik. Prestasi tersebut dilengkapi dengan penjualan seragamnya berada di peringkat 13. Hal ini kian membuktikan kapabilitas pemasaran kompatriot Kristaps Porzingis. Pemain berdarah Slovenia ini menolak tawaran adidas dengan nilai mencapai AS$ 6 Juta kala berlabuh dengan Nike. Harganya tentu akan lebih dari itu apabila ia berstatus bebas agen.
Kyle Kuzma menjelma sebagai bintang meski kurang diperhitungkan ketika masuk ke NBA dua tahun lalu. Kontribusinya untuk Los Angeles Lakers terbilang moncer. Hal itu membuatnya disukai penggemar dan berdampak pada kepopulerannya. Ia lalu didapuk sebagai bintang iklan utama aplikasi jual-beli daring GOAT. Setelah itu, ia membintangi program bincang-bincang bertajuk “The Boardroom”. Tampil di depan layar kaca mengundang banyak pihak untuk membicarakan nasibnya dengan Nike. Bahasan utama tak lain adalah honorarium yang diberikan Nike “hanya” kurang dari sejuta Dollar AS. Angka itu sangat mudah dikalahkan merek lain yang peduli dengan status bintang muda yang disandang Kuzma.
D’Angello Russell merupakan sosok modis yang layak jadi buruan panas merek olahraga yang berkecimpung di NBA. Meski kontraknya dengan Nike akan segera berakhir, angin berhembus kencang bahwa ia tidak akan pergi “jauh”. DI kaki kirinya tersemat tato Air Jordan 1 seakan memberi sinyal kemungkinan mengikuti jejak Jayson Tatum. Setali tiga uang, Converse yang juga anak perusahaan Nike tengah mengincar nama-nama beken di NBA untuk jadi muka pemasaran. Perekrutan Kelly Oubre Jr. seakan tidak cukup. Masa bebas agen Russell tampaknya hanya sebentar. Dua pelabuhan dengan persentase terbesar adalah Jordan dan Converse.
Menjadi pemain senior bisa jadi pisau bermata dua. Itulah yang dirasakan P.J Tucker yang memasuki tahun ke-10 bermain di NBA. Musim lalu, ia dinobatkan sebagai Raja Sepatu karena aksinya berlaga memakai sepatu basket langka. Gelar itu disokong Nike yang menjadikannya sebagai duta. Bukannya menggunakan sepatu edisi terbaru, ia justru diberikan sederet sepatu langka edisi lawas yang berharga mahal di pasar sekunder.
Puma dan New Balance adalah merek besar yang sudah mengajukan kontrak kerja sama untuk Tucker. Sementara beberapa merek Negeri Tirai Bambu dikabarkan turut tertarik. Kebiasaan bertanding memakai sepatu berbeda adalah hobi yang bisa mendatangkan rejeki. Setidaknya, itulah nilai jual penggawa Houston Rockets itu
Kelimanya kini dianggap sebagai prospek tertinggi di bidang endorsement produk. Dengan musim NBA yang kian dekat, layak dinanti kejutan-kejutan apa yang akan hadir. Pantau situs mainbasket.com juga Majalah Mainbasket yang terbit setiap bulan demi mendapatkan informasinya secara komprehensif. (ajb)
Foto: Brandon Thibodeaux/ESPN, Chris Pizzello/AP Photo