Partai final NBA yang mempertemukan Golden State Warriors dan Toronto Raptors akan menjadi suguhan terakhir NBA musim 2018-2019. Perjalanan panjang liga yang bergulir sejak Oktober ini akan menemui akhir hanya dalam tujuh laga, maksimal. Gim pertama seri ini akan dimulai pada 30 Mei 2019, waktu setempat, dengan Raptors mendapatkan keunggulan laga kandang.
Sebelum membahas lebih dalam angka-angka kedua tim, beberapa serba-serbi yang hadir di partai final ini juga seru dinanti. Salah satunya adalah kehadiran satu sosok pemain Raptors yang musim lalu juga melaju ke final. Bedanya, musim lalu, ia masih menggunakan seragam Warriors. Ya, pemain tersebut adalah Patrick McCaw.
Namanya mungkin tak sementereng bintang-bintang lain berkaliber All-Star yang hadir di partai ini. Namun, Patrick sesungguhnya menorehkan catatan yang cukup luar biasa. Masuk ke NBA pada NBA Draft 2016 sebagai pilihan nomor 38 oleh Milwaukee Bucks, Patrick langsung ditukar ke Warriors dengan ganti sejumlah uang.
Menariknya, sejak musim pertamanya tersebut, Patrick selalu tampil di partai final. Meski sempat dikirim ke Santa Cruz Warriors di tengah musim, Patrick justru mengambil peran penting di babak NBA Playoff 2017. Ia tercatat tiga kali masuk menjadi pemain utama (starter) di fase ini menggantikan Klay Thompson dan Kevin Durant kala cedera.
Salah satu gim terbaiknya musim itu terjadi di babak final wilayah kala melawan San Antonio Spurs. Tampil dari bangku cadangan, ia mengemas 18 poin, 3 rebound, 5 asis, dan 3 steal di gim kedua. Catatan tersebut membuatnya menjadi ruki pertama yang mampu mengemas setidaknya 18 poin di gim playoff dari bangku cadangan sejak James Harden melakukannya pada 2010.
Sayangnya, musim lalu, ia mengalami cedera yang cukup parah kala menghadapi Sacramento Kings. Saat melakukan layup di hadapan Vince Carter, ia gagal mendarat dengan sempurna. Ia meninggalkan lapangan dibantu dengan tandu. Pemain yang kini berusia 23 tahun tersebut kembali bermain di final Wilayah musim lalu berhadapan dengan Houston Rockets. Patrick kemudian mendapatkan cincin juara keduanya dalam dua musim.
Di jeda musim, statusnya sebagai restricted free agent membuatnya berhak melakukan negosiasi dengan tim lain. Tim yang kala itu tertarik dengannya adalah Cleveland Cavaliers. Tawaran Cavaliers lantas tak diimbangi oleh Warriors, dan Patrick pun menyebrang ke tim juara NBA 2016. Namun, Patrick hanya sempat tampil tiga gim bersama Cavaliers. Cavaliers melepasnya dan ia lantas bergabung dengan Raptors pada Januari lalu.
Di musim reguler, Patrick tampil bersama Raptors di 26 gim dengan sekali menjadi starter. Dalam prosesnya, ia hanya bermain rata-rata selama 13,2 menit dan menyumbangkan 2,7 poin, 1,7 rebound, dan 1,0 asis per gim. Catatan menit bermain tersebut adalah yang paling sedikit sepanjang kariernya, begitu pula hasil statistiknya.
Patrick kemungkinan besar tak akan mendapat jatah bermain yang lebih banyak di partai final nanti. Sepanjang tujuh gim playoff Raptors musim ini saja, ia hanya bermain total selama 36 menit. Namun, kehadiran Patrick mungkin dapat membantu para pemain Raptors untuk mengetahui detail-detail permainan atau kebiasaan para pemain Warriors.
Jika nantinya Raptors berhasil juara, Patrick akan masuk daftar elit sebagai pemain yang mampu menjadi juara di dua musim beruntun dengan dua tim yang berbeda. Dalam sejarah NBA, hanya segelintir orang yang mampu melakukan hal serupa. Kepala Pelatih Warriors, Steve Kerr, adalah salah satunya kala menjadi juara di tahun 1998 bersama Chicago Bulls dan semusim kemudian bersama Spurs.
Foto: NBA