Oklahoma City Thunder adalah salah satu tim yang melakukan perombakan besar-besaran di pasar pemain bebas kali ini. Mereka melepas Paul George ke Los Angeles Clippers dan Russell Westbrook ke Houston Rockets. Sebagai gantinya, Danilo Gallinari, Shai Gilegous-Alexander, dan Chris Paul serta sederet hak memilih di masa depan datang ke Thunder.
Meski berubah total, banyak pengamat menilai bahwa Thunder sebanrnya tak benar-benar merugi. Melepas George dan Westbrook lalu mendapatkan deretan aset di atas bisa dibilang menjadi awalan baik untuk membangun ulang skuat (rebuild). Namun, tampaknya pendapat tersebut tak sejalan dengan apa yang dirasakan oleh salah satu penggemar Thunder.
Dalam laporan yang dirilis oleh Yahoo Sports, salah satu penggemar Thunder menanggapi perubahan ini terlalu jauh. Laporan yang sama menyebutkan bahwa penggemar tersebut memberikan ancaman pembunuhan kepada deretan manajemen Thunder terutama manajer umum, Sam Presti, dan Kepala Pelatih, Billy Donovan.
“Kalian menukar Paul George tapi mempertahankan Raymond Felton. Kalian tetap percaya kepada Andre Roberson. Apakah kalian tidak cinta dengan Russell Westbrook?,” bunyi pesan suara yang ditinggalkan penggemar tersebut kepada nomor telepon kantor Thunder. “Saya harap dia bisa membunuh semua orang, saya harap saya membunuh semua orang,”lanjutnya.
Masih dari laporan yang sama, penggemar tersebut berujar ia tidak takut bahwa ancamannya akan dilaporkan ke pihak kepolisian. Ia juga menghina Billy Donovan dan mengancam akan menghajar semua orang yang bekerja untuk Thunder.
Tak sampai di situ, pria yang menyebut dirinya berasal dari Virginia ini juga menggunakan referensi tentang bom dengan berujar akan “meledakkan” semuanya jika ia pergi ke Oklahoma. Tak hanya sekali ia mencoba menghubungi nomor telepon kantor Thunder. Ia melakukannya dua kali dan melakukan ancaman yang serupa.
Pihak Thunder sendiri memberi konfirmasi bahwa ancaman ini memang benar adanya.”Kami menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwenang dan saya harap mereka dapat mengatasi semua dengan baik.”
Ancaman pembunuhan semacam ini bukanlah hal baru di NBA. Beberapa waktu lalu, Enes Kanter yang memiliki masalah dengan pemerintah negara asalnya, Turki, terpaksa tidak mengikuti gim di London karena ancaman serupa. Mundur ke musim sebelumnya, komisaris NBA, Adam Silver, juga mendapatkan ancaman pembunuhan melalui surat elektronik. (DRMK)
Foto: NBA