Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 akan berlangsung di Papua pada tahun 2020 mendatang. Tetapi tahun ini, tepatnya pada bulan Juni mendatang akan digelar Pra-PON yang menjadi babak kualifikasi tim-tim yang akan bertanding di Papua nanti. Pra-PON tahun ini menggunakan mekanisme baru, tidak ada pembagian zona seperti edisi sebelumnya.

Pra-PON untuk cabang olahraga basket berlangsung pada 29 Juni hingga 7 Juli 2019. Tempat pertandingan ada dua yaitu The Hawk Stadium Expindo Centre BSD, dan Jetz Stadium. Kedua lapangan tersebut berada di Tangerang, Banten. Jumlah peserta Pra-PON 2019 ada 18 tim putra dan 13 tim putri.

Seperti biasanya, ada kuota istimewa di PON 2020 mendatang. Tuan rumah langsung lolos ke babak utama, ditambah lagi tim juara dan runner-up edisi sebelumnya.

Tim yang langsung lolos ke PON 2020 Papua:
Putra: Papua (Tuan rumah), Jawa Barat (Juara PON 2016), dan Jawa Timur (Runner-Up PON 2016)
Putri: Papua (Tuan rumah), Jawa Tengah (Juara PON 2016), dan DKI Jakarta (Runner-Up PON 2016)

Kuota babak utama PON 2020 yaitu 10 tim kategori putra dan delapan tim kategori putri. Setelah dikurangi kuota istimewa, maka untuk Pra-PON 2016 akan dicari tujuh tim putra dan lima tim putri.

Mekanisme Pra-PON 2019 berbeda dengan edisi sebelumnya. Pada Pra-PON 2015 lalu, semua peserta dibagi menjadi beberapa zona. Masing-masing zona sudah ditentukan kuota tim yang lolos ke PON 2016. Tetapi tahun ini, semua tim bertanding di satu tempat seperti Kejuaraan Nasional (Kejurnas).

Perwakilan peserta Pra-PON sudah berkumpul di Banten, Minggu, 26 Mei 2019, kemarin. Mereka mendapatkan sosialisasi sekaligus pengundian grup untuk Pra PON 2019.

Berikut hasil undian babak penyisihan Pra-PON 2019:
Kategori Putra:
Grup A: Bangka Belitung, Papua Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Aceh
Grup B: Lampung, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, DKI Jakarta
Grup C: Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, Kalimantan Tengah
Grup D: Banten, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur

Kategori Putri:
Grup W: Jambi, Kalimatan Timur, Bali, Sumatera Selatan
Grup X: Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Banten
Grup Y: Jawa Timur, Jawa Barat, Bangka Belitung
Grup Z: Lampung, Papua Barat, Kalimantan Barat

Mekanisme Pra-PON 2019 dibagi menjadi dua fase. Fase pertama akan memakai sistem setengah kompetisi. Masing-masing tim di grup yang sama akan bertanding satu kali. Setelah itu, pemimpin klasemen tidak serta-merta langsung lolos. Namun mereka punya waktu untuk beristirahat, karena menunggu hasil pertandingan di fase berikutnya. Sebaliknya tim peringkat empat dan lima langsung gugur.

Fase berikutnya, tim peringkat dua dan tiga akan bertanding kembali. Pemenang dari laga tersebut akan bertanding lagi melawan tim peringkat pertama. Fase ini menjadi penentuan bagi tim-tim tersebut. Karena pemenangnya akan lolos ke PON 2020 mendatang.

Semua peserta sudah menyetujui mekanisme tersebut. Sebab pembagian grup juga dilakukan dengan sistem undian. Bahkan urutan pengambilan nomor urut undian pun diawali dengan undian. Jadi tidak melalui sistem zona atau urutan absen kedatangan perwakilan tim. (tor)

Foto: Hariyanto dan dokumentasi Perbasi

Komentar