Musim kompetisi yang luar biasa bagi CLS Knights Indonesia. Di tahun keduanya mengarungi ASEAN Basketball League (ABL), CLS Knights menutupnya dengan gelar juara. Namun ternyata, CLS Knights bukan tim yang dominan. Sebab, mereka masih belum mampu mengalahkan satu kontestan di ABL.

CLS Knights mencetak rekor 15-11 di babak reguler. Rinciannya dengan rekor kandang 10-3, dan rekor tandang 5-8. Statistik rata-rata tim asuhan Brian Rowsom adalah 84,5 ppg, 36,8 rpg, dan 18,7 apg. CLS Knights di pertengahan musim juga mencetak rekor tujuh kemenangan beruntun.

Berikut rekam jejak CLS Knights di ABL 2018-2019:

1. CLS Knights Indonesia Vs. Formosa Dreamers (1-1)

Di musim reguler, CLS Knights hanya dua kali bertemu dengan tim Wilayah Timur. Salah satunya Formosa Dreamers (Taiwan). Pada 5 Januari 2019, CLS Knights kalah 72-82 saat bertandang ke Taiwan. Namun di GOR Kertajaya, CLS Knights menang 99-73 (16 Januari 2019). Dreamers merupakan tim paling kuat di musim reguler. Mereka mencetak rekor 19-7, serta menempati urutan pertama di klasemen akhir. Sayangnya, Dreamers gugur di babak delapan besar, setelah kalah telak (0-2) dari Mono Vampire Basketball Club.

Formosa Dreamers musim lalu sebagai juru kunci di klasemen. Kemudian mereka menjelma menjadi tim terkuat setelah kedatangan Malcolm Miller, Will Artino, dan Tevin Glass. Kepala pelatih baru Dreamers, Dean Murray, juga dinobatkan sebagai Coach of the Year ABL 2018-2019.

2. CLS Knights Indonesia Vs. Macau Black Bears (1-1)

Macau Black Bears sebelumnya bernama Chong Son Kung Fu pada ABL 2017-2018. Mereka mencetak rekor 14-12 di musim reguler dan menduduki peringkat keenam. Black Bears juga tim yang tidak mudah dikalahkan oleh CLS Knights. Sebab Black Bears menang 117-110 di Macau, 2 Desember 2018.

Keadaan berbalik setelah CLS Knights mengganti Montay Brandon dan Stephen Hurt. CLS Knights menang atas Black Bears 105-78 di GOR Kertajaya (13 Januari 2019), dengan komposisi baru termasuk Darryl Watkins dan Douglas Herring.

Black Bears sendiri kurang beruntung musim ini. Jelang playoff, Anthony Tucker cedera. Pengaruhnya sangat besar untuk performa Black Bears di playoff. Mereka kalah 1-2 di babak delapan besar dari Singapore Slingers.

3. CLS Knights Indonesia Vs. Zhuhai Wolf Warriors (1-1)

Zhuhai Wolf Warriors merupakan pendatang baru di ABL. Warriors mencetak rekor 2-24 serta terpuruk di dasar klasemen akhir. Menariknya, salah satu dari dua kemenangan tersebut didapat dari CLS Knights. Warriors menang 96-88 di Cina pada 19 Desember 2018. Tetapi saat mereka datang ke GOR Kertajaya, CLS Knights membalas dengan kemenangan 132-104 (26 Januari 2019).

Wolf Warriors musim ini sempat merekrut mantan pemain CLS Knights, Mario Wuysang. Namun ia hanya bermain tiga pertandingan saja. Wuysang digantikan Eric Tisby setelah Warriors menderita empat kekalahan beruntun.

4. CLS Knights Indonesia Vs. Hong Kong Eastern Basketball Team (2-0)

CLS Knights tampil dominan atas HK Eastern musim ini. Mereka berhasil menang dua laga, tanpa balas. CLS Knights menundukkan HK Eastern di GOR Kertajaya dengan skor 87-78 (24 November 2018). Kemudian, tim asuhan Edu Torres tersebut dihajar CLS Knights di hadapan pendukungnya sendiri pada 22 Maret 2019. Saat itu, CLS Knights menang dengan keunggulan 98-97.

HK Eastern tetap lolos ke playoff setelah mengumpulkan 13 kali menang dari 26 laga. Mereka menduduki peringkat ketujuh klasemen akhir. Hebatnya, HK Eastern menundukkan San Miguel Alab Pilipinas di playoff putaran pertama dengan skor 2-0. Namun di semifinal, HK Eastern kalah 0-2 dari Singapore Slingers.

5. CLS Knights Indonesia Vs. San Miguel Alab Pilipinas (0-2)

Satu-satunya kontestan ABL yang tidak pernah dikalahkan CLS Knights adalah San Miguel Alab Pilipinas. CLS Knights dan Alab bertemu dua kali, dan kedua laga tersebut dimenangkan oleh Alab.

Alab menang 94-67 atas CLS Knights di Filipina (9 Desember 2018). Sedangkan di GOR Kertajaya, CLS Knights kembali menelan kekalahan dengan skor 80-88 (16 Desember 2018).

Ada yang bilang, mungkin cerita CLS Knights kontra Alab akan berbeda bila sudah ada Doug Herring dan Darryl Watkins. Sebab saat CLS Knights bertemu Alab, kedua pemain tersebut belum datang. Tim CLS Knights masih diperkuat Montay Brandon dan Stephen Hurt.

Sayangnya Alab tidak bisa mempertahankan gelar juara yang sudah didapatkan pada ABL 2017-2018 lalu. Mereka kalah di playoff putaran pertama dari Hong Kong Eastern dengan skor 0-2.

6. CLS Knights Indonesia Vs. Westports Malaysia Dragons (3-1)

Westports Malaysia Dragons dan CLS Knights bertemu empat kali musim ini. Sebab mereka sama-sama tergabung di Wilayah Barat. Dari empat pertemuan tersebut, CLS Knights menang tiga kali. Dua kali menang di GOR Kertajaya, dan sekali mencuri kemenangan di MABA Stadium, Kuala Lumpur.

CLS Knights menang dengan skor 73-70 pada 30 Januari 2019, lalu unggul 83-68 pada 1 Februari 2019. Kemudian, laga ketiga berlangsung di Kuala Lumpur. Kali ini CLS Knights kalah 84-89 (14 Februari 2019). Pada laga keempat, CLS Knights menang dengan skor 73-62, di GOR Kertajaya (3 Maret 2019).

7. CLS Knights Indonesia Vs. Saigon Heat Vietnam (4-3)

Panasnya rivalitas CLS Knights dan Saigon Heat tersulut sejak awal musim. Heat menjadi tim yang memberikan kekalahan di laga perdana CLS Knights. Heat menang 82-80 atas CLS Knights di CIS Arena Vietnam (18 November 2018). Pada pertemuan kedua, 28 November 2018, Heat juga berhasil menundukkan CLS Knights dengan skor 28 November 2018.

Keadaan berbalik, setelah Herring dan Watkins datang. CLS Knights menang 81-79 atas Heat di pertemuan ketiga, 24 Februari 2019. Kemudian di pertemuan keempat, CLS Knights menang tipis 91-90 di GOR Kertajaya, 13 Maret 2019.

CLS Knights dan Heat bertemu kembali di babak playoff putaran pertama. Heat berada di peringkat kelima dengan rekor 14-12. Namun karena CLS Knights ada di posisi keempat, maka Heat hanya punya kesempatan sekali menjadi tuan rumah.

Laga pertama dimenangkan CLS Knights dengan skor 86-77 di GOR Kertajaya, 30 Maret 2019. Kemudian Heat membalas dengan kemenangan 86-81 di Vietnam (3 April 2019). Kembali ke GOR Kertajaya untuk laga ketiga, Heat justru harus mengakui kekalahan. CLS Knights melaju ke semifinal lewat kemenangan 68-56, pada 7 April 2019.

8. CLS Knights Indonesia Vs. Mono Vampire Basketball Club (5-2)

Ujian mental CLS Knights terjadi di babak semifinal melawan Mono Vampire. Sebab wakil Thailand itu tampil luar biasa, khususnya di babak playoff.

Di musim reguler, Mono hampir tidak lolos playoff. Tapi akhirnya mereka bisa menduduki peringkat delapan dengan rekor pertandingan 11-15.

Mono mengalami krisis kepemimpinan ketika Kepala Pelatih Douglas Marty memilih pergi setelah musim reguler berakhir. Apalagi mereka kalah tiga kali dari CLS Knights. Pertama Mono menyerah 75-80 di GOR Kertajaya, 12 Desember 2018. Pertemuak kedua, Mono harus menanggung malu di rumah sendiri karena kalah 82-110 dari CLS Knights, 9 Januari 2019.

Mono menang di pertemuan ketiga, 9 Februari 2019. Mereka mengalahkan CLS Knights dengan skor 92-76. Di pertemuan terakhir, lagi-lagi CLS Knights bisa menang 109-102 atas Mono di GOR Kertajaya (16 Februari 2019).

Di babak playoff, Mono dipimpin Kepala Pelatih Tongkiat Singhasene. Runner-up ABL 2017-2018 itu berhasil menundukkan pemimpin klasemen 2018-2019, Formosa Dreamers. Tim Taiwan itu dihajar 2-0 di babak delapan besar.

Pertemuan dengan CLS Knights di semifinal cukup menguras emosi. Mulai dari provokasi penonton hingga insiden berdarah Wong Wei Long.

Di pertandingan pertama, CLS Knights menang 86-77 atas Mono, 21 April 2019. Keadaan berubah satu sama, setelah Mono membalas lewat kemenangan 79-71, di Stadium 29, Bangkok, 24 April 2019. CLS Knights bisa mendapatkan tiket ke final di laga ketiga. Kali ini, CLS Knights menang 89-75 di GOR Kertajaya, 28 April 2019. Meski Wong Wei Long jadi korban karena sempat terjadi pendarahan di sekitar mata akibat benturan dengan salah satu pemain Mono.

9. CLS Knights Indonesia Vs. Singapore Slingers (5-4)

Pertemuan CLS Knights dan Singapore Slingers awalnya terlihat biasa saja. Sebab, kedua tim memang tidak diunggulkan masuk final. Hal tersebut karena Alab Pilipinas dan Formosa Dreamers tampak superior di liga musim ini.

Di musim reguler, CLS Knights dan Slingers bertemu empat kali. Laga pertama dimenangkan CLS Knights dengan skor 89-74, pada 20 Januari 2019. Slingers membalas di pertemuan kedua. Mereka menang 95-76 di OCBC Arena, 3 Februari 2019.

Slingers mencoreng rekor kandang CLS Knights di pertemuan ketiga. Kali ini, Slingers menang 71-68 di GOR Kertajaya, 27 Februari 2019. Sebagai pembalasan, giliran CLS Knights mempermalukan Slingers di OCBC Arena lewat kemenangan 99-95 di pertemuan keempat, 10 Maret 2019.

Slingers membuktikan diri bahwa mereka layak masuk final. Sebab dalam kurun musim 2015-2016 hingga 2017-2018, Slingers masuk final dua kali. Benar saja, Slingers menang 2-1 atas Macau Black Bears, lalu menghajar HK Eastern dengan keunggulan 2-0 di babak semifinal.

Suasana berubah menegangkan di final, karena mereka bertemu CLS Knights. Cerita final musim ini diawali dengan kemenangan CLS Knights, 86-67, di OCBC Arena, 3 Mei 2019. Namun Slingers menjawab di laga kedua. CLS Knights dihajar dengan margin 20 poin (57-77), pada 5 Mei 2019.

Drama terjadi di Surabaya. Beberapa berita di luar pertandingan mengiringi partai ketiga final ABL 2018-2019. Mulai dari cerita penghadangan bis, hingga ketegangan yang terjadi di dalam lapangan. Slingers mencuri laga ketiga di GOR Kertajaya lewat kemenangan tipis 66-63, pada 8 Mei 2019.

CLS Knights bisa mengatasi tekanan di partai keempat, 11 Mei 2019. Kali ini kedudukan berubah dua sama saat CLS Knights menang 87-74. Final pun berlanjut hingga partai penentuan, atau gim kelima.

CLS Knights yang tertinggal di awal laga justru bisa membalikkan keadaan. Gim kelima benar-benar menguras emosi. Terlebih bagi seorang Wong Wei Long. Pemain yang sudah membela Slingers sejak tahun 2009. Ia menjadi penentu kemenangan lewat eksekusi tembakan tripoin. Wei Long mewujudkan mimpinya menjadi juara ABL, namun ia harus punya mental yang kuat karena mengalahkan tim yang membesarkan namanya.

Itulah perjalanan CLS Knights Indonesia di ABL 2018-2019. Mereka mencetak rekor 22-15 di musim ini, dengan 15 kali menang di rumah sendiri, GOR Kertajaya, Surabaya. CLS Knights juga menjadi tim keenam dalam sejarah liga yang mengangkat trofi di kandang lawan. Laga pertama CLS Knights musim ini dimulai 18 November 2018, dan akhirnya ditutup dengan gelar juara pada 15 Mei 2019. (*)

Foto: Yoga Prakasita

Komentar