Luka Doncic memiliki bakat sebagai seorang bintang. Sebelum terjun ke NBA, ia telah melanglang buana di Eropa. Doncic bahkan sempat menjadi juara dan pemain terbaik di ACB League (Spanyol) dan EuroLeague.

Doncic kemudian membawa kesaktiannya ke NBA. Ia meraih gelar ruki terbaik pada 2018-2019. Garda utama Dallas Mavericks itu mengalahkan Trae Young (Atlanta Hawks) dan Deandre Ayton (Phoenix Suns) dalam perebutan gelar ruki terbaik.

Dengan gelar itu, Doncic (Slovenia) sekaligus menjadi pemain non-Amerika Serikat keempat yang pernah menyabet gelar ruki terbaik. Tiga lainnya adalah Pau Gasol (Spanyol), Andrew Wiggins (Kanada), dan Ben Simmons (Australia).

Penampilan Doncic selama semusim itu memang cukup terang. Ia mendapat sorotan dari banyak orang. Doncic bahkan hampir terpilih sebagai pemain All-Star setelah mendapat suara dari para penggemar. Namanya berada di urutan kedua setelah LeBron James dan finis di peringkat delapan dari total suara. Namun, ia pada akhirnya tidak tampil di perang antarbintang itu.

Pada 2018-2019, Doncic tampil dalam 72 pertandingan musim reguler. Ia mencetak 21,2 poin, 7,8 rebound, 6 asis, dan 1,1 steal per pertandingan. Persentase tembakan keseluruhannya mencapai 42,7 persen. Efektvitias tembakan keseluruhan 49,7 persen. True shooting percentage 54,4 persen.

Kendati begitu, Doncic gagal mengantarkan Mavericks menembus playoff. Mereka terdampar di urutan 14 dengan rekor 33-49. Ia belum mampu mengangkat timnya, tetapi disebut-sebut punya prospek karier yang cerah di NBA.

Doncic telah membuktikannya lewat gelar ruki terbaik. Sejauh ini, ruki terbaik dari dunia internasional memiliki karier yang bagus. Wiggins belakangan sering mendapat kritikan pun masih punya tempat di barisan utama Minnesota Timberwolves.

Seandainya Doncic bisa mengembangkan diri melebih Wiggins, ia berpotensi untuk jadi lebih baik. Apalagi ia memiliki fondasinya setelah bermain di Eropa. Gasol, pionir ruki terbaik dari dunia internasional, bahkan telah membuktikannya. Ia juara bersama Los Angeles Lakers dua kali beruntun (2009 dan 2010).

Dengan demikian, Doncic hanya tinggal berusaha. Mavericks sementara ini masih di bawah, tetapi mereka bukan tidak bisa merangkak ke atas. Kesempatannya terbuka lebar meski tantangannya juga besar. (put)

Foto: NBA

Komentar