Pasar pemain bebas (free agency) NBA 2019 bisa dibilang menjadi salah satu yang paling seru untuk diikuti dalam beberapa tahun terkahir atau bahkan sepanjang sejarah liga. Perpindahan bintang-bintang besar seperti Anthony Davis, Kevin Durant, Kyrie Irving, Kawhi Leonard, Paul George, hingga Russell Westbrook jelas menjadi pemebritaan utama. Di sisi lain, beberapa transaksi yang terasa tepat dengan kebutuhan tim juga sangat menarik perthatian.

Di tengah gegap gempita pasar pemain bebas ini, ada deretan pemain veteran yang bisa dibilang sedikit terlupa. Mereka terlupa karena hingga pemberitaan perpindahan pemain sudah mulai meredup, mereka tak kunjung dikaitkan dengan tim mana pun.

Kami mengumpulkan beberapa nama pemain veteran yang hingga kini belum jelas mada depannya. Secara keseluruhan, ada lebih dari 10 pemain yang memiliki nasib serupa. Namun, kami akan mengulas lima pemain yang kami rasa masih memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada sebuah tim.

Iman Shumpert

Iman Shumpert saya rasa adalah pemain yang paling layak untuk mendapatkan tim baru di daftar ini. Meski jarang mendapat kesempatan di musim lalu terutama saat membela Houston Rockets, Iman masih seorang pemain yang solid. Secara statistik dan gaya bermain, Iman bisa digolongkan ke dalam deretan pemain 3D. Pemain yang bagus di area tripoin dan memiliki kemampuan bertahan teruatama di area perimeter yang baik.

Satu hal yang membuat Iman tidak mendapatkan banyak tawaran adalah kesehatan dan terbanyak yang ia mainkan dalam satu musim adalah adalah 76 gim yang terjadi saat masih membela Cleveland Cavaliers. Untuk konsistensi, pemain ini juga bisa dibilang memiliki catatan menarik terutama untuk akurasi tripoin. Sepanjang karirnya, di musim reguler, rataan akurasi tripoinnya hanya 30 persen. Namun, saat bermain di playoff, akurasi tripoinnya meningkat hingga 38 persen dengan hanya perbedaan 0,4 percobaan tripoin.

Lance Stephenson

Total sudah tujuh tim pernah dibela Lance Stephenson sejak ia masuk ke NBA pada NBA Draft 2010. Jika dirangkum, semua akan sependapat bahwa empat musim perdananya bersama Indiana Pacers adalah penampilan terbaik Lance. Namun, satu hal yang rasanya sedikit orang lupa adalah fakta bahwa Lance baru akan menginjak usia 29 tahun, September nanti.

Musim lalu, ia menjadi bagian dari perombakan besar-besaran Los Angeles Lakers ketika LeBron James datang. Dalam 78 gim, ia mengemas 7,2 poin, 3,2 rebound, dan 2,1 asis per gim. Satu hal yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk tim-tim NBA merekrut Lance adalah peningkatan efisiensi tembakannya yang menyentuh 51 persen.

Lance akan berguna untuk tim yang butuh pembawa bola dari barisan cadangan. Secara kemampuan bertahan, pemain ini masih bisa dibilang biasa saja. Namun, jika barisan cadangan sebuah tim tidak memiliki pemain yang mampu menciptakan tembakannya sendiri, Lance adalah pilihan terbaik.

Jeremy Lin

Musim 2018-2019 mungkin berlangsung cukup “membingungkan” bagi Jeremy Lin. Pasalnya, meski menjadi juara dengan Toronto Raptors, fakta ia hanya bermain delapan kali di playoff termasuk hanya satu menit di seri final adalah hal yang tak bisa terelakan. Di sisi lain, sebenarnya Jeremy tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan performa sepanjang musim ini.

Bersama Atlanta Hawks dan Raptors di 74 gim musim reguler, Jeremy masih mampu mengemas 9,6 poin, 2,4 rebound, dan 3,1 asis per gim. Angka ini mungkin tidak terlihat spesial, tetapi jika Anda ingat lagi bahwa Jeremy menghadapai musim ini usai sembuh dari cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) hal tersebut bisa dibilang cukup baik.

Joakim Noah

Memasukkan nama Joakim Noah dalam daftar ini bisa dibilang tidak cukup populer. Namun, saya melihat dengan pergeseran gaya bermain di era sekarang, Joakim akan berguna sebagai senter yang datang dari bangku cadangan. Rataan 7,1 poin dan 5,7 rebound per gim dari 42 gim musim lalu bersama Memphis Grizzlies bagi saya menunjukkan bahwa ia masih bisa bersaing dan berguna di area kunci.

Satu hal yang tidak akan pernah bisa lepas dari Joakim adalah kemampuan bertahannya. Tim-tim yang ia bela akan memiliki defensive rating yang cukup bagus. Ditambah dengan sikapnya yang sangat bagus untuk seorang rekan satu tim, Joakim rasanya masih bisa mendapykan kontrak setidaknya untuk dua tahun ke depan.

Jonas Jerebko

Pemain paling diremehkan (underrated) dalam daftar ini adalah Jonas Jerebko. Secara pamor dan prestasi, memang bisa dibilang Jonas adalah pemain paling “kecil” di antara empat nama sebelumnya. Sejak masuk ke NBA 10 musim yang lalu, Jonas bagi saya cukup berhasil menjalankan perannya dalam sebuah tim.

Bersama Golden State Warriors di musim 2018-2019, Jonas juga berhasil memberi kontribusi apik di musim reguler dengan 6,3 poin, 3,9 rebound, dan 1,3 asis per gim dari 73 laga yang ia lakoni. Sebagai seorang pemain cadangan, eFG% di angka 56 persen saya rasa juga menjadi salah satu kelebihan Jonas (rata-rata eFG% NBA 2018-2019 52 persen).

Vince Carter dan Jamal Crawford

Sebenarnya saya hanya ingin memasukkan lima nama pemain bebas saja. Namun, melupakan nama Vince Carter dan Jamal Crawford yang sama-sama menjadi unrestricted free agent menurut saya kurang tepat. Secara fisik, kedua pemain yang sangat veteran ini masih cukup mumpuni untuk bersaing di lapangan sekitar 15-20 menit.

Di sisi lain, pengalaman yang segudang dari keduanya saya rasa jauh lebih berharga ketimbang keberadaan mereka di lapangan. Mereka bisa membagi ilmu yang sudah mereka kumpulkan kepada tim-tim yang banyak dihuni pemain muda. Selain itu, mungkin saja musim 2019-2020 akan menjadi musim terkahir mereka. Dan rasanya, bermain satu musim penuh akan menjadi perjalanan terakhir yang layak mereka dapatkan.

Foto: NBA

 

Komentar