Milwaukee Bucks berhasil mempertahankan sebagian besar dari skuat mereka musim lalu di pasar pemain bebas kali ini. Malcolm Brogdon dan Nikola Mirotic menjadi dua pemain penting yang tak lagi bertahan di tim musim depan. Pemain seperti Brook Lopez, Khris Middleton, dan George Hill berhasil mereka amankan jasanya untuk musim depan.
Dari barisan pemain baru, John Leuer dan Wesley Matthews menjadi dua pemain paling cepat bergabung. Setelahnya, saudara kembar Brook Lopez, Robin Lopez, juga merapat ke tim dengan lambang kepala rusa ini. Menurut laporan Yahoo Sports, Robin bergabung dengan durasi dua musim senilai AS$9,4 juta. Ini menjadi kali pertama bagi Brook dan Robin bermain di dalam satu tim yang sama selepas masa kuliah di University in Standford.
Minggu, 7 Juli 2019, waktu setempat, Bucks kembali mengumumkan pemain baru mereka. Menariknya, pemain yang mereka datangkan juga punya ikatan darah dengan pemain Bucks lainnya. Tak tanggung-tanggung, Bucks mendatangkan kakak dari MVP 2019, Giannis Antetokoumpo, Thanasis. Thanasis dikabarkan The Athletic sepakat dengan kontrak dua musim bernilai minimal AS$2,8 juta.
Ini menjadi kali pertama di NBA sebuah tim memiliki lebih dari satu kakak-badik di dalam tim yang sama. Sebelumnya, deretan saudara yang pernah bermain dalam satu tim adalah Steph dan Seth Curry, Marcus dan Markieff Morris, Goran dan Zoran Dragic, Mark dan Brent Price, serta Tom dan Dick Van Arsadale.
NBA bukanlah hal baru bagi Thanasis. Ia bahkan berstatus sebagai pilihan ke-51 NBA Draft 2014 oleh New York Knicks. Sayangnya, pemain berusia 26 tahun ini tak banyak tampil dengan Knicks. Thanasis tercatat hanya bermain dua kali untuk Knicks dan terjadi di musim 2015-2016. Ia lebih banyak tercatat bermain untuk tim NBA G League yang terhubung dengan Knicks, Westchester Knicks.
Selepas dari NBA, ia sempat bermain di Andorra dan menghabiskan dua musim terkahir membela Panathinaikos di EuroLeague. Namun, catatan statisitik Thanasis selama dua musim terkahir ini tak bisa dibilang mentereng. Dari 33 gim yang ia mainkan musim ini, ia hanya memiliki rataan menit bermain 11,1 menit per gim. Thanasis juga hanya melepaskan total 79 tembakan yang secara rata-rata hanya melepaskan 2,4 tembakan per gim.
Banyak pihak lantas membuat spekulasi bahwa perekrutan Thanasis bukanlah difungsikan untuk terlibat dalam pertandingan. Kehadiran Thanasis diyakini sebagai upaya awal Bucks untuk mengikat Giannis dengan perpanjangan kontrak supermaksimal. Seiring dengan pergerakan pasar pemain bebas yang luar biasa, ketakutan jika Giannis memutuskan keluar dari tim tentu ada. Dan upaya yang dilakukan oleh Bucks ini bisa dibilang cukup bagus.
Selain Thanasis dan Giannis, keluarga Antetokoumpo masih memiliki satu “duta” lagi di NBA. Anak ketiga, Kostas, bermain untuk Dallas Mavericks sejak terpilih di urutan ke-60 di NBA Draft 2018. Sayangnya, serupa dengan Thanasis, Kostas baru bermain dua kali di musim pertamanya lalu. Kostas secara reguler tampil di NBA G League bersama Texas Legend. (DRMK)
Foto: FIBA, NBA