NBA 2018-2019 berjalan mengejutkan. Pemain-pemain muncul dengan perkembangan performa yang impresif. Beberapa bahkan berhasil menembus skuat NBA All-Star.
D’Angelo Russell, garda utama Brooklyn Nets, menjadi salah satu pemain dengan perkembangan yang impresif. Ia tampil bagai bintang yang bersinar. Russell membantu Nets untuk lolos ke playoff. Mereka bertengger di urutan keenam dengan rekor 42-40.
Selain Russell, Pascal Siakam juga tidak kalah hebat. Ia tampil relatif sehat dan konsisten selama 2018-2019. Ia bahkan berhasil mengantarkan Toronto Raptors menjuarai NBA.
Sementara itu, De’Aaron Fox punya cerita berbeda. Ketika Russell dan Siakam berhasil menembus playoff, Fox gagal mengantarkan Sacramento Kings ke babak itu. Mereka tidak bisa menggeser Los Angeles Clippers di peringkat delapan alias ambang batas tim playoff.
Kendati demikian, Fox dan kedua pemain lainnya memiliki satu kesamaan. Mereka sama-sama masuk ke dalam daftar calon pemain paling berkembang (Most Improved Player of the Year) di NBA. Namun, bagaimanapun, pada akhirnya hanya ada satu pemenang.
Siapakah dia?
D’Angelo Russell
Russell disebut-sebut akan memiliki masa depan yang bagus. Namun, hal itu belum cukup terlihat ketika ia membela Los Angeles Lakers di dua musim pertamanya di NBA. President of Basketball Operations Magic Johnson pun menukarnya ke Nets.
Ketika membela Nets, Russell perlahan-lahan membangun performanya. Hal itu tidak terjadi begitu saja, tetapi membutuhkan latihan keras yang kontinyu. Russell berusaha membuktikan bahwa Lakers telah memilih jalan yang salah karena menukarnya.
Pada akhirnya pembuktian itu menjadi nyata. Russell benar-benar berkembang pada 2018-2019. Statistiknya yang berbicara sendiri. Ia mencetak rata-rata 21,1 poin, 3,9 rebound, 7 asis, dan 1,2 steal dalam 81 pertandingan. Angka itu naik dari 15,5 poin, 3,9 rebound, 5,2 asis, dan 0,8 steal dalam 48 pertandingan musim sebelumnya. Perolehan poinnya tampak meningkat dengan signifikan.
Tidak hanya statistik poin, rebound, asis, dan steal yang meningkat, akurasi tembakan Russell ternyata juga begitu. Ia memasukkan sekitar 43,4 persen tembakan keseluruhannya, dengan tripoin 36,9 persen dan tembakan gratis 78 persen. Efektivitas tembakan keseluruhannya juga cukup tinggi mencapai 51,2 persen. Sementara true shooting percentage di angka 53,3 persen.
Dari statistik di atas, Russell menunjukkan tren yang bagus secara ofensif. Ia menggenjot produktivitasnya, sehingga Nets bisa naik kasta dari tim papan bawah ke ambang papan atas. Mereka pun lolos ke playoff untuk pertama kalinya sejak 2015-2016.
Kiprah Russell bahkan tidak berhenti di situ. Ia menorehkan prestasi individu dengan masuk ke jajaran NBA All-Star untuk pertama kali dalam kariernya. Ia masuk ke sana menggantikan Victor Oladipo yang kebetulan mengalami cedera parah.
Selain itu, Russell juga sempat menjadi pemain terbaik mingguan. Ia menjadi Player of the Week Wilayah Timur periode 14—20 Januari 2019. Itu merupakan penghargaan Player of the Week pertama dalam kariernya.
Pascal Siakam
Pascal Siakam merupakan salah satu pemain favorit saya. Ia punya cerita menarik tentang perjalanannya ke NBA. Siakam bisa bermain di liga tersohor sedunia itu berkat kerja kerasnya.
Siakam bahkan pada awalnya bukanlah pemain yang terpantau radar. Ia cenderung tampil di bawah itu. Nama-nama pemain Raptors seperti DeMar DeRozan dan Kyle Lowry lebih banyak menyedot perhatian. Namun, Siakam berhasil menjawab berbagai tantangan, termasuk menjadi pemain terbaik Final NBA G League 2017, sehingga reputasinya meningkat.
Pada 2018-2019, performa Siakam melonjak seiring bertambahnya kesempatan bermain. Ia bermain sebagai starter sebanyak 79 kali dari total 80 pertandingan. Ia mencetak rata-rata 16,9 poin, 6,9 rebound, dan 3,1 asis. Angka itu meningkat dari 7,3 poin, 4,5 rebound, dan 2 asis musim lalu.
Akurasi Siakam bahkan terjaga di atas 50 persen sejak musim pertamanya pada 2016-2017. Tembakan keseluruhannya berada di angka 54,9 persen. Efektivitas tembakan keseluruhan 59,1 persen. True shooting percentage 62,8 persen.
Dengan statistik seperti itu, Siakam berhasil mengantarkan Raptors ke playoff, bahkan juara NBA. Ia sempat tampil impresif di pertandingan pertama Final NBA, tetapi penilaian pemain paling berkembang tidak sampai ke babak itu. Penilaian hanya berdasar pada penampilan Siakam selama musim reguler.
Di musim reguler, Siakam sempat dinobatkan sebagai Player of the Week Wilayah Timur periode 5—11 November 2018. Ia menjadi pemain kedelapan dalam sejarah tim yang pernah mendapatkan penghargaan mingguan seperti itu. Ia bergabung dengan DeMar DeRozan (10 kali), Vince Carter (7 kali), Chris Bosh (7 kali), Kyle Lowry (4 kali), Mike James, Jalen Rose, dan Lou Williams.
De’Aaron Fox
Saya sejujurnya tidak menyangka De’Aaron Fox akan masuk ke dalam daftar calon peraih gelar pemain paling berkembang pada 2018-2019. Secara statistik, ia bahkan tidak semelonjak Russell dan Siakam. Saya tidak yakin ia bisa bersaing dengan mereka.
Prestasi Fox juga tidak begitu mentereng. Russell berhasil menjadi pemain All-Star. Siakam membantu Raptors tembus ke playoff dan menjadi juara. Sehingga saya rasanya tidak perlu melanjutkan pembahasan mengenai Fox. Ia tereliminasi sejak dini.
Prediksi
Oleh karena saya mengeliminasi Fox, maka persaingan berkutat pada Russell dan Siakam. Kedua pemain itu layak dipertandingkan karena punya statistik yang melonjak. Russell dan Siakam juga punya prestasi masing-masing yang perlu dipikirkan.
Secara statistik, Russell unggul dalam hal poin, asis, dan steal. Ia juga masih unggul dalam ketiga hal itu jika dihitung per 36 menit dan per 100 penguasaan (possession). Namun, Siakam rupanya lebih baik dalam hal persentase tembakan, baik itu tembakan keseluruhan, efektivitas tembakan keseluruhan, dan true shooting percentage. Tingkat serangan (offensive rating) dan pertahannya (defensive rating) juga lebih baik dari Russell.
Kendati demikian, Russell punya pembuktian yang serius, yaitu berhasil menembus skuat All-Star. Pemain yang menembus skuat itu tentu bukan pemain sembarangan. Itu menjadi nilai plus baginya. Apalagi ia juga berhasil membuat Nets—yang tidak pernah masuk playoff selama tiga tahun terakhir—naik kasta di Wilayah Timur.
Sementara Russell berjuang mengantarkan timnya ke playoff, Siakam justru dikelilingi pemain bintang seperti Kawhi Leonard dan Kyle Lowry. Raptors bahkan mendapatkan Marc Gasol di pertengahan musim, sehingga mereka bisa bersaing di papan atas. Belum lagi Serge Ibaka yang menjadi tambahan bagus dari bangku cadangan.
Maka dari itu, saya memilih Russell sebagai pemenang gelar pemain paling berkembang. Sebab, ia merupakan lakon utama Nets. Perannya sangat vital dalam perjalanan kompetisi mereka. Nets bisa merajut kesuksesan pada 2018-2019 berkat Russell. Seandainya garda utama andalan mereka tidak berkembang seperti itu, mungkin Nets hanyalah tim papan bawah.
Foto: NBA