Zion Williamson hanya sebentar bermain di level kampus. Namun, pengalamannya bersama Duke University sangat berkesan. Williamson benar-benar mendapat sorotan di sana. ESPYS bahkan menganugerahinya dengan penghargaan atlet kampus terbaik pada 2019.

Williamson kemudian naik ke atas pentas untuk menerima penghargaan. Ia melontarkan beberapa patah kata di Microsoft Theater, Los Angeles, California, Amerika Serikat, Rabu 10 Juli 2019 waktu setempat.

“Saya cinta Duke,” kata Williamson. “Berharap saya bertahan di tahun kedua, tetapi saya punya urusan lain yang harus dikerjakan.”

Williamson mengalahkan tiga saingan dalam perebutan gelar atlet terbaik versi ESPYS. Ia mengalahkan Sabrina Ionescu dari University of Oregon (bola basket), Kyler Murray dari University of Oklahoma (sepak bola amerika), dan Rachel Garcia dari University of California, Los Angeles (softball). Williamson dan Murray kini menjadi pemain profesional di bidangnya masing-masing, sementara Ionescu dan Garcia masih bermain di kampus.

Williamson sendiri sempat tampil di NBA Summer League 2019 bersama New Orleans Pelicans. Namun, ia tidak tampil penuh. Selain karena cedera lutut, pertandingan itu juga dihentikan karena gempa bumi. Williamson pun menepi sampai waktu yang tidak ditentukan. Pelicans tidak ingin mengambil risiko dengan memainkannya di pertandingan musim panas. Sebab, mereka membutuhkannya di musim reguler 2019-2020.

Forwarda besutan Duke Unviersity itu sebelumnya tampil fantastis di level kampus. Ia mencetak rata-rata 22,6 poin, 8,9 rebound, 2,1 asis, 2,1 steal, dan 1,8 blok pada NCAA 2018-2019. Sayangnya, Duke tumbang di Elite Eight.

Kendati demikian, Willaimson mampu menyabet gelar John R. Wooden Award sebagai pemain pria terbaik tahun ini. Ia pun bergabung dengan Kevin Durant dan Anthony Davis sebagai satu-satunya mahasiswa baru yang membawa pulang penghargaan tersebut. Kini Williamson bahkan bisa menyandingkan gelarnya di kampus dengan gelar barunya dari ESPYS. (put)

Foto: NBA

Komentar