Klub-klub IBL sibuk berbenah di jeda musim. Prawira Bandung, misalnya, memulai latihan lebih cepat. Meski belum tahu kapan liga dimulai, mereka terus berlatih. Salah satunya dengan membenahi kemampuan individu pemain.
Menurut Kepala Pelatih Andre Yuwadi, Prawira sudah berlatih selama 2-3 bulan ini. Mereka bahkan memanggil pelatih asing untuk membantu membentuk fundamental para pemain. Sebab, kata Andre, pemain Prawira memang membutuhkan itu supaya bisa bersaing di tingkat yang lebih tinggi musim depan.
“Dari segi fisik, kami tidak punya pemain yang badannya gede signifikan. Jadi, saya ingin mereka setidaknya tidak terlihat lemah. Mereka harus latihan fisik. Walaupun kecil, mereka harus kuat. Dengan menjadi kuat, mereka lebih percaya diri,” jelas Andre. “Yang kedua, lebih ke arah membangun confidence (kepercayaan diri). Mereka butuh kondisi baru supaya dapat knowledge (pengetahuan) baru. Bisa dapat angin segar.”
Setelah tiga bulan, Andre menilai pemain Prawira telah mengalami perkembangan. Diftha Pratama, kapten tim, juga merasa demikian. Rekan-rekannya sudah tampak lebih baik dari musim lalu.
“Saya lihat tim ini sekarang sudah jauh lebih baik,” kata Diftha. “Kami latihan tiap hari, pagi-sore. Lebih ke fisik, sebenarnya. Kami membenahi fundamental. Karena fundamental itu penting. Makanya selama berbulan-bulan anak-anak latihan fisik terus.”
Kendati begitu, Diftha sendiri belum bisa mendorong dirinya terlalu jauh. Sebab, ia masih dalam masa pemulihan cedera kaki. Untungnya, kakinya sudah bisa dipakai latihan. Sehingga ia juga sudah mulai membenahi diri. Diftha tidak ingin tertinggal.
Selain latihan, Prawira akan mengikuti turnamen bertajuk Elang Cup 2019 di Medan. Andre mengatakan bahwa turnamen itu akan menjadi ajang uji coba. Jajaran pelatih hendak menilai sejauh mana hasil latihan mereka.
“Kami ingin melihat sejauh mana hasil latihan selama 2-3 bulan ini,” ujar Andre. “Hasil itu akan menjadi bahan kami untuk menentukan program ke depannya. Karena waktunya juga masih panjang. Kurang lebih empat atau lima bulan. IBL juga, mungkin, baru mulai Januari nanti.”
Di Medan, Prawira juga berencana untuk memberi pemain-pemain muda kesempatan. Andre ingin melihat sejauh mana perkembangan pemain seperti Hans Abraham, Pandu Wiguna, dan Danny Ray. Sebab, di masa depan, mereka kemungkinan akan menjadi tonggak tim yang baru. Apalagi mengingat dua senior mereka, Luthfianes Gunawan dan Luke Martinus, sudah tidak lagi bersama Prawira. Luthfianes memutuskan tidak memperpanjang kontrak sementara Luke pensiun.
Sementara Luthfi dan Luke tidak lagi bersama Prawira, Reza Guntara punya alasan berbeda untuk tidak bersama timnya. Tim nasional memanggilnya sehingga forwarda asal Bandung itu tidak bisa ikut ke Medan. Andre pun berusaha merelakannya. Namun, tetapi ingin memaksimalkan pemain yang ada. Prawira juga memanggil pemain asing untuk membantu mereka di Elang Cup dan persiapan IBL.
“Kami memanggil dua pemain asing juga untuk mengantisipasi IBL. IBL yang lalu masih pakai dua pemain asing,” jelas Andre lagi. “Kami panggil satu (pemain) kecil, satu besar. Karena yang besar kami cuma punya Pandu. Otomatis dengan pengurangan bigman, kami panggil bigman asing itu. Sementara ini, Raymond (Shariputra) saya mainkan di posisi empat. Surliyadin tetap bisa tiga, bisa empat. Tergantung situasi di lapangan.”
Elang Cup sendiri akan dimulai pada 7—13 Agustus mendatang. Klub profesional seperti Satria Muda Pertamina Jakarta juga turut serta dalam turnamen itu. Tim nasional Indonesia bahkan akan tampil di sana. Prawira punya lawan yang akan membantu mereka menampakkan hasil latihan mereka selama ini. (put)
Foto: Hariyanto