Houston Rockets adalah satu-satunya hadangan berarti yang konsisten bagi Golden State Warriors di babak playoff dalam lima musim terkahir. Konsisten karena mereka sudah dua kali bertemu di final Wilayah Barat, satu kali di putaran pertama, dan terakhir musim ini mereka bertemu di semifinal wilayah. Sayangnya, dari semua pertemuan tersebut, Rockets tak pernah lebih baik dari Warriors.

Kekalahan musim ini bisa dibilang paling menyakitkan dan tanpa ada alasan. Jika di final Wilayah Barat tahun lalu Rockets bisa menggunakan alasan cederanya Chris Paul untuk kalah, musim ini keadaan justru berbalik. Warriors sangat punya alasan untuk kalah selepas Kevin Durant cedera di pertengahan gim kelima. Namun, Rockets ternyata masih tak kuasa membendung laju tim asuhan Steve Kerr.

Usai musim mereka berakhir, wacana kuat mengenai pemecatan Kepala Pelatih Rockets, Mike D’Antoni sempat berhembus kencang. Tetapi, isu tersebut lantas disanggah jajaran manajemen Rockets. Bahkan, pemilik Rockets, Tilman Fertitta langsung memberik Mike perpanjangan kontrak hingga tiga tahun ke depan.

Rabu, 29 Mei 2019, waktu setempat, kabar baru kembali datang dari Rockets. Dilansir ESPN, manajer umum Rockets, Darryl Morey, siap melakukan apa saja demi Rockets berhasil melaju ke tingkat yang lebih tinggi musim depan. Salah satu cara yang dipikirkan Darryl adalah dengan perombakan skuat mereka.

Perombakan skuat yang dimaksud pun tak tanggung-tanggung. Masih dari sumber yang sama, Darryl dikabarkan siap menukar siapapun pemain Rockets yang masih dalam kontrak, tak terkecuali Chris Paul dan James Harden. Catatan khusus diberikan oleh ESPN, dua pemain bintang tersebut bisa pergi jika kesepakatannya benar-benar menguntungkan Rockets.

James telah menjelma menjadi nyawa Rockets sejak bergabung dengan tim pada 2012 lalu. Harden sendiri kini berada dalam kontrak supermaksimal. Ia juga dinobatkan sebagai MVP musim lalu sekaligus pelari terdepan bersama Giannis Antetokounmpo sebagai MVP musim ini.

Sementara Chris datang pada 2017 lalu melalui pertukaran besar Rockets dan Los Angeles Clippers. Rockets mengirimkan tujuh pemain, satu hak memilih, dan sejumlah uang hanya untuk Chris seorang. Dalam prosesnya, Chris memang tak sedominan saat masih bermain untuk Clippers. Namun, ia masih menjadi opsi kedua pembawa bola utama tim ini.

Kedua pemain ini sendiri sempat dikabarkan terlibat sedikit perselisihan usai Rockets tersingkir atas Warriors. Keduanya bertikai di ruang ganti lantaran Chris menginginkan gaya bermain yang lebih mengalir, tak melulu mengandalkan kemampuan individu James dan dirinya sendiri. Menariknya, kritik mengenai gaya bermain isolasi Rockets sendiri sebenarnya sudah datang sepanjang musim ini.

Jika kabar ini benar adanya, rasanya cukup sulit mencari “alat tukar” yang sepadan. Jangankan untuk kedua pemain ini, untuk mencari “alat tukar” yang sepadan untuk James Harden seorang saja saya rasa butuh lebih dari satu tim (jika Chris ditukar dengan delapan pemain). (DRMK)

Foto: NBA

 

Komentar