Sepatu basket besutan Nike yang paling populer adalah edisi khusus pemain. Hal itu dibuktikan dengan sepatu khusus LeBron James, Kyrie Irving, dan Kevin Durant berada di puncak sepatu basket terlaris di NBA tahun 2018. Di bawahnya, bertahan Nike Hyperdunk sebagai sepatu basket umum yang layak disebut populer. Sayangnya, siluet tersebut tidak akan bertahan karena Nike mengganti nama produknya demi peningkatan penjualan.

Setelah tenar dengan Hyperdunk, sepatu yang dimasak oleh Eric Avar itu diganti nama dengan Alphadunk. Momen ini mengakhiri 11 tahun sepatu basket yang dipakai oleh para pebasket yang disponsori oleh Nike itu dengan 10 edisi yang sudah dilepas ke publik. P.J Tucker yang bergelar NBA Sneaker King 2019 juga punya edisi eksklusif pemain memakai versi rendah Hyperdunk seri terakhir.

Lewat Alphadunk pula Nike mencoba memperkenalkan bagian atas berbahan nilon rajut (knit) yang berbeda bernama Airknit. Fitur tersebut mencuat setelah adidas memperkenalkannya pada 2011 bernama PrimeKnit sementara Nike muncul dengan nama Flyknit setahun sesudahnya. Hingga kini, merek-merek besar dunia punya sebutan berbeda untuk knit milik mereka. Termasuk Nike yang juga punya bermacam knit.

Baca juga: Eric Avar, Pria di Balik Sepatu Basket Fenomenal Nike

Airknit merupakan nilon rajut terbaru yang diperkenalkan bersamaan dengan sepatu ini. Teksturnya cenderung sama dengan Battleknit yang ada di LeBron 16. Namun, Weartesters menyebut bahwa bobotnya lebih ringan. Selain itu, bantalan Zoom tampak menghiasi bagian depan sol sepatu. Bentuknya kurang lebih serupa dengan sepatu basket besutan Jordan edisi Supreme Elevation.

Bahan suede tampak memenuhi bagian tumit. Panel tersebut dilengkapi dengan logo Nike berukuran cukup besar. Ditambah pula dengan tulisan “Flight” dibordir di bagian tengah.

Foto sampel sepatu ini berwarna hitam-biru-putih telah tersebar di forum komunitas-komunitas sepatu. Meski begitu, belum ada informasi lebih lanjut mengenai tanggal pemasarannya. Belum dapat dipastikan pula apakah Eric Avar yang merupakan desainer Hyperdunk juga terlibat dalam proyek Alphadunk ini. Terlepas dari simpang siurnya, Nike tampaknya tetap ingin menunjukkan eksistensinya sebagai penyedia sepatu basket di luar lini khusus pemain.

Foto: Akun Instagram @street8oy

Komentar