Kisah mantan pemain Bogor Siliwangi, Fadlan Minallah, yang belum juga mendapatkan hak gajinya mengangkat reaksi beragam dari pecinta basket Indonesia. Di unggahan Instagram @mainbasket, lebih dari 170 komentar sudah tertulis sejak cerita ini naik 21 Agustus 2019 lalu. Banyak keprihatinan yang terucap, tapi tak sedikit pula yang berupaya memberi solusi.

Beberapa pemain basket profesional aktif dan yang sudah pensiun juga menyampaikan pendapat. Beberapa di antara mereka kemudian mengangkat topik pembentukan asosiasi pemain. Mantan pemain profesional, Bugi Setiawan menyebutkan dalam komentarnya bahwa isu asosiasi pemain ini sebenarnya sudah lama berkutat di Indonesia. Namun, hingga kini hal tersebut belum terjadi.

Berbicara mengenai asosiasi pemain, liga tertinggi dan terbaik, NBA sudah memilikinya sejak lama. The National Basketball Players Association (NBPA) bahkan sudah terbentuk sejak 1954. Misi utama NBPA adalah memastikan bahwa semua hak pemain NBA terpenuhi dan terlindungi. Mereka juga memberikan bantuan untuk para pemain agar bisa mengembangkan diri baik di dalam dan di luar lapangan.

Salah satu kegiatan yang berhubungan langsung dengan NBPA adalah negosiasi kesepakatan batas dan ruang gaji NBA. Hal ini biasanya berlaku untuk beberapa periode tertentu hingga akhirnya terjadi kesepakatan baru. Kesepakatan paling sulit antara NBPA dan NBA terjadi pada 2011 lalu yang menyebabkan liga sempat mengalami reses dan terpangkasnya jumlah gim di musim reguler.

Meski terlihat sudah cukup rapi dan sangat membantu para pemain, perjalanan NBPA di awal pembentukannya juga tidak mudah. Legenda Boston Celtics, Bob Cousy, adalah pemain pertama yang muncul dengan ide ini. Ia lantas menyurati semua pemain agar mau bergabung dengannya untuk kehidupan yang lebih layak.

Namun, 10 tahun kemudian, lebih tepatnya 1964, NBPA baru benar-benar didengar oleh NBA. Hal tersebut terjadi usai deretan pemain yang terpilih di NBA All Star menolak bermain di laga All Star pertama yang disiarkan secara langsung di televisi. Aksi mogok tersebut membuat NBA dan NBPA akhirnya menemui kesepakatan.

Sebelum aksi itu, NBA tidak memikirkan rencana pensiun, belanja harian, hingga gaji minimal untuk para pemain. Tak sampai di situ, bahkan para pemain NBA tidak memiliki jaminan kesehatan, dan rata-rata gaji para pemain kala itu hanya senilai AS$8 ribu.

Dalam prosesnya, NBPA kini tak hanya berfokus pada urusan yang terkait basket saja. Mereka juga kerap melakukan gerakan sosial untuk masyarakat. Membantu para pemain mengembangkan diri dengan membuka kelas-kelas untuk belajar hal baru seperti bisnis, sikap kepemimpinan, hingga kesehatan mental.

Chris Paul adalah Presiden NBPA sekarang. Ia menjabat sejak 2013 dan ditemani enam wakil presiden, Pau Gasol, Andre Iguodala, Bismack Biyombo, Jaylen Brown, Malcolm Brogdon, dan C.J. McCollum. Selain presiden dan wakilnya, NBPA juga memiliki direktur eksekutif. Sejak 2014, jabatan ini dipegang oleh seorang perempuan, Michele Roberts. (DRMK)

Foto: NBA

 

Populer

Mike James: NBA Bukan Tempat Terbaik untuk Saya
Yuki Kawamura Tirukan Selebrasi "Too Small", Meski Tidak Suka
Format NBA All-Star Kemungkinan Berubah Lagi
Jaime Jaquez Jr. Masih Bimbang Memilih Timnas
Manfaatkan Badai Cedera, Doncic dan Mavericks Benamkan Magic!
DJ Augustin Gantung Sepatu
Banyak Pemain Cedera, Pep Guardiola Keluhkan Jadwal Manchester City Seperti NBA
Reaksi Giannis Tanggapi Pernyataan Trump Tentang Yunani
Bulls Kembalikan Matas Buzelis ke G League
Vince Carter Terharu Mengenang Momen Indah dengan Raptors