Toronto Raptors mencatatkan sejarah sebagai tim di luar Amerika Serikat pertama yang mampu melaju ke final NBA. Di sisi lain, ini juga menjadi kali pertama bagi Raptors untuk menuju fase puncak tersebut sejak organisasi ini terbentuk 24 tahun lalu.

Fakta tersebut membuat tak cukup banyak pemain Raptors yang pernah memiliki pengalaman bermain di fase ini. Dalam deretan pemain utama mereka saja, hanya ada Kawhi Leonard dan Danny Green yang pernah melaju sejauh ini. Itu pun mereka lakukan bersama San Antonio Spurs. Keduanya berhasil masuk ke final dua kali bersama Spurs dan menjadi juara di salah satu di antaranya.

Dari unit kedua (bangku cadangan), ada dua nama lain yang juga pernah menyentuh titik ini. Patrick McCaw salah satunya. Kami sudah memberikan pembahasan khusus tentang bagaimana ia selalu melaju ke final dalam tiga musim terakhir yang juga merupakan tiga musim pertamanya di NBA. Satu pemain lagi adalah Serge Ibaka.

Serge melaju ke final pada tahun 2012. Kala itu ia masih bergabung dengan Oklahoma City Thunder, tim yang memilihnya di urutan ke-24 di NBA Draft. Bersama dengan Kevin Durant, Russell Westbrook, dan James Harden yang masih berusia tidak lebih dari 23 tahun, keempat pemain ini berhadapan dengan Miami Heat di final. Sayangnya, Heat kala itu sudah dibela LeBron James, Dwyane Wade, dan Chris Bosh. Ketiganya sedang dalam masa jayanya dan berhasil menjadi juara usai mengalahkan Thunder dalam lima gim.

Namun, ternyata kekalahan tersebut bukanlah yang paling menyakitkan bagi Serge. Dalam rangkaian temu media jelang final NBA 2019, Serge membeberkan kekalahan yang menurutnya paling menyakitkan. Kepada TSN Sports, ia mendaku kekalahan di final tersebut masih kalah menyakitkan dari pada kekalahan atas Golden State Warriors di partai final Wilayah Barat 2016.

“Saya harus berkata jujur, kekalahan di tahun 2016 itu benar-benar menyakitkan. Setiap saat saya memikirkan kejadian tersebut, rasa sakitnya masih cukup terasa. Saya cukup bersyukur saya memiliki kesempatan lagi untuk melawan mereka.”

Baik dalam final 2012 ataupun final wilayah 2016, Thunder sebenarnya tidak pernah dalam posisi yang diunggulkan. Tetapi, pada 2016, Thunder datang dengan skuat yang jauh lebih dewasa ketimbang empat tahun sebelumnya. Di 2016 pun, Thunder masih diperkuat Durant dan Westbrook.

Namun, rasa sakit yang sebenarnya adalah fakta bahwa Thunder sudah unggul (3-1) dalam seri tersebut. Ya, Thunder unggul sejauh itu tapi gagal menutup seri dengan kemenangan. Warriors tampil perkasa untuk memaksa gim berlanjut ke gim ketujuh dan memenangi seri ini.

“Mereka (pemain Warriors) terus bergerak, dengan antau tanpa bola. Warriors adalah salah satu tim yang harus Anda hadapi dengan menjaga fokus selama 48 menit penuh. Anda tak bisa lengah melawan mereka. Belum lagi kalo mereka sedang cukup panas, gim melawan Warriors akan menjadi malam yang panjang. Anda tidak boleh lengah melawan mereka, itu kuncinya,” tutup Serge.(DRMK)

Foto: NBA

 

Komentar