Sudah hampir sebulan ini Jeremy Lin belum mendapat tim baru. Nasibnya di NBA masih abu-abu. Namun, itu bukan berarti ia tidak laku. Sebab, klub Eropa seperti CSKA Moscow ternyata mengincarnya.
CSKA saat ini memang membutuhkan pemain seperti Lin. Mereka hendak melengkapi skuatnya dengan seorang garda. Apalagi CSKA akan bermain di dua kompetisi berbeda: EuroLeague dan VTB League. Mereka perlu kekuatan yang cukup untuk melakoni kompetisi-kompetisi itu.
Lin musim lalu sebenarnya masih aktif bermain di NBA. Ia membela dua tim berbeda, yaitu Atlanta Hawks dan Toronto Raptors. Lin bahkan berhasil mengantarkan Raptors menjadi juara NBA, meski kontribusinya tidak banyak. Ia hanya tampil dalam delapan pertandingan di playoff, tanpa tampil sekalipun di final.
Kendati demikian, Lin mampu menambal posisi garda utama ketika Kyle Lowry dan atau Fred VanVleet menepi di musim reguler. Pemain berusia 30 tahun itu tampil dalam 23 pertandingan dengan 3 kali menjadi starter. Ia mencetak rata-rata 7 poin, 2,6 rebound, dan 2,2 asis.
Persentase tembakan keseluruhannya berada di angka 37,4 persen, dengan efektivitas 41 persen. Sementara true shooting percentagenya mencapai 46,4 persen.
Nama Lin sendiri mulai naik ketika ia membela New York Knicks. Saat itu muncul fenomena Linsanity. Lin menunjukkan penampilan impresif sehingga menarik perhatian publik.
Selama sembilan tahun di NBA, Lin membela setidaknya delapan tim berbeda. Ia juga sempat bermain di G League bersama Reno Bighorns dan Erie Bayhawks yang berlaga di G League. Sampai akhirnya ia berlabuh di Toronto pada pertengahan musim lalu.
Raptors menjadi juara saat itu. Namun, mereka tidak tertarik memperbarui kontrak Lin. Sang pemain pun menjadi pemain bebas sampai menarik perhatian CSKA di musim panas ini. (put)
Foto: NBA