BTN CLS Knights mesti menjamu Singapore Slingers di pertandingan final ABL ketiga. Sayangnya, mereka tidak berhasil mengemas kemenangan di pertandingan itu. Slingers menumbangkan CLS 63-60 di GOR Kertajaya, Surabaya, Rabu 8 Mei 2019.
John Field mencetak dobel-dobel 16 poin dan 14 rebound untuk Slingers. Jerran Young 16 poin dan 9 rebound. Xavier Alexander 11 poin, 9 rebound, dan 8 asis.
CLS melawan lewat Maxie Esho. Forwarda andalan itu mencetak dobel-dobel 19 poin dan 13 rebound. Brandon Jawato di belakangnya dengan 13 poin. Douglas Herring Jr. 12 poin, 5 rebound, dan 7 asis. Namun, perlawanan mereka berakhir kekalahan.
Slingers memenangkan pertandingan setelah bersaing sengit dengan CLS. Mereka berjuang sampai detik-detik akhir untuk unggul tiga poin. Dua tembakan gratis Young, misalnya, membuat mereka menang.
Pada awalnya, senter CLS Darryl Watkins berhasil memetik bola lewat tepis mula. CLS mendapat kesempatan menyerang pertama. Namun, mereka gagal mengonversinya menjadi poin. Watkins melakukan offensive foul. Untungnya, ia bisa membayar itu di penguasaan selanjutnya. Senter andalan CLS tersebut memasukkan dua tembakan gratis.
Sejak poin pertama, CLS bersaing sengit dengan lawannya. Mereka menambah poin hingga sempat unggul 12-7 di setengah kuarter itu. Slingers lalu memangkasnya menjadi satu poin (16-17) di akhir kuarter.
Di kuarter dua, Slingers mampu mendulang enam poin hanya dalam 1,5 menit. CLS lantas mengambil jeda (timeout) untuk memperbaiki permainannya. Sayang, upaya itu tidak langsung berhasil. Kepala Pelatih Brian Rowsom harus menarik Arif Hidayat dan Firman Nugroho dulu ke bangku cadangan. Barulah Watkins dan Wong Wei Long yang menggantikan mereka bisa membantu CLS membayangi lawan 27-28.
Selama dua kuarter itu, akurasi tembakan CLS rendah. Mereka hanya memasukkan 29,4 persen tembakannya. Slingers masih lebih baik dengan 32,4 persen. Namun, itu tidak membuat CLS lantas terpuruk.
Setelah istirahat, CLS terus menekan lawannya. Mereka imbang 38-38 di lima menit pertama kuarter tiga. Herring kemudian mencetak dua kali tripoin di sisa waktu 3:23. CLS mendapatkan momentumnya sementara Slingers berusaha melawan. Kedua tim itu benar-benar sengit. Mereka bahkan menutup kuarter tiga dengan skor imbang 47-47.
Di kuarter empat, pertandingan semakin panas. Slingers mendapat keuntungan dari tiupan peluit wasit. Mereka unggul 56-51 sampai sisa waktu 4:51. CLS kemudian membalas. Mereka menekan dengan skor 57-58.
Sisa waktu di bawah satu detik (45,67 detik).
CLS terus berusaha memenangkan pertandingan. Mereka tertinggal 59-61. Jawato mendapat dua kesempatan tembakan gratis. Namun, ia hanya memasukkan satu. CLS lantas sengaja melakukan pelanggaran untuk menghentikan Slingers. Sayangnya, upaya itu tidak berhasil.
Slingers menang 63-60. Kedudukan sementara 2-1. Slingers hanya membutuhkan satu kemenangan lagi. CLS masih punya nyawa di final berformat lima terbaik itu. Mereka punya kesempatan mengimbangi lawan di Surabaya.
Pertandingan keempat berlangsung Sabtu, 11 Mei 2019. (GNP)
Foto: Alexander Anggriawan