Salah satu veteran dengan kaliber All Star dan tercatat pernah meraih gelar juara, Pau Gasol, akhirnya menemukan pelabuhan barunya. Sempat diisukan dilirik oleh Detroit Pistons, Pau ternyata merapat ke Portland Trail Blazers. Kepstian itu disampaikan oleh ESPN, Rabu malam, 24 Juli 2019, waktu setempat. Pau dan Blazers sepakat dengan kontrak satu tahun senilai AS$2,6 juta.
“Saya sangat bersemangat untuk mengumumkan jika musim depan (musim ke-19 di NBA), saya akan bermain untuk Portland Trail Blazers. Saya siap dan sangat senang bergabung dengan salah satu tim terbaik di liga ini,”tulis Pau di akun twitter pribadinya.
Bergabungnya Pau ke Blazers membuat rotasi pemain berposisi senter di tim ini semakin dalam. Sebelumnya, Blazers sudah memiliki Jusuf Nurkic, Zach Collins, dan Skal Labissiere. Nama yang disebut pertama tampaknya masih akan absen hingga pertengahan musim depan lantaran cedera patah tulang.
Sebelum Pau, Blazers juga sudah mendatangkan senter lain untuk melapisi kehilangan Nurkic, Hassan Whiteside, dari Miami Heat. Pun begitu, belum ada jaminan bahwa Pau akan tampil di awal musim baru nanti. Pasalnya, pemain berusia 39 tahun tersebut baru saja mengalami operasi di kaki kirinya saat playoff lalu.
Di sisi lain, kedatangan Pau juga diyakini berguna sebagai mentor untuk tim yang bisa dibilang kurang pengalaman untuk melaju lebih jauh di playoff. Apalagi, jika menilik daftar pemain tim ini, praktis hanya Rodney Hood yang pernah bermain di laga final, itu pula tak berujung menjadi juara.
Selama 18 musim bermain, Pau telah mengoleksi dua gelar juara yang seluruhnya ia dapatkan saat membela Los Angeles Lakers. Ia juga tercatat enam kali terpilih untuk tampil di laga All Star. Blazers sendiri akan menjadi tim ketujuh yang dibela Pau. Musim lalu, ia membela San Antonio Spurs di paruh musim pertama dan Milwaukee Bucks di paruh musim kedua.
Cedera juga yang membuat ia hanya bermain 30 gim musim lalu. Dalam jumlah yang sangat kecil tersebut, Pau mengemas 3,9 poin dan 4,6 rebound per gim. Catatan tersebut menjadi yang pertama bagi Pau di karirnya tidak mengemas dua digit poin. Jumlah tersebut juga turun drastis dari dua musim sebelumnya yang mana ia mengemas 10,1 poin dan 8,0 rebound hanya dalam rataan 23,5 menit per gim. (DRMK)
Foto: FIBA, Twitter