Seiring dengan pengumuman All-NBA Team, ada satu kalimat yang terus muncul di beragam artikel tentangnya. Kalimat tersebut adalah “Supermax Contract” yang bila diubah ke bahasa Indonesia menjadi kontrak super maksimal. Secara harfiah, kontrak ini adalah puncak dari semua kontrak di NBA, di atas dari kontrak maksimal (max contract).
Apakah sebenarnya kontrak super maksimal ini?
Sebelum menyebutnya sebagai kontrak super maksimal, NBA secara resmi membuat aturan bernama Designated Veteran Player Extension (DVPE). Aturan ini membuat sebuah tim diperbolehkan untuk memperpanjang kontrak pemain veteran mereka dengan durasi maksimal lima tahun dan besarnya kontrak setara dengan 35 persen dari keseluruhan ruang gaji. Prosesnya, gaji Sang Pemain akan meningkat delapan persen tiap tahunnya.
Panjangnya kontrak super maksimal setiap pemain tergantung kepada lamanya mereka bermain di NBA dan sisa kontrak yang ada. Secara rinci, NBA memberikan keterangan seperti ini.
-Pemain yang akan mendapatkan kontrak maksimal ini sudah menyelesaikan tujuh atau delapan tahun di liga dan memiliki sisa kontrak dua tahun. Jika sudah memenuhi kondisi ini, Sang Pemain berhak menerima durasi kontrak hingga empat tahun. Secara keseluruhan, pemain itu akan bertahan hingga enam tahun di tim tersebut.
-Pemain yang akan mendapatkan kontrak maksimal ini sudah menyelesaikan tujuh atau delapan tahun di liga dan memiliki sisa kontrak satu tahun. Jika sudah memenuhi kondisi ini, Sang Pemain berhak menerima durasi kontrak hingga lima tahun. Secara keseluruhan, pemain itu akan bertahan hingga enam tahun di tim tersebut.
-Pemain berstatus pemain bebas dan sudah bermain selama delapan atau sembilan musim berhak menerima durasi kontrak hingga lima tahun.
Di samping aturan tersebut, pemain yang mendapatkan kontrak super maksimal tidak diperbolehkan masuk pertukaran di tahun pertama setelah ia menyetujui kontrak tersebut.
Pertanyaan selanjutnya, siapa saja yang berhak mendapatkan kontrak super maksimal?
Ada beberapa persyaratan untuk seorang pemain berhak mendapatkan kontrak super maksimal. Pertama, hanya pemain yang telah bermain delapan tahun atau akan menyelesaikan tahun kedelapannya di liga saat kontrak sebelumnya habis. Kontrak super maksimal ini sendiri hanya bisa diberikan oleh tim yang memilihnya di NBA Draft atau tim yang menukarnya saat masih dalam kontrak skala ruki.
Selain itu, pemain yang berhak mendapatkan kontrak super maksimal juga harus mencapai pencapaian-pencapaian individual di liga.
-Terpilih di All-NBA Team di musim tersebut (saat tahun kedelapan) atau semusim sebelumnya.
-Terpilih sebagai Defensive Player of the Year di musim tersebut (saat tahun kedelapan) atau musim sebelumnya.
-Terpilih sebagai Most Valuable Player (MVP) setidaknya satu kali dalam tiga musim terakhir.
Hanya ada empat pemain yang sudah pernah dan kini sedang menjalani masa kontrak super maksimal mereka. Stephen Curry, James Harden, Russell Westbrook, dan John Wall adalah keempat pemain tersebut. James dan Russell mendapatkan keistimewaan karena aturan DVPE baru diperkenalkan pada 2017. Saat itu, keduanya baru memperpanjang kontrak, tapi langsung dirubah menjadi kontrak super maksimal.
Selain keempat pemain tersebut, Anthony Davis adalah pemain yang juga berhak mendapatkan kontrak ini setelah terpilih di All-NBA Team pada musim 2017-2018. Kontrak ini sendiri seharusnya baru akan ditanda tangani di jeda musim panas nanti. Namun, rasanya Davis juga akan menjadi pemain pertama yang menolak kontrak super maksimal lantaran permintaannya untuk ditukar ke tim lain di musim ini.
Selain Davis, ada tiga pemain tambahan yang juga masuk dalam kualifikasi ini. Ketiganya masuk setelah pengumuman daftar All-NBA Team 24 Mei 2019, Damian Lillard, Kemba Walker, dan Giannis Antetokounmpo. Khusus nama yang terakhir, kontrak lamanya akan berakhir pada 2020-2021, bersamaan dengan delapan tahun karirnya di NBA. Tapi, ia sudah bisa menandatangani kontrak ini pada musim 2019-2020.
Kontrak ini memang memastikan seorang pemain bintang untuk bertahan dengan timnya dalam jangka waktu yang lama. Namun di sisi lain, kontrak ini juga akan menghimpit ruang gaji sebuah tim dengan aturan 35 persen tadi. Sebuah tim tak akan mampu memberi tiga pemain kontrak super maksimal. Jangankan tiga, dua saja akan cukup memberatkan tim. Pasalnya, jika dua pemain, sisa ruang gaji yang hanya 30 persen akan menyulitkan tim untuk membangun deretan pemain pendukung yang apik.
Foto: NBA