Dalam susunan sebuah tim NBA, ada beberapa klasifikasi penyebutan peran pemain. Meski tak secara resmi tertulis di NBA, peran ini rasanya tidak dipermasalahkan banyak pihak. Ada pemain berlabel superstar seperti LeBron James, Russell Westbrook, James Harden, Stephen Curry yang sudah bermain di beberapa laga All-Star dan terpilih di All-NBA Team.

Ada pula pemain yang sudah pernah bermain di All-Star, tetapi tidak terpilih di All-NBA Team.

Setelah dua deretan elit tersebut, ada kelas pemain yang disebut sebagai role player. Role player sebenarnya memiliki syarat-syarat yang lebih luas.

Mereka bisa saja berstatus sebagai pemain utama (starter) atau cadangan. Yang jelas, mereka hadir di tim tidak sebagai opsi utama serangan atau bahkan kedua. Biasanya, mereka menjadi opsi alternatif tim atau memiliki tugas utama lainnya sebagai penjaga pemain terbaik lawan.

Salah satu pemain berstatus role player yang mampu bertahan di NBA dalam jangka waktu lama hingga sekarang adalah Trevor Ariza. Trevor tercatat sudah bermain 15 musim di NBA. Dengan keputusan pensiun Dirk Nowitzki dan Tony Parker, jumlah pemain yang memiliki musim lebih banyak dari Trevor bisa dihitung jari.

Musim 2018-2019, Trevor bermain untuk dua tim. Di awal musim, ia bermain di bawah panji Phoenix Suns yang memberinya kontrak satu musim dengan nilai AS$15 juta. Setelah 26 gim tampil dengan Suns, ia masuk dalam paket pertukaran yang membuat Suns mengakuisisi Kelly Oubre Jr.. Di sisa musim, ia bermain untuk Washington Wizards.

Dalam total 69 gim yang ia mainkan musim ini, pemain berusia 33 tahun tersebut mengemas 12,5 poin, 5,4 rebound, 3,7 asis, dan 1,3 steal per gim. Catatan poin itu memperpanjang tren rataan dua digit poinnya yang sudah terjadi selama enam musim. Dari sisi akurasi pun, Trevor masih konsisten memasukkan lebih dari 30 persen tripoinnya per musim.

Dengan kontrak yang hanya satu tahun, Trevor akan menjadi unrestricted free agent di pasar pemain bebas ini. Hal ini membuatnya terbuka untuk bergabung dengan tim mana saja yang ia inginkan. Menariknya, meski sudah berusia 33 tahun dan menjalani musim ke-16, Trevor ternyata masih memikat banyak tim.

Dilansir The Athletic, Houston Rockets yang juga pernah ia bela dikabarkan tertarik untuk membawanya “pulang.” Di tengah rumor friksi yang terjadi di tubuh Rockets, Trevor bisa menjadi penengah yang baik.

Selain Rockets, beberapa media juga menyebutkan adanya ketertarikan dari Golden State Warriors, San Antonio Spurs, Denver Nuggets, Los Angeles Lakers, dan Oklahoma City Thunder.

Banyaknya peminat jasa Trevor memang benar adanya. Selain fakta statistik di atas, Trevor juga seorang tipikal pemain sayap dengan kemampuan bertahan yang apik. Ia juga dikenal sebagai rekan satu tim yang suportif dan mentor yang tepat untuk deretan pemain muda.

Satu-satunya kesulitan dalam penentuan nasib Trevor adalah fakta betapa besarnya nominal kontraknya musim lalu. Tim-tim yang ingin menggunakan jasanya musim depan, rasanya harus sedikit merayu Trevor untuk menurunkan gajinya sesuai dengan ruang gaji mereka. (DRMK)

Foto: NBA

Komentar