Jeremy Lin mengalami pasang-surut karier di NBA belakangan ini. Meski keluar sebagai juara 2018-2019 bersama Toronto Raptors, ia tidak mendapat menit bermain yang cukup untuk membuktikan diri. Setelah habis kontrak, Lin bahkan tidak kunjung menarik perhatian klub-klub NBA.

Akibat masalah itu, garda berusia 30 tahun tersebut mulai frustasi. Ia merasa NBA kini semakin keras kepadanya. Lin merasa terabaikan.

“Setiap tahun situasinya semakin sulit,” kata Lin dalam sebuah acara di GOOD TV. “Dalam bahasa Inggris, pepatah mengatakan, ‘Setelah kita mencapai titik terendah, satu-satunya cara adalah naik ke atas.’”

Kendati demikian, Lin merasakan hal berbeda. Ia merasa titik terendah itu justru semakin turun. Lin mengatakan bahwa klub-klub NBA angkat tangan padanya. Sehingga ia tidak punya kesempatan untuk masuk kembali ke liga tersohor sedunia itu.

Oleh karena itu, perjalanan Lin keliling Asia pun terasa menyakitkan. Ia malu karena harus mengisi acara-acara motivasi. Padahal dirinya sendiri tengah dalam kesulitan.

“Setelah akhir musim, saya bersiap untuk melakukan perjalanan ke Asia, dan itu adalah hal terakhir yang ingin saya lakukan,” kata Lin lagi. “Karena saya tahu saya harus terus tersenyum dalam enam minggu. Saya harus berbicara tentang gelar juara yang tidak benar-benar saya raih. Saya harus berbicara tentang masa depan bola basket yang entah akan saya dapat atau tidak. Dan jujur saja itu memalukan. Rasanya sulit.”

Selama bermain di NBA, Lin memang tidak selalu menetap dengan satu tim. Sejauh ini, sudah ada delapan tim yang pernah ia bela. Salah satunya Raptors.

Lin pindah ke Toronto pada pertengahan musim lalu. Ia sempat tampil dalam 23 pertandingan reguler dengan rata-rata 7 poin, 2,6 rebound, dan 2,2 asis. Ia juga tampil di playoff, tetapi tidak pernah tampil di final sekalipun. Itulah kenapa Lin merasa dirinya tidak benar-benar meraih gelar juara.

Kini, ketika menjadi pemain bebas, klub-klub NBA tidak juga menawarkannya kontrak. Lin bahkan diisukan akan main di luar Amerika Serikat seandainya tidak mendapat kontrak. Salah satu destinasinya adalah Cina. Namun, klub Eropa seperti CSKA Moscow bisa dipertimbangkan. Sebab, mereka dikabarkan tertarik merekrutnya. (put)

Foto: NBA

Komentar