Portland Trail Blazers selalu masuk playoff sejak 2013-2014. Namun, mereka belum pernah lolos ke final wilayah. Blazers terantuk di semifinal wilayah dua kali dalam lima musim terakhir.
Pada 2018-2019, cerita rupanya berubah. Mereka sanggup mengalahkan Denver Nuggets dalam tujuh pertandingan. Blazers lolos ke final wilayah setelah menang 4-3.
Damian Lillard, garda utama Blazers, berandil besar dalam kesuksesan itu. Ia berperan membakar semangat teman-temannya untuk maju musim ini.
Cerita dimulai setelah pertandingan kelima.
Blazers saat itu tertinggal 2-3. Mereka baru saja kalah dari Nuggets dengan rekor memalukan. Tim asal Denver itu membantai Blazers dengan selisih 26 poin (124-98). Itu merupakan selisih kekalahan kedelapan terbesar mereka di playoff dalam 50 tahun terakhir.
Nuggets hanya berjarak satu kemenangan untuk menyingkirkan Blazers di playoff. Perasaan Lillard dkk. pun campur aduk. Namun, mereka menolak menyerah begitu saja.
Mereka ingin melawan. Mereka ingin lolos ke final wilayah. Mereka tidak ingin gagal enam kali beruntun. Padahal mereka sudah melangkah sejauh itu. Mereka tidak bisa mundur lagi.
Sekitar 12 jam setelah mengalami kekalahan di pertandingan kelima, telepon seluler para pemain Blazers serentak bergetar. Ada pesan masuk dari Lillard. Isinya tentang kekalahan tadi, juga pesan perjuangan yang belum selesai. Tidak peduli seberapa besar kekalahannya, itu hanya satu kekalahan. Mereka masih punya kesempatan untuk hidup.
“Dame (Damian Lillard) pada dasarnya mengatakan bahwa musim kami tidak semestinya berakhir seperti ini,” ujar garda tembak C.J. McCollum kepada Yahoo! Sports. “Dia bilang kami sudah terlalu jauh untuk kalah. Jadi, kami lakukan saja apa yang mesti kami lakukan.”
Pesan itu membakar semangat para pemain. Mereka tahu Blazers tidak boleh kalah di sana. Blazers harus lebih baik dari sebelumnya. Mereka punya potensi itu, dan harus memanfaatkannya dengan baik. Lillard telah mengingat itu.
Blazers pada akhirnya memenangkan pertandingan keenam. Mereka menumbangkan Nuggets 119-108. Kedudukan imbang 3-3. Lillard mencetak 32 poin. McCollum 30 poin. Rodney Hood dan Zach Collins ikut bersemangat dengan 25 dan 14 poin.
“Saya hanya ingin mengingatkan teman-teman saya bahwa ini belum selesai,” kata Lillard. “Tidak masalah jika kami kalah 20 atau 30 atau 50 poin. Kami kalah, dan itu dihitung satu. Kami harus merebut pertandingan keenam, dan saya ingin memastikan semua orang memikirkan hal yang sama.”
Pesan Lillard jelas telah membuka jalan. Blazers memaksa Nuggets bermain ke pertandingan ketujuh. Mereka sangat bersemangat untuk menumbangkan Nuggets di babak penentuan itu. Lillard percaya mereka bisa melakukannya, dan memang itulah yang terjadi.
Di pertandingan ketujuh, Lillard hampir mencetak tripel-dobel dengan 13 poin, 10 rebound, dan 8 asis. McCollum, di sisi lain, tampil panas. Ia mencetak 37 poin dan 9 rebound. Kedua pemain itu menjadi dua tombak penting Blazers selama ini, termasuk di semifinal wilayah.
Senter Enes Kanter juga tidak kalah hebatnya. Ia mencetak dobel-dobel 12 poin dan 13 rebound tanpa sempat menyeruput air minum sedikit pun. Sebab, Kanter bermain sambil berpuasa.
“Permainan bola basket cenderung mengandalkan mental daripada fisik,” kata Kanter dalam cuitannya di Twitter. “Ramadan adalah tentang menenangkan jiwa dan raga, fokus kepada batin dan mendengarkan apa kata hati untuk menjadi orang yang lebih baik.”
Kini Blazers pun tinggal melanjutkan perjalanan mereka. Lillard, McCollum, Kanter dkk. telah melalui satu perjalanan penting dalam hidup mereka, dan akan melewati satu lagi. Blazers harus menghadapi juara bertahan Golden State Warriors di final wilayah. Mereka tidak diunggulkan untuk menang, tetapi apa pun bisa terjadi. Blazers telah membuktikannya di semifinal wilayah. Pesan teks Lillard membuat mereka maju. (GNP)
Foto: NBA