Rumah perwakilan Indonesia untuk ASEAN Basketball League kembali kedatangan pesohor pecinta basket. Di gim ketiga BTN CLS Knights Indonesia lawan Mono Vampire, tampak Augie Fantinus dan Caesar Gunawan duduk di tribun penonton. Mereka menyempatkan datang ke Surabaya untuk mendukung Brandon Jawato dan kawan-kawan memastikan laga final pertama sepanjang keikutsertaan mereka di ABL.

“Akhirnya bisa datang ke GOR Kertajaya di pertandingan musim ini. Sudah berkali-kali niat ini tertunda karena bermacam kesibukan di Jakarta,” ujar Augie ditemui pascagim yang menggunakan seragam tanding CLS Knights sebagai bentuk dukungan.

Tentang pertandingan, Augie mengapresiasi kerja keras para penggawa BTN CLS Knights yang bekerja habis-habisan hingga akhir laga. “Jaraknya ketat, paling jauh hanya 10 angka. Mereka sudah berjuang luar biasa hebat untuk gim ini. Baik pemain inti maupun pemain cadangan sama-sama menunjukkan kontribusinya. Saya ucapkan selamat atas kemenangannya. Sebuah prestasi yang layak diapresiasi,” imbuh mantan manajer Tim Nasional Basket Putri itu.

Pada kesempatan ini, Augie Fantinus tampak menggunakan seragam tanding Arif Hidayat. Hal itu bukan tanpa alasan. Pemain asli Jember itu adalah aset lokal yang ia idolai. “Saya sudah punya seragam beberapa pemain seperti Brandon Jawato, Wong Wei Long, hingga Maxie Esho. Senang sekali bisa mendapatkannya secara cuma-cuma karena kenal dengan Christopher Tanuwidjaja. Khusus untuk Arif, saya beli sebagai bentuk dukungan,” katanya.

Augie mendaku kagum dengan permainan juga kontribusi Arif sepanjang musim ini. Lebih jauh, ia memberi selamat atas terpilihnya pebasket bernomor 11 itu sebagai kandidat penggawa Tim Nasional Basket Putra.

Pernyataan senada diungkapkan Caesar Gunawan. Pria yang kini lebih banyak tampil sebagai presenter ini juga senang akhirnya bisa datang ke Surabaya. “Kesibukan kerja ketika Musim Reguler sama sekali tidak bisa diganggugugat sehingga harus memendam hasrat ini sampai babak semifinal. Senang rasanya bisa menonton langsung,” katanya.

Menurut Caesar, para pemain Mono Vampire sudah bisa menebak pola permainan tim kandang. Romeo Travis dan kawan-kawan kerap memancing emosi penggawa kandang hingga mempengaruhi performa bertanding. Itu yang menurutnya berdampak pada ketatnya sepanjang laga.

Keduanya mengakui riuh ramai penonton GOR Kertajaya sungguh luar biasa. Augie bahkan menyamakan animonya dengan pertandingan sepak bola. “Menyenangkan bisa menonton basket dengan riuh seperti tadi. Tampaknya penduduk Surabaya punya kebanggaan tersendiri untuk tim (BTN CLS Knights),” terang Augie. Ia berharap liga basket lokal bisa punya penonton sefanatik itu sehingga memberi dampak pada perkembangan basket nasional.

“Beda rasanya. Bahkan untuk level pertandingan Asian Games, Kompetisi 3x3 Level Nasional, dan lainnya, riuh ramainya sungguh mengagumkan. Saya sebagai orang yang pertama kali nonton langsung merasa sangat terhibur. Kalau saya, sih, jelas ‘Satu Nyali’ sama mereka,” pungkas Caesar sembari tertawa. Mereka sepakat akan kembali datang menonton langsung laga final di GOR Kertajaya bila kesibukannya bisa dikompromikan.

Dalam beberapa waktu belakangan, pertandingan kandang BTN CLS Knights dihadiri para pesohor. Yosi Mokalu, Gisela Anastasia, Augie Fantinus, hingga Caesar Gunawan. Selain untuk menyaksikan laga, para artis itu penasaran dengan semangat mendukung para penonton yang hadir. Bahkan muncul Tim Tutup Panci yang siap meramaikan dari belakang ring.

Laga final ABL antara Singapore Slingers dan BTN CLS Knights akan dimulai pada 3 Mei 2019. Tim lawan mendapat homecourt advantage sehingga gim pertama dan kedua diadakan di OCBC Arena, Singapura. Baru di gim ketiga (8 Mei) dan keempat (11 Mei) dilaksanakan di GOR Kertajaya. Format lima terbaik dipilih di mana tim pertama yang bisa memenangkan tiga gim akan menjadi juara tanpa perlu melaksanakan gim keempat dan kelima.

Foto: Yoga Prakasita dan Achmad Rohman Ramadhan

Komentar