Di tengah eksodus pemain NBA di pasar pemain bebas kali ini, Denver Nuggets adalah salah satu tim yang melakukan langkah sebaliknya. Nuggets tak berlomba untuk mendapatkan para pemain bebas yang berlabel all star hingga superstar, Nuggets justru bertahan dengan mayoritas skuat mereka muyusim lalu.

Dari 13 pemain yang sudah masuk dalam daftar, hanya satu pemain yang baru masuk di musim ini yakni Jerami Grant. Sisanya, 12 pemain adalah pemain yang musim lalu sudah membantu Nuggets menempati peringkat dua Wilayah Barat dan melaju hingga semifinal wilayah.

Namun, secara transaksi, sebenarnya Nuggets tetap melakukannya di pasar pemain bebas ini. Usai mengambil opsi tim senilai AS$30,4 juta milik Paul Millsap, Nuggets lantas memberi bintang muda mereka, Jamal Murray, kontrak baru. Tak tanggung-tanggung, penampilan menawan Jamal di musim lalu langsung dihadiahi kontrak maksimal lima tahun AS$170 juta.

Kontrak baru ini ternyata membawa Jamal memecahkan rekor pemain dengan bayaran tertinggi di Nuggets. Meski baru efektif berlaku di musim 2020-2021 atau dua musim lagi, kontrak ini sudah melebih apa yang didapatkan Nikola Jokic musim lalu. Ya, di awal musim 2018-2019, Jokic yang juga sedang naik daun diberi kontrak maksimal lima tahun sebesar AS$148 juta.

Namun ternyata, kontrak baru Jamal tak hanya memecahkan rekor Nuggets. Kontrak ini juga menempatkannya sebagai pemain asal Kanada dengan bayaran tertinggi. Ia berhasil melampaui bayaran pemain Minnesota Timberwolves, Andrew Wiggins, yang mendapatkan durasi dan nominal kontrak yang serupa dengan Jokic di awal musim 2017-2018 lalu.

Di sisi lain, kontrak baru ini juga menunjukkan betapa besarnya kepercayaan Nuggets kepada Jamal dan juga Jokic. Keduanya dipercaya menjadi fondasi utama tim yang akan membangun skuat di masa mendatang berdasarkan perkembangan kedua pemain ini. Kepercayaan ini tentu tidak datang begitu saja. Ketekunan dan perkembangan yang ditunjukkan oleh kedua pemain itu seiring berjalannya waktu juga tampak nyata baik secara data atau dilihat mata.

Di tengah perubahan filosofi pembangunan tim di NBA secara keseluruhan, apa yang dilakukan Nuggets ini patut dinanti kelanjutannya. Jika skenario mereka tak berjalan mulus, langkah seperti apa yang akan mereka ambil kepada dua pemain ini? Begitu pula sebaliknya, jika semuanya berjalan mulus, bagaimana cara Nuggets mempertahankan deretan pemain pendukungnya?

Satu hal yang pasti, Nuggets kini tak bisa diremehkan lagi. Saat kebanyakan orang sibuk berbicara tentang skuat super Los Angeles Lakers, Clippers, Houston Rockets, hingga Golden State Warriors, Nuggets bisa menjadi satu tim yang Anda lewatkan. Sekadar mengingatkan, Milwaukee Bucks yang musim lalu menjadi raja Wilayah Timur dan musim reguler NBA juga memiliki filosofi pembangunan skuat yang serupa. Mereka membuktikan, kesabaran yang diikuti dengan perkembangan bisa membuat sebuah tim meraih prestasi di ketatnya persaingan NBA. (DRMK)

Foto: NBA

 

Populer

Charles Barkley Tak Setuju Jika Pemain NBA Dikirim ke Olimpiade
Orlando Magic Jadi Salah Satu Tim dengan Kondisi Finansial Terbaik Musim Depan
Puma Speedcat, Sepatu Balap Retro yang Kembali Tenar
Sasha Vezenko Kembali ke Olympiacos Karena Tak Nyaman di NBA
Derek Fisher: NBA Modern Sama dengan WWE
Nike Lakukan Tes Pasar untuk Jordan Poole dengan Nike GT Cut 3 PE
Ekspansi NBA Ditunda Sampai Boston Celtics Terjual
ESPN Incar Shams Charania atau Chris Haynes untuk Ganti Adrian Wojnarowski
Kisah JoJo dan RiRi yang Kandas Karena Bukan Pemain All-Star
Sisi Romantis LeBron James Keluar Saat Ulang Tahun Istrinya