Houston Rockets terus melakukan pergerakan setelah menukar Chris Paul dengan Russell Westbrook. Mereka bahkan berani merekrut Anthony Bennett yang terakhir kali bermain di NBA pada 2016-2017. Bennett merupakan pemain pilihan nomor satu dalam NBA Draft 2013.
Menurut laporan Sham Charania, The Athletic, Rockets merekrut Bennett dengan kontrak nongaransi. Kedua pihak saat ini masih mendiskusikan detailnya. Namun, Jonathan Feigen, Houston Chronicle, mengatakan bahwa Rockets akan mengundang Bennett untuk mengikuti kamp latihan.
Selama empat tahun kariernya, Bennett telah membela empat tim berbeda. Ia memulai debutnya bersama Cleveland Cavaliers. Sebab, saat itu, tim asal Ohio tersebut memilihnya di urutan pertama. Sayang, Bennett tidak menunjukkan kualitasnya sebagai pemain pilihan pertama. Ia benar-benar tenggelam.
Cavaliers kemudian menukar Bennett ke Minnesota Timberwolves pada 2014. Namun, sang pemain lagi-lagi tidak bisa bertahan lama. Timberwolves berpisah dengannya setelah satu musim.
Bennett lalu kembali ke kampung halamannya di Toronto, Ontario, Kanada. Ia menandatangani kontrak satu tahun bersama Raptors. Bennett saat itu berharap bisa memperbaiki kariernya di rumah, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Ia tetap tidak bisa bertahan sampai akhirnya meminta Raptors mengirimnya ke tim afiliasi Raptors 905 di G League.
Raptors pada akhirnya menyerah dengan Bennett. Mereka juga tidak sering memainkannya. Menit bermainnya turun drastis dari 15,7 menit menjadi 4,4 menit. Ia bahkan hanya mencetak rata-rata 1,5 poin dan 1,2 rebound per pertandingan. Itu merupakan rata-rata terendahnya di NBA.
Pada Juli 2016, Bennet memutuskan merantau lagi ke Amerika Serikat. Ia sepakat bergabung dengan Brooklyn Nets. Di musim itu, Bennett tampil sebanyak 23 kali dengan menit bermain mencapai 11,5 menit.
Kendati demikian, sama seperti Raptors, Nets juga sering mengirim Bennett ke tim afiliasinya. Ia pun terpaksa turun kasta untuk tampil bersama Long Island Nets di G League. Bennett benar-benar tidak bisa bertahan lama di NBA. Nets bahkan melepasnya pada Januari 2017.
Setelah itu, Bennett melanjutkan karier di Eropa. Ia sempat membela Fenerbahce. Namun, tim asal Turki itu juga melepasnya di akhir musim. Fenerbahce tidak puas dengan penampilan Bennett meski berhasil menjadi juara EuroLeague.
Bennett kemudian kembali ke NBA untuk bergabung dengan Suns. Namun, sebelum sempat bermain, tim asal Phoenix itu melepasnya. Bennett malah terdampar di G League bersama tim afiliasi Suns, Northern Arizona Suns.
Sejak saat itu, Bennett selalu tampil di G League. Ia sempat membela Maine Red Claws dan Agua Caliente Clippers (2017—2019) sampai akhirnya Rockets merekrutnya. Bennett akan punya musim panas yang sibuk karena diundang mengikuti kamp latihan.
Undangan itu sekaligus akan menjadi kesempatan bagi Bennett untuk membuktikan diri lagi di NBA. Selama ini kariernya dianggap sebagai sebuah kesalahan. Inilah saatnya ia memperbaiki kesalahan itu. (put)
Foto: NBA